perpecahan bangsa. Hal ini terjadi sebagai dampak mulai lunturnya nilai-nilai nasionalisme pada pembelajaran pendidikan. Nasionalisme sangat penting
didalam mengatasi masyarakat multikultur Indonesia yang harus diajarkan lewat pembelajaran pendidikan.
E. Penutupan
Pembelajaran pendidikan dan multikultural pada masa saat ini sangat penting menggunakan nilai-nilai nasionalisme pada masa pergerakan
Indonesia. Sejarah mencatat tentang nasionalisme masyarakat Indonesia yang mulai muncul sejak awal abad XX. Nasionalisme yang telah dibangun oleh para
pendahulu kita sudah semestinya menjadi acuan di dalam masyarakat Indonsia saat ini.
Nilai-nilai nasionalisme sangat penting ditingkatkan kembali dalam dunia pendidikan mengingat pada dewasa ini nasionalisme Indonesia mulai luntur
dalam masyarakatnya. Dalam masyarakat Indonesia yang multikultural sangat rawan terhadap terjadinya suatu konlik. Konlik-konlik dalam masyarakat ini
berdampak pada persatuan dan kesatuan bangsa. Konlik dalam masyarakat multikultural tentu dapat dicegah apabila masyarakatnya masih menjunjung
tinggi nasionalisme bangsa Indonesia. Pada akhirnya nasionalisme sangat penting dalam pembelajaran pendidikan untuk mengatasi masyarakat Indonesia
yang multikultur.
Daftar Pustaka
Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka.
Heywood, Andrew. 2014. Politik Edisi Ke-4. Yogyakarta: Pustaka palajar. Tauik Abdullah. 2001. Nasionalisme Sejarah. Bandung: Sarya Historika.
Elson, R.E. 2009. he Idea Of Indonesia Sejarah Pemikiran dan Gagasan. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Sartono Kartodirdjo. 2005. Sejak Indische Sampai Indonesia. Jakarta: Kompas. Goldthorpe, J.E. 1992. Sosiologi Dunia Ketiga Kesenjangan dan Pembangunan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Andrik Purwasito. 2015. Komunikasi Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bertrand, Jacques. 2012. Nasionalisme dan Konlik Etnis di Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
M.S. Arief, dkk. 2015. Jejak Langkah Pergerakan R. Katjasungkana. Jakarta: Museum Sumpah Pemuda.
Scott, John. 2012. Teori Sosial Masalah-Masalah Pokok dalam Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Chilcote, Ronald H. 2010. Teori Perbandingan Politik Penelusuran Paradigma. Jakarta: Rajagraindo Persada.
Kombinasi Model Simulasi dan Pendekatan Value Clarification Technic VCT dalam Pembelajaran Sejarah
Anisa Septianingrum
amathontheyahoo.co.id
Abstrak
Pembelajaran sejarah yang efektif dan menarik dapat terwujud dengan strategi pembelajaran yang terkonsep, jelas, dan terstruktur. Rancangan
desain pembelajaran harus menempatkan siswa sebagai pusat dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa aktif dan mampu membangun
pengetahuannya sendiri. Berkaitan dengan strategi pembelajaran, guru dapat mengombinasikan model pembelajaran simulasi dan pendekatan
value clariication technic dalam pembelajaran sejarah sesuai materi yang dipilih. Pendalaman nilai-nilai karakter dalam pembelajaran sejarah
dapat dioptimalkan dengan penerapan model simulasi dengan sistem permainan seperti monopoli. Setelah mendalami nilai-nilai, peserta didik
dapat memilih nilai-nilai tersebut untuk selanjutnya menjadi acuan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Teknik pemilihan nilai
dalam pembelajaran dikenal dengan istilah klariikasi nilai atau value clariication technic. Kombinasi antara model simulasi dan pendekatan
klariikasi nilai dalam pembelajaran sejarah sangat relevan diterapkan untuk mengubah pandangan siswa terhadap sistem pembelajaran sejarah di
sekolah dan lebih memahami makna dalam materi sejarah yang diajarkan.
Kata Kunci: Model Simulasi, Value Clariication Technic, Pembelajaran Sejarah
A. Pendahuluan
Pembelajaran sejarah yang baik adalah pembelajaran yang mampu menumbuhkan kemampuan siswa melakukan konstruksi kondisi masa
sekarang dengan mengaitkan atau melihat masa lalu yang menjadi basis topik pembelajaran sejarah. Kemampuan melakukan konstruksi ini
harus dikemukakan secara kuat agar pembelajaran tidak terjerumus dalam pembelajaran yang bersifat konservatif Subakti, 2010. Pembelajaran
konservatif sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi di bidang pendidikan. Seiring perkembangan zaman, pola pendidikan pun
berubah. Begitu juga dengan pembelajaran sejarah di sekolah.
Banyak teori pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang bisa diterapkan dalam pembelajaran sejarah. Dale H. Schunk 2012 mendeinisikan