Beban Pencemaran Kapal di Laut
6.7 Pendugaan Angka Kerusakan Komunitas Lamun di TAD
Penelitian ini mencoba memberi gambaran sementara keadaan komunitas lamun di perairan Teluk Ambon. Dengan menggunakan pendekatan persen penutupan seperti yang tertuang dalam Kepmen LH No.200 Tahun 2004, maka secara rinci dapat dilihat status padang lamun di perairan TAD sebagai telihat pada Tabel 50, dimana semua lokasi berada dalam kondisi rusak. Kenyataan ini membuktikan bahwa kemungkinan telah terjadinya sedimentasi ataupun berbagai aktivitas di sekitar perairan ini yang secara langsung berdampak ke ekosistem lamun. Gambaran kondisi kurang kaya atau kurang sehat sampai miskin mestinya sudah memberi peringatan tentang apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan keberadaan ekosistem lamun dalam teluk, bagi keberlanjutan sumberdaya biota laut yang hidupnya tergantung pada ekosistem lamun. Tabel 50 Status komunitas lamun di perairan TAD Stasion Penutupan Kondisi Lamun Status Poka Kurang kaya kurang sehat 36,27 Rusak Waeheru Miskin 14,67 Rusak Lateri Miskin 16,75 Rusak Halong Kurang kaya kurang sehat 46,03 Rusak Galala Miskin 12,5 Rusak Keterangan: ≥ 60 = kayasehat; 30-59,9 = kurang kayakurang sehat; ≤ 29,9 = miskin.6.8 Tekanan Ekologis terhadap Keanekaragaman Ekosistem TAD
6.8.1 Jumlah Jenis dan Kepadatan Fauna Bentos
Disadari bahwa suatu perubahan fisik habitat yang terjadi pada ke 3 tiga ekosistem yang dijelaskan sebelumnya tentunya akan berdampak ke komunitas lain yang berasosiasi dengan ekosistem tersebut salah satunya adalah komunitas bentos. Nybakken 1992, bentos adalah organisma yang hidupnya pada atau di dalam substrat. Oleh karena itu komunitas yang memiliki pergerakan terbatas ini,cenderung akan mengalami tekanan bila habitat tempat hidupnya terganggu. Hasil penelitian terhadap sumberdaya bentos ditemukan ada 192 jenis organisme bentos yang terdiri atas jenis krustasea, moluska, ekinodermata dan annelida Lampiran 13. Secara keseluruhan didapatkan bahwa kisaran jumlah jenis di 12 lokasi pengamatan berkisar antara 11-97 jenis tiap lokasi Tabel 51. Lokasi yang mempunyai jumlah jenis tertinggi adalah di Poka 97 jenis, Lateri 95 jenis dan Waerheru 94 jenis. Dan dari kisaran jumlah jenis yang disebutkan di atas ternyata jenis-jenis yang mempunyai nilai kepadatan tertinggi didominasi hanya oleh 8 delapan jenis saja yaitu Architectnica prespective, Clithon ovaloniensis, Clypeomorus batillariaeformis, Clanculus atropurputcus, Morula granulata, M. musiva, Nerita signata, dan Thais rugosa. Jenis yang paling menonjol adalah Clanculus atropurputcus dan Clithon ovaloniensis, dan keseluruhan jenis yang dominan tersebut diwakili oleh filum moluska dari kelas gastropoda Tabel 52. Tabel 51 Jumlah jenis, kepadatan total, keserasian dan keragaman jenis bentos di perairan TAD. No. Lokasi Jumlah Jenis Kepadatan Total indm2 e H’ 1 Poka 97 48,99 31,73 0,59 2,73 2 Bt.Koneng LIPI 53 26,77 13,51 0,81 3,24 3 Kate-Kate 49 24,75 41,21 0,54 2,09 4 Hunut 68 34,34 14,33 0,74 3,17 5 Nania 71 35,86 14,77 0,76 3,23 6 Waiheru 94 47,47 18,25 0,66 3,04 7 Negeri Lama 85 42,93 17,62 0,66 2,98 8 Passo 75 37,88 10,55 0,74 3,26 9 Lateri 95 47,98 21,20 10 Latta 66 33,33 30,23 0,60 2,53 11 Halong 59 29,80 8,07 0,75 3,09 12 Galala 11 5,56 5,67 0,87 2,09Parts
» Tujuan Penelitian Manfaat yang diharapkan Kerangka Pemikiran Penelitian
» Perairan Pesisir dan Tantangan Pengembangannya.
» Definisi dan Pengertian Pencemaran
» Beban Pencemaran Pencemaran Perairan Pesisir
» Bahan Organik Dampak Pencemaran .1 Pencemaran Sebagai Suatu Proses
» Sedimentasi Dampak Pencemaran .1 Pencemaran Sebagai Suatu Proses
» Ekosistem Lamun Ekosistem Terumbu Karang
» Biota Air sebagai Indikator Kualitas Lingkungan Perairan.
» Kapasitas Asimilasi Nilai Manfaat Penelitian Tentang Beban Pencemaran Dalam
» Pengelolaan Pencemaran Pesisir dan Lautan
» Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS
» Kawasan Konservasi Ruang Lingkup Penelitian
» Kualitas Air Biota Metode Pengumpulan Data
» Kapasitas Asimilasi Flushing Time Waktu Dirus
» Penentuan Status Mutu Air dengan Metode Indeks STORET
» Sosial Ekonomi Budaya Sistem Hukum dan Kelembagaan Menyusun Strategi Pengelolaan Pencemaran TAD
» Pola Arus Musim di Perairan TAD
» Suhu Kondisi Fisik Perairan Laut dan Permasalahannya
» Analisis Tekstur Sedimen Kondisi Fisik Perairan Laut dan Permasalahannya
» pH Kondisi Kimia Perairan Laut dan Permasalahannya
» Salinitas Kondisi Kimia Perairan Laut dan Permasalahannya
» Klorofil – Kondisi Kimia Perairan Laut dan Permasalahannya
» Kondisi Biologi Perairan TAD
» Persen Penutupan Jenis Mangrove
» Nilai Penting Jenis Mangrove
» Jumlah Tegakan Jenis Lamun di Perairan TAD
» Kerapatan Jenis Lamun di Perairan TAD
» Persen Penutupan Lamun di Perairan TAD
» Komunitas Terumbu Karang Perspektif Ekologi dalam Pencemaran Pesisir dan Laut
» Tingkat Pendidikan Kondisi Sosial dan Budaya
» Persentase Lama Waktu Menetap di Desa Persepsi Masyarakat tentang Lingkungan dan Kesehatan
» Persentase Jenis Pekerjaan dan Angkatan Kerja
» Kualitas Fisik Sungai Sungai sebagai Media Alir Berbagai Limbah
» Karakteristik Sungai Sungai sebagai Media Alir Berbagai Limbah
» Salinitas Kualitas Kimia Sungai
» Konsentrasi Oksigen Terlarut DO di Perairan Laut
» Konsentrasi NO Kualitas Kimia Sungai
» Konsentrasi Minyak dan Lemak di Perairan Laut
» Total Organic Matter TOM di Perairan Laut
» Biochemical Oxygen Demand BOD di Perairan Laut
» Chemical Oxygen Demand COD di Perairan Laut
» Total Suspended Solid TSS di Perairan Laut
» Konsentrasi Polycyclic Aromatic Hydrocarbons PAH’s Air Laut
» Konsentrasi PAH’s dalam Biota dan Sedimen
» NO Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Perairan TAD
» PO Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Perairan TAD
» Biochemical Oxygen Demand BOD
» Analisis Total Beban Pencemaran di Perairan TAD
» Beban Pencemaran Domestik Padat Kota
» Beban Pencemaran Domestik Cair Kota
» Beban Pencemaran Agro-industri Analisis Beban Pencemaran dari Beberapa Sumber di Darat
» Beban Pencemaran Pertanian Analisis Beban Pencemaran dari Beberapa Sumber di Darat
» Beban Pencemaran Kapal di Laut
» Persentase Limbah Kegiatan di Darat dan Laut
» Perbandingan Volume Beban Pencemaran BL dari Sumber-sumber
» Pengaruh Flushing Time waktu dirus terhadap Sedimentasi
» Pengaruh Flushing Time waktu dirus terhadap Kapasitas Asimilasi
» Metode Indeks Storet Penentuan Status Pencemaran
» Pendugaan Angka Kerusakan Hutan Mangrove di TAD
» Pendugaan Angka Kerusakan Komunitas Lamun di TAD
» Jumlah Jenis dan Kepadatan Fauna Bentos
» Klaster Nilai Kepadatan Bentos
» Keserasian dan Keanekaragaman Jenis Bentos
» Kawasan Lindung Sempadan Pantai dan Sungai
» Kawasan Lindung DAS Gambaran Umum Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan
» Kawasan Perikanan Tangkap Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan Budidaya dan
» Zona Prasarana dan Sarana Perikanan
» Rencana dan Arahan Pengelolaan Kawasan Pariwisata Bahari
» Evaluasi Rencana dan Arahan Pengelolaan RTL Kota Ambon
» Substansi Teknis Penataan Ruang
» Prosedur Teknis Penataan Ruang
» Prosedur Administratif Penataan Ruang
» Baku Mutu Air Buangan Limbah Effluent Standards Baku Mutu Lingkungan Perairan Ambient Standards
» Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Pengolahan Sampah
» Pendekatan Teknologi Pengurangan Beban Pencemaran
» Pendekatan Ekonomi Pengurangan Beban Pencemaran
» Pendekatan Sosial Budaya Pendekatan Hukum
» Pendekatan Kelembagaan Pengurangan Beban Pencemaran
» Status Kualitas Perairan sebagai Dasar Penyusunan Zonasi TAD
» Kriteria Pembuatan Zonasi TAD
» Pengendalian Aktivitas Konstruksi dan Pembangunan Rekreasi
Show more