Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks STORET

Dimana : R = limpasan air sungai = T1 – T2 Dengan demikian waktu dirus teluk tersebut mengikuti persamaan berikut : R S S S V V t 2 1 2 2 − = = .................................................... 13 Dimana : t2 = waktu dirus V = volume total 3.5.1.4 Distribusi Spasial dan Musiman Parameter Fisik Kimia Perairan Untuk menentukan distribusi secara spasial maupun musiman parameter fisik-kimia perairan pada tiap stasiun pengamatan digunakan analisis Sistem Informasi Geografik SIG .

3.5.1.5 Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks STORET

Secara prinsip metode STORET adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukkannya guna menentukan status mutu air. Dengan pendekatan metode STORET dapat tergambar kondisi kualitas air secara keseluruhan dari suatu perairan Kepmen LH No.115 Tahun 2003. Untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan sistem nilai dari ”US-EPA Environmental Protection Agency” dengan mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas yaitu : 1 Kelas A : baik sekali, skor = 0 = memenuhi baku mutu 2 Kelas B : baik, skor = -1 sd -10 = cemar ringan 3 Kelas C : sedang, skor = -11sd -30 = cemar sedang 4 Kelas D : buruk, skor ≥ -31 = cemar berat. Penentuan status mutu air dengan menggunakan metode STORET dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :  Data fisika, kimia dan biologi yang terukur diorganisir dan dilihat nilai minimum, maksimum serta rata-rata untuk selanjutnya hasilnya dibandingkan dengan baku mutu dengan ketentuan sebagai berikut : • Jika data parameter kualitas air memenuhi baku mutu hasil pengukuran ≤ baku mutu maka diberi skor 0, • Jika data hasil pengukuran kualitas air tidak memenuhi baku mutu hasil ≥ baku mutu maka diberi skor dengan ketentuan seperti pada Tabel 6 dibawah ini. Tabel 6 Penentuan sistem nilai untuk menentukan status mutu air Jumlah Contoh Nilai Parameter Fisika Kimia Biologi 10 Maksimum -1 -2 -3 Minimum -1 -2 -3 Rata-Rata -3 -6 -9 ≥ 10 Maksimum -2 -4 -6 Minimum -2 -4 -6 Rata-Rata -6 -12 -18 Sumber : Canter 1977, diacu dalam Kepmen LH No.115 tahun 2003. • Misalkan untuk jumlah contoh yang lebih dari 10, maka untuk parameter fisika suhu, kecerahan, TSS, jika nilai maksimum baku mutu maka nilainya -2, nilai minimum baku mutu maka nilainya -2, dan nilai rata-rata baku mutu maka nilainya -6 Tabel 6. Sedangkan untuk parameter kimia pH, salinitas, DO, BOD, minyak lemak, N03, P04 dan PAH, jika jika nilai maksimum baku mutu maka nilainya -4, nilai minimum baku mutu maka nilainya -4, dan nilai rata-rata baku mutu maka nilainya -12 Tabel 6. Demikian juga dengan parameter biologi. Selanjutnya semua nilai skor tadi dijumlahkan untuk mendapatkan total skor yang kemudian dicocokkan dengan kriteria klasifikasi mutu air.

3.5.1.6 Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks Pencemaran