Strategi Pembelajaran Kontetkstual REACT-Histori

memungkinkan diterapkan dalam pembelajaran sejarah adalah REACT-Histori. Strategi pembelajaran kontekstual REACT-Histori merupakan gabungan antara strategi pembelajaran kontekstual yang dikembangkan oleh Sounders 1999 dengan empat tahapan dalam proses metode sejarah. Strategi pembelajaran kontekstual REACT-Histori disusun untuk mengembangkan lima komponen pembelajaran, yaitu: 1 mengaitkan relating, 2 mengalami experiencing, 3 melakukan applying, 4 kerjasama cooperating, dan 5 memindahkan transfering. Pada komponen mengalami, maka kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik adalah konstruksi imajinatif masa lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses metode sejarah. Dalam komponen itu, pengalaman yang didapatkan peserta didik tidak berasal dari hasil mengamati jalannya peristiwa sejarah tetapi berasal dari upaya peserta didik mengkonstruksi pengetahuan sejarah melalui empat tahapan dalam proses metode sejarah. Secara rinci langkah-langkah strategi pembelajaran kontekstual REACT- Histori adalah: 1. Mengaitkan relating Mengaitkan adalah belajar dalam konteks pengalaman nyata atau asosiasi. Proses pembelajaran hendaknya ada keterkaitan antara pengetahuan yang telah dimiliki oleh peserta didik dengan konteks pengalaman dalam kehidupan nyata. Pembelajaran dengan menggunakan setting pengalaman hidup ini akan membawa peserta didik untuk menghubungkan pengalaman kehidupannya dengan materi pembelajaran sehingga memungkinkan peserta didik dapat menemukan pemecahan suatu masalah Ege, et al., 1997. Dalam pembelajaran sejarah, komponen mengaitkan dilakukan dengan menggunakan konsep berpikir trimatra. Peserta didik harus didorong agar dapat mengaitkan peristiwa masa lampau dengan konteks kekinian dan prespektif masa datang. 2. Mengalami experiencing Mengalami adalah belajar dalam konteks eksplorasi. Belajar akan terjadi lebih cepat ketika peserta didik diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalamann langsung melalui kegiatan eksplorasi, penemuan, investigasi, penelitian, dan lain-lain. Peserta didik juga diberi kesempatan untuk memanipulasi peralatan, manfaat sumber belajar, dan melakukan kegiatan penelitian secara aktif Falk Dierking, 2000. Dalam pembelajaran sejarah, komponen mengalami dilakukan dengan menerapkan empat tahapan dalam proses metode sejarah. Pengalaman langsung didapatkan oleh peserta didik dengan melakukan konstruksi pengetahuan sejarah. Dalam hal ini pengalaman langsung didapatkan melalui konstruksi imajinatif peristiwa masa lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh proses metode sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, intepretasi, dan historiograi. 3. Melakukan applying Melakukan adalah konsep belajar dan informasi dalam situasi tertentu. Dalam pembelajaran, peserta didik menerapkan suatu konsep dan pengalaman nyata untuk kegiatan memecahkan masalah. Guru dapat memotivasi peserta didik dengan menggunakan masalah-masalah yang nyata dan relevan dengan kehidupan peserta didik Gerlai, 1998. Dalam pembelajaran sejarah, komponen melakukan diterapkan dengan menggunakan hasil kontruksi pengetahuan sejarah yang telah dilakukan peserta didik untuk menganalisis fenomena dan permasalahan yang ada di masyarakat. 4. Kerjasama cooperating Kerjasama adalah belajar dalam konteks berbagi, merespon, dan mengkomunikasikan dengan peserta didik lain. Kerjasama merupakan strategi yang sangat penting dalam konteks pembelajaran. Peserta didik yang bekerja sendiri biasanya tidak mengalami kemajuan seperti peserta didik yang bekerja dalam kelompok Borko Mayield, 1995. Bekerja kelompok membantu peserta didik untuk memecahkan problem-problem yang kompleks dengan sedikit bantuan. Dalam pembelajaran sejarah, kerjasama merupakan komponen penting yang diwujudkan dalam pembentukan kelompok. Pembelajaran kelompok menjadikan peserta didik lebih cermat dalam melakukan empat tahapan dalam proses metode sejarah. 5. Memindahkan transfering Memindahkan adalah belajar dalam konteks pengetahuan yang ada. Hal ini dilakukan dengan menggunakan dan membangun pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki oleh peserta didik. Pada tahap ini guru membantu peserta didik menggunakan pengetahuan yang sudah dipelajari untuk diterapkan pada situasi dan konteks yang lain Lent, et al., 2001. Dalam pembelajaran sejarah, memindahkan dapat dimaknai dengan mengunakan hasil konstruksi pengetahuan sejarah untuk mengembangkan sikap dan ketrampilan peserta didik.