Konsentrasi NO Kualitas Kimia Sungai

Gambar 70 Konsentrasi rata-rata PAH tiap stasion Dengan melihat posisi stasion tersebut, maka kemungkinan sumbangan minyak ke perairan teluk juga berasal dari run off sungai. Selain itu aktivitas transportasi kapal-kapal angkatan laut, kapal ferry dan kapal milik swasta, memungkinkan terjadinya cemaran minyak. Kisaran nilai PAH’s dari rata-rata semua musim yang diperoleh berkisar antara 0,028 – 0,047 ppm Tabel 30, kisaran nilai ini jelas telah melampaui nilai ambang pada baku mutu air laut untuk kehidupan biota laut yaitu 0,003 ppm. Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai fluktuasi nilai PAH tiap musim dapat dilihat pada Gambar 71. Selanjutnya kehadiran tiap individu PAH’s dapat dilihat pada Gambar 72, pada musim timur chrysene, benzoapyrene dan benzghiperylene merupakan individu PAH’s yang hadir lebih menonjol dibandingkan lainnya. 0.037 0.047 0.044 0.028 0.029 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 0.050 Konsentrasi PAH ppm ST 1 ST2 ST3 ST4 ST5 Stasion Konsentrasi Rata-Rata PAH di Perairan TAD selama Empat Musim Konsentrasi Rata-Rata PAH ppm 0.023 0.032 0.035 0.006 0.002 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 Konse ntrasi PAH ppm ST . 1 ST .2 ST .3 ST .4 ST .5 S tasion Konse ntrasi PAH Total di Pe rairan TAD pada Musim Timur Agustus2007 Konsen trasi PAH T otal 0.002 0.022 0.003 0.004 0.003 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 Konse ntrasi PAH ppm ST .1 ST .2 ST .3 ST .4 ST .5 S tasion Konse ntrasi PAH Total di Pe rai ran TAD pada Musi m Pancaroba II O ktobe r2006 Konsen trasi PAH T otal ppm Gambar 71 Konsentrasi PAH pada tiap musim Gambar 72 Referensi kehadiran individu PAHs yang dominan tiap musim Chrysene adalah salah satu indivdu PAH, umumnya hadir di alam sebagai hasil aktivitas industri kayu-kayuan untuk melindungi kayu, aluminium, besi, batubara dan minyak mentah. Chrysene diketahui tidak dapat larut dalam air dan hanya larut dalam beberapa larutan seperti, alkohol, ether dan asam asetat Rais 2000, diacu dalam Losic et al.2005. Chrysene juga dalam bentuk gas hasil pembakaran sampah, tanaman dan hewan. Oleh karena itu chrysene biasanya ditemukan dalam bentuk asap atau minyak jelaga Losic et al. 2005. Kenyataan 0.007 0.025 0.021 0.007 0.004 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 Konse ntrasi PAH ppm ST .1 ST .2 ST .3 ST .4 ST .5 S tasion Konse ntrasi PAH Total di Pe rai ran TAD pada Musi m Barat Januari 2007 Konsen trasi PAH T otal ppm 0.117 0.107 0.116 0.096 0.105 0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120 Konse ntrasi PAH ppm ST .1 ST .2 ST .3 ST .4 ST .5 S tasion Konse ntrasi PAH Total di Pe rai ran TAD pada Musi m Pancaroba I Mare t2007 Konsen trasi PAH T otal ppm Konsentrasi tiap Spesies PAH yang ada di Perairan TAD pada Musim Timur Agustus2006 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002 0.000 0.010 0.000 0.000 0.011 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.003 0.000 0.013 0.000 0.000 0.017 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.004 0.000 0.013 0.000 0.000 0.018 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.002 0.000 0.000 0.004 0.000 0.002 0.004 0.006 0.008 0.010 0.012 0.014 0.016 0.018 0.020 M e- N ap ht al en e A cen ap ht hen e Ph ena nt hr ene Fl uor an th ene C hr ys en e B en zo a P yr en e D ib en o ah A nt ha ce ne Spesies K o ns e nt r a s i P A H ppm ST . 1 ST .2 ST .3 ST .4 ST .5 Konsentrasi PAH tiap Spesies di Perairan TAD pada Musim Pancaroba II O ktober2006 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.003 0.000 0.000 0.009 0.000 0.000 0.010 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002 0.004 0.006 0.008 0.010 0.012 M e- N ap ht al en e A cen ap ht hen e Ph ena nt hr ene Fl uor an th ene C hr ys ene B en zo k F lu or ant he ne Ind en o 12 3, cd P yr en e B en zo g hi P er yl en e Spesies K o ns e nt r a si P A H ppm ST .1 ST .2 ST .3 ST .4 ST .5 Konsentrasi PAH tiap Spesies di Perairan TAD pada Musim Barat Januari2007 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.006 0.000 0.009 0.000 0.000 0.000 0.010 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.004 0.000 0.015 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002 0.000 0.005 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002 0.004 0.006 0.008 0.010 0.012 0.014 0.016 M e- N ap ht al en e A cen ap ht hen e Ph ena nt hr ene Fl uor an th ene C hr ys ene B en zo k F lu or ant he ne Ind en o 123 ,c d Pyr en e B en z gh i Per yl en e Spesies K o ns e nt r a s i P A H ppm ST.1 ST.2 ST.3 ST.4 ST.5 Konsentrasi PAH tiap Spesies di Perairan TAD pada Musim Pancaroba I Maret2007 0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000 0.007 0.000 0.025 0.031 0.019 0.036 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.007 0.000 0.025 0.035 0.018 0.032 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.016 0.000 0.019 0.025 0.012 0.024 0.000 0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 M e- N ap ht al en e A cen ap ht hy le ne A cen ap ht hen e Fl uor ene Ph ena nt hr ene A nt hr ac en e Fl uor ant he ne Py re ne C hr ys ene B en zo b F lu or an th en e B en zo k F lu or an th en e B en zo a P yr en e Ind en o 123 ,c d Pyr en e D ib en zo a h A nt ha ce ne B en z gh i Per yl en e Spesies K o ns e nt r a s i P A H ppm ST.1 ST.2 ST.3 ST.4 ST.5 ini mendukung kenapa chrysene lebih menonjol hadir di perairan, beberapa hasil aktivitas masyarakat seperti disebutkan di atas turut menyumbang bahan ini hadir di alam. Selain itu kehadiran benzoapyrene BaP juga dimungkinkan sebagai hasil produksi industri, transportasi, produksi, import dan export minyak. Melihat aktivitas di teluk dengan transportasi baik kapal ferry penyebrangan, kapal TNI- AL, kapal yang terjaring operasi TNI, kapal yang mau diperbaiki serta speedboat yang beroperasi setiap saat dalam teluk, menyumbangkan presentasi BaP dalam jumlah tertentu di setiap bagian teluk. Kehadiran BaP di alam sesungguhnya sangat berbahaya karena sifatnya yang karsinogenik dapat menyerang DNA sehingga mengakibatkan gangguan- gangguan hingga akhirnya menjadi tumor. Seperti halnya chrysene BaP juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam lemak serta cenderung terakumulasi dalam organisma-organisma laut khusus di lingkungan pesisir yang tercemar Anyakora et al. 2008. Pada musim pancaroba I, individu PAH’s yang hadir adalah jenis chrysene, benzo kfluoranthene, benzoapyrene, indeno 123,cd pyrene, dibenzoahanthacene. Dan musim pancaroba II, individu PAH’s yang hadir adalah jenis chrysene, benzobfluoranthene, benzoapyrene dan benzghiperylene. Selain itu individu PAH’s yang hadir pada musim barat adalah jenis chrysene, benzokfluoranthene, benzoapyrene, dan benzghiperylene. Secara jelas dapat dilihat, jenis chrysene dan benzoapyrene merupakan individu yang paling dominan sebagai referensi dari setiap sampel yang dianalisis.

6.1.9 Konsentrasi PAH’s dalam Biota dan Sedimen

Diketahui bahwa suatu bahan kimia yang masuk ke alam akan menuju ke tiga media utama yaitu tanah, air dan udara. Selanjutnya apabila ke tiga media ini telah tercemari, demikian juga biota-biota yang hidup di dalamnya. Oleh karena itu untuk melengkapi analisis ini maka selain mengetahui besarnya konsentrasi PAH’s yang ada di air laut maka, dilakukan juga terhadap biota dan sedimen pada salah satu titik dekat PLN yang juga merupakan tempat perbaikan kapal-kapal tradisional. Umumnya PAH’s di lingkungan berasal dari berbagai aktivitas antropogenik atau proses-proses alami Mai et al. 2002; Countway et al. 2003; Shi et al. 2005, diacu dalam Liu et al. 2007. Konsentrasi PAH’s dalam sedimen di pantai, estuari dan paparan benua sering lebih tinggi hal ini berhubungan dengan tingginya tekanan dari input-input antropogenik Liu et al.2007. Berkembangnya penduduk dan industri secara pesat selama dua dekade belakangan ini di perairan pesisir, termasuk berkembangnya kota-kota, pelabuhan dan kegiatan perikanan, menyebabkan terjadinya kemerosotan kualitas lingkungan laut. Hasil analisis baik pada sedimen maupun biota dapat dilihat bahwa konsentrasi PAH’s total dalam sedimen di PLN-Poka dan dalam biota di perairan Poka cenderung lebih tinggi Gambar 73 dan Tabel 30. Walaupun secara umum nilai-nilai masih di bawah nilai ambang batas baku mutu air untuk biota laut yaitu 0,003 ppm. Akan tetapi jika diperhatikan untuk konsentrasi total PAH’s dalam sedimen sudah hampir mendekati 0,002 ppm. Hal ini berarti sudah harus mendapat perhatian, oleh karena masyarakat setempat masih mengeksploitasi kerang-kerang di sekitar perairan pantai ini, dengan demikian akan berbahaya bagi kesehatannya. Dibanding dengan referensi kehadiran individu-individu PAH’s di air, maka dalam sedimen dan biota hadir individu PAH’s sebagai berikut: fluoranthene, chrysene, benzok fluoranthene, benzo a pyrene, indeno 123,cd pyrene, dibenzoah anthacene. Diketahui bahwa dari sifatnya phenanthrenes dan anthracenes dikatakan agak tidak gampang menguap dan larut dalam air, dibandingkan naphthalenes. Selain itu konsentrasi dan perubahan distribusi isomernya kemungkinan merupakan indikator adanya aktivitas mikroorganisma dalam senyawa. Di dalam proses-proses biokimia yang berasosiasi dengan orgnisma bentik dapat juga mempengaruhi distribusi isomerik dari alkyl phenanthrenes di alam Farrington et al. 1982a.b; Farrington et al.,1986 diacu dalam Peacock et al. 2007. Dikatakan bahwa dalam satu tahun, konsentrasi PAH’s berkurang dratis sekali. Dua atau setengah tahun sesudah daerah rawa tercemar, konsentrasi naphthalenes