Beban Pencemaran Domestik Cair Kota

perairan ini adalah sangat beresiko. Dengan demikian kondisi ini akan menjadi perhatian semua pihak pengguna teluk untuk lebih berhati-hati memanfaatkan sumber daya laut di dalamnya. Tingginya intensitas pemanfaatan ruang perairan teluk seperti sekarang ini, jelas telah mengindikasikan adanya pencemaran di TAD. Kenyataan kondisi seperti ini memacu semua pihak untuk berupaya melakukan penanganan secara serius dengan pendekatan teknologi yang tepat. Oleh karena itu instrumen penanganan masalah pencemaran ini harus diuraikan secara jelas.

6.5.2 Metode Indeks Pencemaran PI

Indeks ini dapat menilai kualitas badan air untuk suatu peruntukan serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kualitasnya, jika terjadi penurunan kualitas akibat kehadiran senyawa pencemar. Berdasarkan hasil analisis terhadap beberapa parameter air laut jika dikategorikan ke dalam ketentuan evaluasi nilai PI, mengindikasikan bahwa perairan TAD kondisinya berkisar dari baik hingga cemar berat Tabel 47. Akan tetapi secara keseluruhan perairan TAD telah tercemar berat. Adapun hasil ini didasarkan pada nilai konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam baku mutu peruntukan air j L ij serta nilai konsentrasi parameter kualitas air i yang diperoleh dari hasil analisis cuplikan air pada suatu lokasi pengambilan cuplikan dari suatu alur sungai C i . Selanjutnya nilai PI atau indeks pencemaran yang didapat disesuaikan dengan ketentuan evaluasi sebagai berikut : 0 ≤PI≤1,0 = memenuhi baku mutu kondisi baik ; 1,0PI≤5,0 = cemar ringan ; 5,0 PI ≤10 = cemar sedang ; dan PI 10 = cemar berat. Pada Tabel 47, ternyata parameter yang sudah termasuk kategori cemar berat adalah NO 3 , minyak dan lemak, serta PAH karena nilai PI-nya sudah melampaui 10. Hal inipun sudah nampak pada representasi nilai parameter ini secara individual yang dicocokkan langsung dengan baku mutu air laut, maupun dengan pendekatan metode, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Tabel 47 Penentuan indeks pencemaran PI untuk baku mutu X pada air laut Parameter Air Laut Ci L ix Ci Lix M Ci Lix 2 M Ci Lix R Ci Lix 2 R PI j TSS 0,03 50 0,000523 0,0000003 0,001 2,7E-07 0,0162 Suhu 28,45 28-32 0,889062 0,7904321 0,948 9,0E-01 1,6243 pH 8,15 7-8,5 0,958823 0,9193426 1,051 1,1E+00 1,7537 DO 7,10 5 1,420000 2,0164000 1,420 2,0E+00 2,3351 BOD 2,24 20 0,111883 0,0125179 0,112 1,3E-02 0,3700 NO 3 0,11 0,008 13,745454 188,9375207 13,745 1,9E+02 19,7894 PO 4 0,02 0,015 1,021310 1,0430747 1,021 1,0E+00 1,7628 Kecerahan 7,01 5 1,402272 1,9663688 1,402 2,0E+00 2,3098 Minyak Lemak 18,49 1 18,488636 341,8296746 18,489 3,4E+02 26,4981 pAH 0,04 0,003 12,273933 150,6494447 12,274 1,5E+02 17,7080 74,1673 Keterangan: Baku mutu X yang dipakai adalah baku mutu Kepmen LH No.512004 Demikian halnya dengan evaluasi nilai index pencemaran PI terhadap kualitas air sungai Tabel 48 juga berkisar dari kondisi baik hingga tercemar berat. Secara keseluruhan nilai evaluasi PI untuk perairan sungai termasuk kategori tercemar berat. Hasil evaluasi status ini ternyata memberikan gambaran yang sama yaitu baik perairan sungai maupun laut, akibat tingginya aktivitas pada atau sekitar lokasi ini, berpotensi merubah kondisi perairan ini. Selain itu baik perairan laut maupun sungai mempresentasikan nilai NO 3 yang lebih besar 10 dan termasuk yang tertinggi dibandingkan parameter lainnya. Tabel 48 Penentuan indeks pencemaran PI untuk baku mutu X pada air sungai Parameter Air Sungai Ci L ix Ci Lix M Ci Lix 2 M Ci Lix R Ci Lix 2 R PI j TSS 0,0352 50 0,000704 4,9632E-07 0,0007045 4,9632E-07 0,0007 Suhu 29,02 28-32 0,90685546 0,822386841 0,9673125 0,935693473 0,9375 pH 7,75 7-8,5 0,91224264 0,832186647 1,000524194 1,001048662 0,9574 DO 7,929 5 1,58589886 2,515075202 1,585898863 2,515075202 1,5858 BOD 2,140 20 0,1070122 0,011451622 0,10701225 0,011451622 0,1070 NO 3 0,143 0,008 17,9226562 321,2216071 17,92265625 321,2216071 17,9226 PO 4 0,0888 0,015 5,9171 35,01207241 5,9171 35,01207241 5,9171 27,4283

6.6 Pendugaan Angka Kerusakan Hutan Mangrove di TAD

Dalam kaitan dengan penelitian ini, maka analisis tentang pencemaran, sedimentasi atau aktivitas masyarakat yang merusak sumber daya alam juga dikembangkan hingga pengamatan terhadap kondisi komunitas-komunitas yang berada pada ekosistem perairan teluk yaitu untuk melihat dampak akibat intensitas