Multikulturalisme Masyarakat Indonesia Prosiding Seminar Nasional program studi pendidikan sejarah se-Indonesia.

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Eksistensi persatuan Indonesia tentunya sangat bergantung pada para generasi penerus. Generasi penerus bangsa Indonesia harus di didik sejak awal tentang pentingnya sebuah nasionalisme Indonesia. Hal ini mengingat masyarakat Indonesia sangat rentan terhadap terjadinya konlik karena masyarakatnya yang multikultur. Masyarakat multikultur jika tidak ada penanganan yang baik akan menciptakan sebuah konlik di dalam kehidupannya. Albion Small, mengatakan bahwa konlik terjadi akibat kompetisi dari individu dan kelompoknya dalam memperoleh kepentingannya. Small memberi perhatian khusus pada persaingan dari kepentingan yang terorganisir secara sosial pada level lokal, melihat proses sosial yang berskala besar sebagai hasil dari persaingan diantara kelompok kecil ini. 11 Konlik didalam masyarakat plural pada dasarnya tidak dapat dihindarkan tergantung pada skala kecil maupun besarnya sebuah konlik tersebut. Cunningham mengidentiikasikan tiga kecenderungan pluralisme sebagai berikut: Yang pertama adalah melakukan pendekatan yang sedikit demi sedikit dan mengamati saling keterkaitan antara tipe-tipe konlik dan penjelasan- penjelasan tentang keyakinan. Yang lain memanfaatkan teori permainan, di mana model-model yang disederhanakan hanya menyertakan konlik tertentu. Kecenderungan ketiga yang dominan dalam literatur pluralisme, adalah untuk bergerak menuju teori kesetimbangan fungsionalis: tantangan terhadap politik oleh satu kelas atau kelompok membawa pada pencarian kesetimbangan baru sementara fungsi-fungsi politik menjaga kedamaian di antara kepentingan- kepentingan yang berseteru. 12 Indonesia sebagai masyarakat yang plural dan multikultur tentunya dihadapkan pada rawannya terjadinya konlik pada masyarakatnya. Beberapa tahun belakangan ini seringkali dijumpai terjadinya konlik pada masyarakat Indonesia. Konlik tersebut diantaranya seperti konlik di Sampit, Kalimantan Tengah yang melibatkan etnis Madura dengan dengan suku Dayak. Konlik Sampit tentunya menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia karena dari konlik tersebut sangat rawan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Konlik Sampit di Kalimantan Tengah hanyalah salah satu contoh yang menggambarkan mulai lunturnya nilai nasionalisme Indonesia di masyarakat Indonesia. Lunturnya nilai-nilai nasionalisme masyarakat Indonesia pada dasarnya sudah bisa dilihat dari dunia pendidikan Indonesia. Kalangan pelajar pada saat ini agaknya sudah mulai melupakan persatuan dan kesatuan bangsa. Seringkali kita melihat adanya tawuran antar pelajar di berbagai daerah. Tawuran pelajar seperti ini tentu merupakan sebuah bibit-bibit awal bagi 11 John Scott. Teori Sosial Masalah-Masalah Pokok dalam Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012, hlm. 140. 12 Ronald H. Chilcote. Teori Perbandingan Politik Penelusuran Paradigma. Jakarta: Rajagraindo Persada. 2010, hlm. 480. perpecahan bangsa. Hal ini terjadi sebagai dampak mulai lunturnya nilai-nilai nasionalisme pada pembelajaran pendidikan. Nasionalisme sangat penting didalam mengatasi masyarakat multikultur Indonesia yang harus diajarkan lewat pembelajaran pendidikan.

E. Penutupan

Pembelajaran pendidikan dan multikultural pada masa saat ini sangat penting menggunakan nilai-nilai nasionalisme pada masa pergerakan Indonesia. Sejarah mencatat tentang nasionalisme masyarakat Indonesia yang mulai muncul sejak awal abad XX. Nasionalisme yang telah dibangun oleh para pendahulu kita sudah semestinya menjadi acuan di dalam masyarakat Indonsia saat ini. Nilai-nilai nasionalisme sangat penting ditingkatkan kembali dalam dunia pendidikan mengingat pada dewasa ini nasionalisme Indonesia mulai luntur dalam masyarakatnya. Dalam masyarakat Indonesia yang multikultural sangat rawan terhadap terjadinya suatu konlik. Konlik-konlik dalam masyarakat ini berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa. Konlik dalam masyarakat multikultural tentu dapat dicegah apabila masyarakatnya masih menjunjung tinggi nasionalisme bangsa Indonesia. Pada akhirnya nasionalisme sangat penting dalam pembelajaran pendidikan untuk mengatasi masyarakat Indonesia yang multikultur. Daftar Pustaka Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka. Heywood, Andrew. 2014. Politik Edisi Ke-4. Yogyakarta: Pustaka palajar. Tauik Abdullah. 2001. Nasionalisme Sejarah. Bandung: Sarya Historika. Elson, R.E. 2009. he Idea Of Indonesia Sejarah Pemikiran dan Gagasan. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Sartono Kartodirdjo. 2005. Sejak Indische Sampai Indonesia. Jakarta: Kompas. Goldthorpe, J.E. 1992. Sosiologi Dunia Ketiga Kesenjangan dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Andrik Purwasito. 2015. Komunikasi Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bertrand, Jacques. 2012. Nasionalisme dan Konlik Etnis di Indonesia. Yogyakarta: Ombak. M.S. Arief, dkk. 2015. Jejak Langkah Pergerakan R. Katjasungkana. Jakarta: Museum Sumpah Pemuda.