Pendugaan Angka Kerusakan Hutan Mangrove di TAD

2. Arahan Pengelolaan Kawasan Sempadan Sungai • Pemetaan kawasan-kawasan sempadan sungai yang masih tersisa; • Mempertahankan sempadan sungai yang masih tersisa; • Penetapan kawasan tersebut sebagai kawasan lindung daerah kota Ambon; • Vitalisasi kelembagaan pemantau dan pengawas dengan melibatkan masyarakat sebagai aktor utama; • Penetapan aturan formal tingkat daerah untuk perlindungan sempadan sungai.

7.1.1.3 Kawasan Lindung DAS

Perencanaan kawasan lindung DAS sangat berkaitan dengan eksistensi hutan primer dan hutan sekunder yang ada di wilayah kota. Walaupun demikian seluruh DAS yang tersebar di kota Ambon penting dikonservasi terutama catchment area atau lahan atas yang menutupi lahan disekitar hulu DAS serta vegetasi di sepanjang aliran sungai. Arahan yang akan diberikan berikut ini diperuntukan bagi seluruh DAS yang ada di wilayah kota lihat Gambar 89. Arahan yang dapat dirumuskan untuk pengelolaan kawasan lindung DAS di wilayah Kota Ambon antara lain : • Penetapan kawasan hulu DAS sebagai kawasan lindung dengan menetapkan zona penyangganya; • Membatasi pemanfaatan kawasan-kawasan lahan atas atau hutan primer di sekitar hulu DAS yang di wilayah kota; • Pengawasan terhadap penggunaan lahan di sekitar kawasan hulu DAS; • Vitalisasi kelembagaan pemantau dan pengawas dengan melibatkan masyarakat sebagai aktor utama; • Penetapan aturan formal tingkat daerah untuk perlindungan kawasan lindung DAS.

7.1.2 Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan Budidaya dan

Penangkapan 7.1.2.1 Kawasan Perikanan Budidaya Rencana pengembangan kawasan perikanan budidaya untuk wilayah kota Ambon meliputi 4 lokasi di wilayah ekologis Teluk Ambon Dalam TAD, 3 lokasi di wilayah ekologis Teluk Ambon Luar TAL, 1 lokasi di Teluk Baguala dan 2 lokasi di pesisir selatan kota Ambon. Berikut ini dikemukakan beberapa lokasi yang dinilai sesuai untuk peruntukan budidaya perikanan sesuai wilayah ekologi, luas wilayah ha, jenis peruntukan dan metode yang sesuai untuk kegiatan budidaya Tabel 54 dan Gambar 90. Tabel 54 Distribusi rencana lokasi budidaya, luas area ha dan jenis peruntukan metode budidaya Lokasi Luas ha Jenis Peruntukan Teluk Ambon Dalam Poka 106.41 • Long Line untuk moluska: Pinctada sp dan Pteria penguin • Keramba Jaring Apung untuk ikan • Kurungan Tancap untuk moluska : Anadara antiquata Grafrarium tumidum Nania 87.13 • Keramba Apung untuk ikan Waiheru 139.10 • Metode Rak untuk moluska: Saccostrea sp. • Rakit Apung Long line untuk moluska : Pinctada margaritifera • Keramba Jaring Apung untuk ikan LateriPasso 226.85 • Kurungan Tancap untuk moluska : Anadara antiquata, Grafrarium tumidum dan Holothuria scabra teripang Teluk Ambon Luar Tawiri 58.01 Keramba Jaring Apung untuk ikan Hative Besar 47.58 Keramba Jaring Apung untuk ikan Amahusu 44.11 Keramba Jaring Apung untuk ikan Teluk Baguala Toisapu 128.5 • Keramba Jaring Apung untuk ikan • Kurungan Tancap untuk moluska : Anadara antiquata,Gafrarium tumidum • Metode Rak untuk moluska : Saccostrea sp. Pesisir Selatan Kota Ambon Leahari 38.33 a. Keramba Jaring Apung untuk ikan b. Metode Rak untuk moluska : Saccostrea sp. c. Kurungan Tancap untuk teripang : Holothuria sp. Hukurila 13.56 Keramba Jaring Apung pada Musim Barat

7.1.2.2 Kawasan Perikanan Tangkap

Rencana kawasan perikanan tangkap yang dapat direkomendasikan sebagai kawasan potensial perikanan tangkap terfokus pada wilayah ekologis pesisir selatan kota Ambon Gambar 91. Spesialisasi alat untuk pengembangan perikanan tangkap ikan pelagis dan demersal di pesisir selatan kota Ambon, ikan pelagis kecil dan sedang untuk Teluk Ambon Luar dan Teluk Baguala. Peralatan tangkap yang dapat direkomendasikan ialah purse seine, troll line, hand line dan gill net. Beberapa arahan dalam pengembangan usaha perikanan tangkap antara lain : • Pengembangan peralatan yang bersifat ramah lingkungan dan mudah dikuasi oleh masyarakat; • Untuk menjaga kestabilan produksi usaha perikanan bagan dan redi dalam rangka menunjang industri perikanan huhate, maka kebijakan pengelolaan sumber daya ikan pelagis kecil di perairan teluk harus menghindari penggunaan unit-unit penangkapan yang memiliki kapasitas produksi yang tinggi. Hal ini diperuntukan untuk menekan overfishing yang terjadi beberapa waktu lalu; • Pengembangan teknologi penangkapan yang diikuti dengan penguatan kapasitas nelayan untuk memperkuat inovasi teknologi di tingkat nelayan; • Pengembangan kemitraan antara nelayan, lembaga-lembaga keuangan, lembaga-lembaga pemberdayaan dan pemerintah daerah; • Pengembangan sistem data base berbasis nelayan.

7.1.2.3 Zona Prasarana dan Sarana Perikanan

Sesuai dengan arah pengembangan kawasan perikanan maka sentra produksi perikanan yang penting dikembangkan bersama dengan pengembangan sarana dan prasarana berpusat pada kawasan pesisir selatan dari kota Ambon. Pengembangan TPI tempat pendaratan ikan diarahkan pada lokasi-lokasi Seilale, Seri dan Toisapu, namun demikian untuk lokasi Seilale dibutuhkan perhatian khusus mengingat lokasi pengembangannya sangat dekat dengan spot-spot diving. Sedangkan PPI dapat dikembangkan pada lokasi sekitar Gudang Arang dan Air