Kapasitas Asimilasi Nilai Manfaat Penelitian Tentang Beban Pencemaran Dalam

Kerusakan karena faktor internal adalah kerusakan yang berasal dari dalam bumialam itu sendiri. Kerusakan akibat faktor internal pada daya dukung alam sangat sulit untuk dicegah karena merupakan proses alami yang terjadi pada alam yang sedang mencari keseimbangan dirinya. Kerusakan seperti ini terjadi karena letusan gunung berapi yang merusak lingkungan alam sekitarnya; gempa bumi yang menyebabkan dislokasi lapisan tanah; kebakaran hutan; banjir besar dan gelombang laut akibat badai Wardhana 1999. Selanjutnya, Soemarwoto 2001 menjelaskan bahwa tanda-tanda dilampauinya daya dukung lingkungan ialah kerusakan lingkungan. Dikatakan bahwa pembangunan itu pada hakekatnya menaikkan mutu hidup tetapi sekaligus menjaga dan memperkuat lingkungan untuk mendukung pembangunan yang berkesinambungan. Kondisi ideal seperti yang dikemukakan tentunya sangat sulit didapati di negara ini, oleh karena penduduk yang semakin meningkat populasinya dari tahun ke tahun, berbarengan dengan semakin meningkat pula kebutuhan, maka semakin meningkat pula tingkat kerusakan lingkungan baik yang terjadi di darat maupun pesisir dan laut.

2.5 Kapasitas Asimilasi

Hampir semua aktivitas manusia cenderung merubah keseimbangan alam. Bentuk gangguan ini dapat direncanakan atau tidak direncanakan untuk merubah lingkungan alam menjadi tidak alami. Sama seperti petani ikan yang memberi pakan terus menerus ke kolam ikannya tanpa melihat kapasitas kolammya dan mengharapkan ikannya tumbuh cepat serta memenuhi ukuran yang diinginkan. Kejadian ini tentunya disengaja agar dapat memenuhi target pada waktu panen. Dugaan terjadinya penumpukan sisa makanan yang tidak terpakai, akan menjadi racun bagi ikan, karena pemberian makanan tersebut telah melampaui kapasitas kolam tersebut, ternyata tidak terjadi. Hal ini berarti bahwa ekosistem kolam tersebut mampu mengasimilasi atau menetralisir limbah organik yang berasal dari pakan tersebut. Permasalahan lingkungan akan muncul apabila permintaan manusia akan sumber daya alam atau jasa lingkungan tertentu melebihi kemampuan ekosistem wilayah untuk menyediakan sumber daya dan jasa tersebut, misalnya kasus pencemaran teluk Jakarta oleh bahan organik dan logam berat. Hal ini terjadi karena keberadaan bahan atau limbah tadi di alam telah melewati kapasitas asimilasi teluk ekosistem tersebut di dalam menyerap bahan organik dan logam berat Dahuri 1999. Selanjutnya menurut Dahuri 1999, kapasitas asimilai adalah kemampuan suatu ekosistem perairan untuk menerima limbah, tanpa terjadi kerusakan ekologis terhadap ekosistem tersebut atau konsentrasi bahan pencemar dalam ekosistem perairan masih dibawah ambang batas baku mutu perairan yang dipersyaratkan, dan tidak akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia yang memanfaatkan biota dan lingkungan perairan termaksud.

2.6 Nilai Manfaat Penelitian Tentang Beban Pencemaran Dalam

Pengelolaan Kualitas Lingkungan. Gambaran prospek dan tantangan bagi pengelolaan pesisir dan lautan adalah terjadinya pencemaran lingkungan. Pengelolaan kualitas lingkungan pesisir mengandung makna bahwa sumber daya yang terkandung di dalamnya tidak dapat bertahan hidup bila lingkungan tempat hidupnya terganggu. Selain itu pemanfaatan sumber daya tersebut bukan untuk saat ini saja, akan tetapi dapat dimanfaatkan untuk waktu-waktu mendatang oleh generasi berikutnya. Dengan demikian kualitas lingkungan tetap harus dijaga sehingga sumber daya alam tersebut tetap hidup dan berkembang. Dengan melihat dampak yang akan terjadi bila kualitas lingkungan tidak terpelihara akibat pencemaran, maka akan terjadi degradasi lingkungan yang berpengaruh ke kehidupan organisma yang hidup di dalamnya. Kualitas lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan lingkungan tidak hanya berdampak ke organisma tetapi juga ke manusia. Organisma yang telah terkontaminasi suatu bahan pencemar selanjutnya akan meracuni organisma lain dalam rantai makanannya, dan pada akhirnya manusia juga dapat teracuni. Apabila kondisi seperti ini dibiarkan maka akan sangat membahayakan. Oleh karena itu penelitian-penelitian tentang kualitas lingkungan, khususnya tentang beban pencemaran dapat menjadi peringatan dini bagi pengelolaan sumber daya teluk ke depan. Apalagi posisi strategis teluk telah membuat wilayah ini di manfaatkan sebagai tempat budidaya keramba jaring apung dan perikanan, pelabuhan atau dermaga, pendidikan dan penelitian, olah raga dan pariwisata. Selanjutnya informasi beban pencemaran ini juga dapat menjadi bagian penting dalam pengelolaan kualitas lingkungan perairan teluk. Dengan demikian hasil penelitian ini apabila ternyata telah terjadi pencemaran, bukan berarti akhir dari segala-galanya, Akan tetapi upaya-upaya pengendalian nantinya diusulkan, sehingga teluk ini tetap dapat dimanfaatkan.

2.7 Pengelolaan Pencemaran Pesisir dan Lautan