Biota Air sebagai Indikator Kualitas Lingkungan Perairan.

masyarakat, dan angka pengunjungpun akan menurun dratis. Berkurangnya jumlah pengunjung pada suatu tempat wisata pantai akan mempengaruhi pendapatan masyarakat yang melakukan usaha disekitar tempat ini, demikian juga dengan pendapatan daerahnya. Masyarakat cenderung akan memilih tempat wisata pantai dan laut yang masih bersih dan nyaman. Selain itu biaya untuk memulihkan tempat atau perairan yang sudah tercemar tersebut juga akan sangat mahal. Apalagi kalau limbah minyak yang tertumpah atau limbah cair beracun. Kematian organisme seperti ikan yang hidup pada perairan tercemar, mempengaruhi jumlah produksi ikan tersebut. Akibatnya berpengaruh langsung kependapatan nelayan yang hidupnya bergantung pada sumber daya perairan tersebut.

2.3 Biota Air sebagai Indikator Kualitas Lingkungan Perairan.

Berdasarkan berbagai faktor pembatas atau kemampuan toleransi biota- biota air tersebut terhadap berbagai kisaran nilai parameter fisik kimia perairan, sehingga biota air dapat juga dipakai sebagai indikator penilaian kualitas air. Penggunaan biota sebagai indikator pencemaran merupakan sentral monitoring biologis. Dua hal yang dibutuhkan oleh biota indikator adalah relatif memiliki mobilitas pergerakan yang terbatas serta mempunyai siklus hidup yang panjang. Selanjutnya, biota-biota tersebut diamati melalui kehadirannya, absen atau melimpah, kondisi lingkungan dimana seluruh masa hidupnya berada disitu. Namun, ada beberapa biota laut yang juga mempunyai fase planktonik dalam siklus hidupnya, sehingga distribusi dan kelimpahan biota dewasanya mungkin dapat merefleksikan kondisi waktu menetapnya yang lama disuatu lokasi, mungkin menunjukkan masa kritis kehidupan fase awal di siklus hidupnya. Penjelasan di atas didukung oleh Abel 1989, bahwa ada beberapa persyaratan penggunaan biota air seperti makrozoobenthos sebagai indikator kualitas air yaitu: 1 hidupnya relatif menetap, 2 masa hidup relatif panjang, 3 mempunyai toleransi khusus terhadap lingkungan. Bentos sendiri merupakan biota yang hidupnya pada atau di dalam sedimen dengan pergerakan yang relatif lambat. Dengan demikian komunitas ini dapat digunakan sebagai indikator kualitas air. Hal yang mendasar dari pengamatan komunitas ini untuk melihat pengaruh tekanan pencemaran dapat dilihat dari sisi ekologis adalah dari nilai keanekaragaman serta kelimpahan biotanya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya fluktuasi tingkat kelimpahan biota laut baik karena tekanan akibat penangkapan maupun karena pencemaran laut. Demikian halnya dengan organisma plankton yang sepanjang siklus hidupnya berada dalam perairan, zooplankton akan terganggu tingkah laku makan bila terlalu banyak partikel yang masuk ke dalam perairan. Demikian juga dengan fitoplankton pertumbuhannya akan meningkat tinggi bila terjadi eutrofikasi akibat bahan masukan dari darat yang mengandung nitrogen dan fosfat. Kondisi ini akan memicu pertumbuhan sel dari beberapa spesies fitoplankton yang bersifat racun.

2.4 Daya Dukung Lingkungan Alam