Situs Cagar Budaya Prosiding Seminar Nasional program studi pendidikan sejarah se-Indonesia.

Selain kualitas gambar yang bagus, ukuran cetakan seperti ini dapat dipesan sesuai dengan kebutuhan. Peta situs dan cagar budaya di Kabupaten Banyumas dalam bentuk cetakan digital printing ini dilengkapi dengan gambar situs cagar budaya yang dipetakan. Sesuai dengan karakteristik sejarah yang penuh dengan peristiwa, tokoh, dan tahun kejadian maka gambar akan membantu untuk mengingat lebih cepat. Dalam teori media pembelajaran, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brown Wilkinson, 1984:23-24 menyatakan bahwa: 1 Penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian 2 Gambar-gambar yang dipilih dan diadaptasi secara tepat, membantu memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya 3 Isyarat yang bersifat non-verbal simbol-simbol seperti tanda panah ataupun tanda-tanda lainnya pada gambar diam dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan. Pada hakekatnya seseorang belajar, paling banyak melibatkan indra penglihatan sedangkan indra lain hanyalah sebagai penunjang. Menurut pandangan Edgar Dale dalam Latuheru 1988:16 yang terkenal dengan sebutan kerucut pengalaman Cone of Experience bahwa pengalaman belajar seseorang 75 diperoleh melalui indra penglihatan, 13 indra pendengaran, selebihnya indra yang lain. Dengan demikian seseorang mendapat pengetahuan lebih banyak dari indra penglihatannya. Penggunaan gambar akan berhasil efektif apabila disesuaikan dengan faktor kematangan pembelajar, tujuan yang akan dicapai, dan teknik penggunaannya dalam situasi belajar. Kerucut pengalaman Cone of Experience milik Edgar Dale tentang tingkat-tingkat pengalaman dan alat-alat yang diperlukan untuk memperoleh pengalaman itu dari tingkatan yang paling tinggi sampai tingkat yang paling rendah Schramm, 1984:101-104, lebih lengkap dapat dijabarkan sebagai berikut yaitu pengalaman langsung dan bertujuan, pengalaman tiruan, dramatisasi, demonstrasi, karyawisata, pameran, televisi, gambar hidup atau ilm, radio, gambar, lambang visual, lambang kata. Pengalaman berlangsung dari tingkat yang konkret naik menuju ke tingkat yang abstrak. Pada tingkat yang konkret seseorang belajar dari kenyataan atau pengalaman langsung yang bertujuan dalam kehidupan kita, kemudian berlanjut ke tingkat abstrak yang berupa simbol-simbol. Teknik pembuatan peta situs cagar budaya di Kabupaten Banyumas ini dibagi menjadi dua tahap yakni tahap persiapan dan tahap pembuatan peta. a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, peneliti mengumpulkan semua data tentang situs cagar budaya di Kabupaten Banyumas berdasarkan penelitian sejarah yang telah dilakukan sebelumnya. Peneliti mengelompokkan situs dan cagar budaya berdasarkan tempat situs cagar budaya tersebut kemudian membuat deskripsi singkat dari masing-masing situs cagar budaya. Dalam penelitian yang dilakukan diperoleh sebaran situs berikut: No Kecamatan Situs dan Cagar Budaya 1. Kecamatan Sumbang Situs Candi Ronggeng Makam Gandakusuma Situs Candi Batur Situs Watu Guling 2. Kecamatan Baturaden Situs Watu Gatel Situs Candi Sapto Argo Situs Candi Batur 3. Kecamatan Karanglewas Situs Caranggandul Situs Baturrana Monumen Jendral Sudirman 4. Kecamatan Kedungbanteng Situs Candi Batur Golek Situs Watu Sinom Situs Batur Agung 5. Kecamatan Cilongok Situs Watu Kentheng Lumpang Sambirata Situs Tebet Madas Mayung Situs Batur Cakrakusuma 6. Kecamatan Somagede Situs Watu Lumpang Kentheng Kemawi 7. Kecamatan Patikraja Watu Keser 8. Kecamatan Sokaraja Petilasan Kepel Klentheng Hok Tek Bio Makam Mbah Jompo 9. Kecamatan Jatilawang Situs Bonokeling 10. Kecamatan Purwokerto Barat Stasiun Raya Purwokerto Situs Watu Kuning 11. Kecamatan Kalibagor Pabrik Gula Kalibagor 12. Kecamatan Banyumas Makam Kyai Mranggi Masjid Nursulaiman Makam Joko Kaiman