tersebut cenderung hampir sama. Hal ini didukung oleh karaketeristik fisik-kimia sungai maupun faktor biologi seperti disebutkan sebelumnya.
Selanjutnya, analisis hubungan beban pencemaran bahan organik di sungai dengan konsentrasi limbah di laut indikator TOM, menjelaskan hubungan yang
linear dengan Y=0.0164X+14.311 dengan R
2
=0.8011 pada musim timur Gambar 80 Lampiran 12.
Tabel 36 Beban pencemaran BL indikator TOM dari sungai-sungai
Sungai Beban Pencemaran Indikator TOM tonthn
M.Timur Agustus 2006
M.Pancaroba II Oktober 2006
M.Barat Januari 2007
M.Pancaroba I Maret 2007
S. Air Bsr. Halong 82,065
41,256 31,530
19,726 S.Waerekan
271,218 31,366
25,678 131,089
S.Waetonahitu 584,061
130,228 1596,912
4469,219 S.Waeheru
159,984 53,167
44,607 204,297
Rata-rata 274,332
64,004 424,682
1206,082
Hal ini menggambarkan bagaimana kontribusi beban pencemaran organik dari sungai terhadap konsentrasi limbah organik yang ada di laut adalah sebesar
80,11 dan 60,27 . Hubungan yang signifikan ini menggambarkan kondisi perairan TAD saat ini. Kondisi seperti ini tergantung baik kepada sifat bahan
pencemar yang masuk maupun kepada tingginya aktivitas pembuangan limbah oleh masyarakat sekitar. Kebiasaan menggunakan sungai atau pantai sebagai
tempat membuang sampah, hajat, atau aktivitas perkandangan sepanjang sungai atau pantai, akan sangat mempengaruhi konsentrasi limbah di perairan baik sungai
maupun laut.
Gambar 80 Pendugaan beban pencemaran organik dengan indikator TOM pada musim timur
Musim timur
y = 0.0164x + 14.311 R
2
= 0.8011 5
10 15
20 25
30
0.000 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000
BL TO M dari sungai tonthn K
on s
e n
tr as
i TO M
d i l
au t mg
l
6.2.7 Analisis Total Beban Pencemaran di Perairan TAD
Berdasarkan hasil analisis masing-masing beban pencemaran yang masuk ke teluk, menggambarkan adanya pengaruh musim terhadap fluktuasi nilai beban
pencemaran organik dari sungai yang bermuara di perairan TAD. Oleh karena itu untuk melihat kontribusi beban limbah atau pencemaran total masing-masing
parameter indikator pada tiap sungai dan tiap musim, maka analisis dilanjutkan.
Tabel 37, menunjukkan bahwa total beban pencemaran organik dengan indikator COD, diikuti TOM dan BOD merupakan parameter indikator beban pencemaran
yang sangat dominan di perairan teluk Ambon. Kontribusi beban pencemaran indikator COD mengindikasikan kehadiran bahan-bahan organik yang tidak dapat
diuraikan secara biologis, sedangkan kontribusi beban limbah dari indikator TSS, NO
3
dan PO4 relatif sangat kecil. Gambaran setiap musim jelas terlihat, musim barat Januari dan pancaroba I Maret, sangat besar kontribusinya Gambar 81.
Kedua musim ini berhubungan erat dengan jumlah curah hujan sebagai faktor
fisik yang mempengaruhi, selain karakteristik masing-masing sungai.
Berbagai bahan organik, baik alami atau sintetik, masuk ke dalam kolom air sebagai hasil dari aktivitas manusia. Penyusun utama bahan organik biasanya
berupa polisakarida karbohidrat, polipeptida protein, lemak dan asam nukleat Dugan 1972, diacu dalam Effendi 2003.
Tabel 37 Total beban pencemaran semua sungai yang bermuara di TAD 2006-2007
Parameter Total Beban Limbah tonthn
Indikator M.Timur
Agust-06 M.Pancrb.II
Okt-06 M.Barat
Jan-07 M.Pancarb.I
Maret-07 BOD
192.213 51.637
300.742 164.734
COD 651.912
717.958 8984.755
1757.163 TOM
1097.327 256.017
1698.728 4824.330
TSS 2.192
0.155 7.156
9.012 PO4
1.974 1.612
12.673 4.506
NO3 11.984
2.355 101.465
0.207
Hal ini juga dijelaskan oleh Achmad 2004, bahwa bahan organik di alam banyak terdapat dalam bentuk karbohidrat, protein, lemak yang membentuk
organisma hidup dan senyawa-senyawa lainnya yang merupakan sumber daya alam yang sangat penting dan dibutuhkan oleh manusia. Secara normal bahan
organik tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, dan dalam beberapa hal mengandung N, S, P, dan Fe. Senyawa-senyawa organik pada umumnya tidak stabil dan mudah
dioksidasi secara biologis atau kimia menjadi senyawa stabil, antara lain menjadi CO
2
dan H
2
O. Proses inilah yang menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut dalam perairan menurun dan hal ini menyebabkan permasalahan bagi kehidupan
akuatik.
Gambar 81 Fluktuasi musiman total beban limbah semua sungai di TAD 2006-2007
6.2.8 Analisis Beban Pencemaran dari Beberapa Sumber di Darat
6.2.8.1 Beban Pencemaran Domestik Padat Kota
Berdasarkan analisis beban limbah padat kota yang diperkirakan masuk ke Teluk Ambon bahwa dari ± 75775 jiwa yang berdiam di wilayah batas daerah
aliran sungai pada TAD seluas 9,160 km
2
atau 916,043 ha, telah menghasilkan sekitar 11366250 kgthn atau sekitar 11366,25 tonthn limbah padat berbagai jenis
Tabel 38. Selanjutnya jika unit massa limbah padat ini dikonversikan keunit meter kubik volume yaitu dengan membagi faktor koreksi 0,74, maka diperoleh
limbah padat domestik dalam setahun adalah sekitar 15359,80 m
3
. Faktor limbah 150 kgorgthn merupakan contoh kategori sampah kota pada areal dengan
pendapatan sangat rendah. Jika 150 dibagi 365 hari akan didapatkan limbah kota tiap orang per hari adalah 0,4 kgorghari.
Total beban limbah dari s emua s ungai di TAD 2006-2007
0.00000 2000.00000
4000.00000 6000.00000
8000.00000 10000.00000
12000.00000 14000.00000
BOD COD
T OM T SS
P O4 NO3
Jenis parameter
Total b
eb an
li mb
ah ton
th n
M.T imurAgust -06 M.P ancrb.II Okt -06
M.Barat Jan-07 M.P ancarb.I Maret -07
Pendekatan rapid assessment ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kontribusi sampah padat yang mungkin terdispersi masuk ke teluk setiap
hari maupun tahun. Hal ini diharapkan dapat memperkuat hasil-hasil analisis sebelumnya.
Tabel 38 Perhitungan beban pencemaran padat kota domestik
Karakteristik kota Jumlah
Penduduk orang
Fak. limbah padat kota
kgorgthn Penduduk x
Faktor limbah kgthn
tonthn m
3
thn 1 sampah kota
Pada area dengan pendapatan
menengah ke bawah
75775 150
11366250 11366,25
15359,80 Keterangan: Djajadiningrat Amir 1991
Faktor koreksi dari ton ke meter kubik = 0.74
6.2.8.2 Beban Pencemaran Domestik Cair Kota
Diketahui bahwa setiap kegiatan manusia atau pembangunan baik secara individual maupun kelompok, misalnya kegiatan agro-industri peternakan,
kebun pertanian, pembangkit listrik dan aktivitas kapal selalu menghasilkan limbah baik padat maupun cair. Selanjutnya limbah hasil kegiatan tersebut dengan
berbagai cara suatu ketika akan sampai ke wilayah pesisir dan laut dalam jumlah yang berbeda-beda. Oleh karena itu perkiraan jumlah beban limbah yang masuk
dari setiap kegiatan merupakan informasi penting bagi upaya pengendalian pencemaran. Perhitungan beban limbah cair domestik faktor bebannya ditentukan
berdasarkan ada tidaknya fasilitas saluran pembuangan pada suatu daerah. Informasi penting yang dianalisis disini adalah jumlah penduduk pada tiap daerah
dengan sistem pembuangan dan yang tidak memiliki sistem pembuangan. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa pada daerah yang mempunyai
saluran pembuangan limbah, diperkirakan jumlah total limbah cair yang dihasilkan dari jumlah penduduk ± 75775 orang adalah ± 5 juta m
3
thn, sedangkan daerah yang tidak mempunyai sarana pembuangan limbah, diperkirakan total
volume limbah cair yang dihasilkan oleh ± 24225 orang adalah ± 1 juta m
3
thn Tabel 39. Sekian besar limbah yang dihasilkan pada daerah yang memiliki
sarana pembuangan hendaknya memotivasi setiap orang atau instansi terkait