Beban Pencemaran Domestik Padat Kota

6.5 Penentuan Status Pencemaran

6.5.1 Metode Indeks Storet

Pendekatan metode indeks storet, neraca massa dan index pencemaran digunakan untuk menganalisis status pencemaran yang sebenarnya telah terjadi diteluk Ambon. Nilai maksimum, minimum dan rata-rata yang dipergunakan merupakan hasil tabulasi dari nilai rata-rata semua stasiun dari tiap musim. Kemudian setelah diskorkan, dijumlahkan untuk menentukan status berdasarkan ketentuan yang disebutkan sebelumnya. Pada kasus teluk Ambon di pakai pendekatan parameter air yang terukur di laut. Selanjutnya hasil analisis terhadap parameter air di perairan laut seperti pada Tabel 46, menunjukkan bahwa berdasarkan skor yang didapatkan jumlah skor nilai adalah sebesar -106. Hal ini berarti kualitas air di perairan TAD sudah termasuk kelas D, dengan kategori buruk atau telah tercemar berat, karena skornya telah lebih besar dari -31. Tabel 46 Status mutu kualitas air menurut sistem nilai Storet di perairan laut untuk biota laut. No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil Maksimum Pengukuran Minimum Rata - Rata Total Skor FISIKA 1 Suhu air °C 28-30 32,000 25,000 28,450 -2 2 TSS mgl 20-80 0,040 0,010 0,026 3 Kecerahan m 5 10,000 4,000 7,011 -8 KIMIA 1 pH 7-8,5 8,519 7,400 8,146 2 Salinitas PSU 33 - 34 36,000 25,000 33,432 -4 3 DO mgl 5 9,200 3,410 7,100 -4 4 BOD mgl 20 5,669 0,428 2,238 -20 5 COD mgl 92,000 8,000 38,988 6 PO4 mgl 0,015 0,266 -0,008 0,04 -16 7 NO3 mgl 0,008 0,273 0,045 0,110 -20 8 TOM mgl 24,648 0,000 8,288 9 Minyak Lemak mgl 1 227,500 0,100 18,489 -16 10 pAH mgl 0,003 0,035 0,002 0,033 -16 jumlah -106 Berdasarkan representasi masing-masing parameter seperti yang disebutkan di bawah ini, menunjukkan perairan TAD tidak dapat ditolelir lagi oleh biota laut atau perairan ini ada dalam status berbahaya. Dengan kondisi yang demikian maka, kegiatan perikanan dan budidaya yang sering dilakukan pada perairan ini adalah sangat beresiko. Dengan demikian kondisi ini akan menjadi perhatian semua pihak pengguna teluk untuk lebih berhati-hati memanfaatkan sumber daya laut di dalamnya. Tingginya intensitas pemanfaatan ruang perairan teluk seperti sekarang ini, jelas telah mengindikasikan adanya pencemaran di TAD. Kenyataan kondisi seperti ini memacu semua pihak untuk berupaya melakukan penanganan secara serius dengan pendekatan teknologi yang tepat. Oleh karena itu instrumen penanganan masalah pencemaran ini harus diuraikan secara jelas.

6.5.2 Metode Indeks Pencemaran PI

Indeks ini dapat menilai kualitas badan air untuk suatu peruntukan serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kualitasnya, jika terjadi penurunan kualitas akibat kehadiran senyawa pencemar. Berdasarkan hasil analisis terhadap beberapa parameter air laut jika dikategorikan ke dalam ketentuan evaluasi nilai PI, mengindikasikan bahwa perairan TAD kondisinya berkisar dari baik hingga cemar berat Tabel 47. Akan tetapi secara keseluruhan perairan TAD telah tercemar berat. Adapun hasil ini didasarkan pada nilai konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam baku mutu peruntukan air j L ij serta nilai konsentrasi parameter kualitas air i yang diperoleh dari hasil analisis cuplikan air pada suatu lokasi pengambilan cuplikan dari suatu alur sungai C i . Selanjutnya nilai PI atau indeks pencemaran yang didapat disesuaikan dengan ketentuan evaluasi sebagai berikut : 0 ≤PI≤1,0 = memenuhi baku mutu kondisi baik ; 1,0PI≤5,0 = cemar ringan ; 5,0 PI ≤10 = cemar sedang ; dan PI 10 = cemar berat. Pada Tabel 47, ternyata parameter yang sudah termasuk kategori cemar berat adalah NO 3 , minyak dan lemak, serta PAH karena nilai PI-nya sudah melampaui 10. Hal inipun sudah nampak pada representasi nilai parameter ini secara individual yang dicocokkan langsung dengan baku mutu air laut, maupun dengan pendekatan metode, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.