Analisis Tekstur Sedimen Kondisi Fisik Perairan Laut dan Permasalahannya
4.3 Perspektif Ekologi dalam Pencemaran Pesisir dan Laut
4.3.1 Kondisi Biologi Perairan TAD
Sejak awal abad terakhir ini, masalah pencemaran lingkungan perairan oleh sejumlah bahan-bahan kimia serta pengaruh-pengaruhnya terhadap ekosistem sudah merupakan issue yang tersebar di kota-kota bahkan hingga di seluruh dunia. Worm and Duffy 2003 diacu dalam Jasen et al.2007 menyatakan bahwa ada 3 tiga aspek mendasar dalam ekosistem: i kuantitas, yang dijelaskan dengan biomassa dan produktivitas, ii kualitas, dinyatakan dengan komposisi jenis dan kekayaan, dan iii stabilitas, maksudnya waktu yang konstan, resistan daya tahan terhadap perubahan lingkungan, atau kondisi pemulihan sesudah tergganggu. Dalam kaitan dengan upaya untuk melihat seberapa jauh pengaruh berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan pesisir dan laut, maka perspektif ekologi merupakan salah satu pendekatan yang sifatnya kualitatif atau semi kuantitatif juga dipakai dalam penelitian ini. Komponen biologis yang teramati dalam penelitian ini adalah komunitas mangrove, padang lamun, terumbu karang, ikan dan bentos. 4.3.2 Komunitas Mangrove 4.3.2.1 Kerapatan Mangrove Tumbuhan mangrove sebagaimana tumbuhan lainnya mengkonversi cahaya matahari dan nutrien menjadi jaringan bahan organik melalui proses fotosintesa. Oleh karena itu mangrove merupakan sumber makanan potensial, bagi semua biota yang hidup di ekosistem mangrove. Dilaporkan bahwa di Indonesia tercatat ada 202 jenis yang terdiri atas 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit dan 1 jenis sikas. Namun demikian kurang lebih hanya ada 47 jenis tumbuhan yang spesifik hutan mangrove Bengen 2002. Kehadiran komunitas ini pada suatu perairan tidak hanya memainkan peranan ekologisnya saja, tetapi juga sebagai peredam gelombang, angin, badai, perangkap sedimen serta pelindung pantai. Oleh karena itu seyogyanya perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak. Keberadaan komunitas mangrove di TAD telah ada sejak lama bahkan sering dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Sejalan dengan bertambahnya penduduk maka kecenderungan pemanfaatan areal pada dan sekitar hutan mangrove baik langsung maupun tidak langsung sulit terhindarkan. Oleh karena itu kemungkinan terjadi perubahan pada struktur komunitas mangrove dapat saja terjadi. Hal ini dapat diperhatikan dari beberapa nilai ekologis yang terukur. Hasil penelitian Pemkot Ambon dan Unpatti 2002, hutan mangrove pada Desa Passo tercatat seluas 6,84 ha dengan kerapatan yang tinggi, terdiri atas Sonneratia alba, Avicenia marina, Rhizophora stylosa, R. mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, Lumnitzera littorea, Ceriops tagal, Aegiceras corniculatum, Nypa fruticans dan Acanthus ilicifolius. Jenis Nypa fruticans dan Acanthus ilicifolius banyak dijumpai pada perairan ini terutama pada daerah yang dekat dengan pemukiman penduduk. Pada Perairan Desa Latta dan Halong terdapat komunitas mangrove yang terdiri atas Rhizophora stylosa, R. mucronata, dan AviceniaParts
» Tujuan Penelitian Manfaat yang diharapkan Kerangka Pemikiran Penelitian
» Perairan Pesisir dan Tantangan Pengembangannya.
» Definisi dan Pengertian Pencemaran
» Beban Pencemaran Pencemaran Perairan Pesisir
» Bahan Organik Dampak Pencemaran .1 Pencemaran Sebagai Suatu Proses
» Sedimentasi Dampak Pencemaran .1 Pencemaran Sebagai Suatu Proses
» Ekosistem Lamun Ekosistem Terumbu Karang
» Biota Air sebagai Indikator Kualitas Lingkungan Perairan.
» Kapasitas Asimilasi Nilai Manfaat Penelitian Tentang Beban Pencemaran Dalam
» Pengelolaan Pencemaran Pesisir dan Lautan
» Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS
» Kawasan Konservasi Ruang Lingkup Penelitian
» Kualitas Air Biota Metode Pengumpulan Data
» Kapasitas Asimilasi Flushing Time Waktu Dirus
» Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks STORET
» Sosial Ekonomi Budaya Sistem Hukum dan Kelembagaan Menyusun Strategi Pengelolaan Pencemaran TAD
» Pola Arus Musim di Perairan TAD
» Suhu Kondisi Fisik Perairan Laut dan Permasalahannya
» Analisis Tekstur Sedimen Kondisi Fisik Perairan Laut dan Permasalahannya
» pH Kondisi Kimia Perairan Laut dan Permasalahannya
» Salinitas Kondisi Kimia Perairan Laut dan Permasalahannya
» Klorofil – Kondisi Kimia Perairan Laut dan Permasalahannya
» Kondisi Biologi Perairan TAD
» Persen Penutupan Jenis Mangrove
» Nilai Penting Jenis Mangrove
» Jumlah Tegakan Jenis Lamun di Perairan TAD
» Kerapatan Jenis Lamun di Perairan TAD
» Persen Penutupan Lamun di Perairan TAD
» Komunitas Terumbu Karang Perspektif Ekologi dalam Pencemaran Pesisir dan Laut
» Tingkat Pendidikan Kondisi Sosial dan Budaya
» Persentase Lama Waktu Menetap di Desa Persepsi Masyarakat tentang Lingkungan dan Kesehatan
» Persentase Jenis Pekerjaan dan Angkatan Kerja
» Kualitas Fisik Sungai Sungai sebagai Media Alir Berbagai Limbah
» Karakteristik Sungai Sungai sebagai Media Alir Berbagai Limbah
» Salinitas Kualitas Kimia Sungai
» Konsentrasi Oksigen Terlarut DO di Perairan Laut
» Konsentrasi NO Kualitas Kimia Sungai
» Konsentrasi Minyak dan Lemak di Perairan Laut
» Total Organic Matter TOM di Perairan Laut
» Biochemical Oxygen Demand BOD di Perairan Laut
» Chemical Oxygen Demand COD di Perairan Laut
» Total Suspended Solid TSS di Perairan Laut
» Konsentrasi Polycyclic Aromatic Hydrocarbons PAH’s Air Laut
» Konsentrasi PAH’s dalam Biota dan Sedimen
» NO Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Perairan TAD
» PO Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Perairan TAD
» Biochemical Oxygen Demand BOD
» Analisis Total Beban Pencemaran di Perairan TAD
» Beban Pencemaran Domestik Padat Kota
» Beban Pencemaran Domestik Cair Kota
» Beban Pencemaran Agro-industri Analisis Beban Pencemaran dari Beberapa Sumber di Darat
» Beban Pencemaran Pertanian Analisis Beban Pencemaran dari Beberapa Sumber di Darat
» Beban Pencemaran Kapal di Laut
» Persentase Limbah Kegiatan di Darat dan Laut
» Perbandingan Volume Beban Pencemaran BL dari Sumber-sumber
» Pengaruh Flushing Time waktu dirus terhadap Sedimentasi
» Pengaruh Flushing Time waktu dirus terhadap Kapasitas Asimilasi
» Metode Indeks Storet Penentuan Status Pencemaran
» Pendugaan Angka Kerusakan Hutan Mangrove di TAD
» Pendugaan Angka Kerusakan Komunitas Lamun di TAD
» Jumlah Jenis dan Kepadatan Fauna Bentos
» Klaster Nilai Kepadatan Bentos
» Keserasian dan Keanekaragaman Jenis Bentos
» Kawasan Lindung Sempadan Pantai dan Sungai
» Kawasan Lindung DAS Gambaran Umum Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan
» Kawasan Perikanan Tangkap Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan Budidaya dan
» Zona Prasarana dan Sarana Perikanan
» Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan Pariwisata Bahari
» Evaluasi Rencana dan Arahan Pengelolaan RTL Kota Ambon
» Substansi Teknis Penataan Ruang
» Prosedur Teknis Penataan Ruang
» Prosedur Administratif Penataan Ruang
» Baku Mutu Air Buangan Limbah Effluent Standards Baku Mutu Lingkungan Perairan Ambient Standards
» Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Pengolahan Sampah
» Pendekatan Teknologi Pengurangan Beban Pencemaran
» Pendekatan Ekonomi Pengurangan Beban Pencemaran
» Pendekatan Sosial Budaya Pendekatan Hukum
» Pendekatan Kelembagaan Pengurangan Beban Pencemaran
» Status Kualitas Perairan sebagai Dasar Penyusunan Zonasi TAD
» Kriteria Pembuatan Zonasi TAD
» Pengendalian Aktivitas Konstruksi dan Pembangunan Rekreasi
Show more