pengetahuan sejarah. Dalam hal ini pengalaman langsung didapatkan melalui konstruksi imajinatif peristiwa masa lampau berdasarkan data
yang diperoleh dengan menempuh proses metode sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, intepretasi, dan historiograi.
3. Melakukan applying Melakukan adalah konsep belajar dan informasi dalam situasi
tertentu. Dalam pembelajaran, peserta didik menerapkan suatu konsep dan pengalaman nyata untuk kegiatan memecahkan masalah. Guru
dapat memotivasi peserta didik dengan menggunakan masalah-masalah yang nyata dan relevan dengan kehidupan peserta didik Gerlai, 1998.
Dalam pembelajaran sejarah, komponen melakukan diterapkan dengan menggunakan hasil kontruksi pengetahuan sejarah yang telah dilakukan
peserta didik untuk menganalisis fenomena dan permasalahan yang ada di masyarakat.
4. Kerjasama cooperating Kerjasama adalah belajar dalam konteks berbagi, merespon, dan
mengkomunikasikan dengan peserta didik lain. Kerjasama merupakan strategi yang sangat penting dalam konteks pembelajaran. Peserta didik
yang bekerja sendiri biasanya tidak mengalami kemajuan seperti peserta didik yang bekerja dalam kelompok Borko Mayield, 1995. Bekerja
kelompok membantu peserta didik untuk memecahkan problem-problem yang kompleks dengan sedikit bantuan. Dalam pembelajaran sejarah,
kerjasama merupakan komponen penting yang diwujudkan dalam pembentukan kelompok. Pembelajaran kelompok menjadikan peserta
didik lebih cermat dalam melakukan empat tahapan dalam proses metode sejarah.
5. Memindahkan transfering Memindahkan adalah belajar dalam konteks pengetahuan yang ada.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan dan membangun pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki oleh peserta didik. Pada tahap ini guru
membantu peserta didik menggunakan pengetahuan yang sudah dipelajari untuk diterapkan pada situasi dan konteks yang lain Lent, et al., 2001.
Dalam pembelajaran sejarah, memindahkan dapat dimaknai dengan mengunakan hasil konstruksi pengetahuan sejarah untuk mengembangkan
sikap dan ketrampilan peserta didik.
E. Penutup
Problematik sejarah dan pembelajarannya, selalu menjadi pembahasan yang sangat menarik. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh adanya dinamika
dalam keilmuan sejarah tetapi juga adanya perubahan cara pandang dalam pembelajaran sejarah. Guru sejarah harus dapat mengambil sikap yang bijaksana
dengan cara mengubah tradisi pembelajaran sejarah. Dalam pembelajaran sejarah, guru tidak boleh lagi menjadi subjek sentral yang mendominasi
pembelajaran. Guru sejarah tidak boleh lagi merasa hebat ketika dia mampu menjelaskan kepada peserta didik dengan kemampuan retorikanya yang luar
biasa.
Dalam pembelajaran sejarah, peserta didik harus diperkenalkan cara menemukan bukti-bukti pendukung peristiwa sejarah yang dipelajari. Peserta
didik juga harus diberi kesempatan untuk memberikan intepretasi terhadap bukti yang dianggap relevan dengan peristiwa sejarah yang dipelajari. Dengan
pembelajaran yang seperti itu maka keterampilan intelektual sejarah Garvey, 1977, kemampuan berpikir sejarah Wineburg, 2006; Russel Pellegrino,
2008, Black, 2011 peserta didik akan dapat berkembang secara optimal. Agar pembelajaran sejarah dapat mendorong berkembangnya keterampilan
intelektual sejarah maka guru sejarah dapat menerapkan strategi pembelajaran kontekstual REACT-Histori. Strategi pembelajaran yang mengabungkan strategi
pembelajaran kontekstual dan empat tahapan dalam proses metode sejarah menjadikan peserta didik tidak hanya memiliki berbagai kemampuan kognitif
tetapi juga afektif, dan psikomotor. Demikian, semoga bermakna.
Daftar Pustaka
Black, Maria Laisa, 2011. History Teaching Today: Approaches and Methods, Kosovo: the European Comission Liasion Oice Implemented by the
Council of Europe.
Borko, H., Mayield, V. 1995. he Roles of he Cooperating Teacher and University Supervisor in Learning to Teach. Teaching and Teacher Education,
11 5: 501-518.
Degeng, I.N.S. 1997. Strategi Pembelajaran Mengorganisasi Isi dengan Model Elaborasi, Malang: Penerbit IKIP Malang.
Ege, S.N., Coppola, B.P., Lawton, R.G. 1997. he University of Michigan Undergraduate Chemistry Curriculum 1. Philosophy, Curriculum, and the
Nature of Change. Journal of Chemical Education, 741: 74-91.
Falk, J. H. Dierking, L. D. 2000. Learning From Museums: Visitor Experiences and he Making of Meaning. Lanham, MD: Altamira Press.
Garvey, Bria Krug, Mary, 2015, Model Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah, Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Gerlai, R. 1998. Contextual Learning and Cue Association in Fear Conditioning In Mice: A Strain Comparison and A Lesion Study. Behavioural Brain
Research, 95 2, 191-203.
Gottschalkj, Louis, 1983, Mengerti Sejarah, Jakarta: Yayasan Penerbit UI. Hariyono. 2014. Merenung Ulang Pembelajaran Sejarah di Sekolah. Makalah
disajikan pada Seminar Nasional Temu Alumni Program Studi Pendidikan Sejarah PPS FKIP-UNS. Surakarta, 26 Juni 2014.
Harrison, T.L. Frakes, M.H. 2005. he DNA of Succes: Memanfaatkan DNA Entrepreneural untuk Keberhasilan Bisnis. Terjemahan Mursid Wijanarko.
Bandung: Kaifa Mizan Pustaka.
Hasan, S.H. 2010. Pendidikan Sejarah Kemana dan Bagaimana? Makalah disajikan pada Seminar Asosiasi Guru Sejarah Indonesia. Jakarta, 6 Maret
2010.
Havekes, H., Aardema, A., Vries, Jan de. 2010. Active historical thingking: Designing learning activities to stimulate domain-speciic thinking.
Teaching History, 139: 52-60.
Jones, C.S. 2013. Teaching for Historical Understanding: Perspectives from a High School Social Studies Departement. Northeastern University: Educational
Doctoral heses.
Johnson, E.B. 2002. Contextual Teaching and Learning. housand Oak: Corwin Press Inc.
Lent, R. W., Brown, S. D., Brenner, B., Chopra, S. B., Davis, T., Talleyrand, R., Suthakaran, V. 2001. he Role of Contextual Supports and Barriers in he
Choice of MathScience Educational Options: A Test of Social Cognitive Hypotheses. Journal of Counseling Psychology, 48 4: 474-483.
Okolo, C.M., Englent, C.S., Bouck, E.C., Heutsche, A.M. 2007. Web-based history learning environments: Helping all students learn and like history.
Intervention in School and Clinic, 43 1: 3-12.
Russel, W.B. Pellegrino, A. 2008. Constructing Meaning from Historical Content: A Research Study. Journal of Social Studies Research, 32 2: 3-15.
Stradling, R. 2003. Multiperspectivity in History Teaching: a Guide for Teacher. London: Council of Europe.
Suryo, Dj. 2005. Paradigma Sejarah di Indonesia dan Kurikulum Sejarah. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional dan Temu Alumni Program
Studi Pendidikan Sejarah Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Wineburg, S. 2006. Historical hinking and other Unnatural Acts Charting the Future of Teaching the Post, terjemahan Yayasan Obor Indonesia. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Wiriaatmadja, R. 2002. Pendidikan Sejarah di Indonesia. Bandung: Historia Utama Press.
Yilmaz, K. 2009. A vision of history teaching and learning: houghts on history education in secondary schools. he High School Journal, 92 2: 37-47.