Kewarganegaraan Digital di Era Digital
negara yang baik. Warga negara digital harus memiliki keterampilan yang luas tentang internet, akses teknologi dan sekolah harus membimbing siswa untuk
menjadi warga negara digital. Bahkan International Society for Technology in Education ISTE tahun 2011 sudah menganggap kewarganegaraan digital
sebagai salah satu standar bagi siswa dan guru ISTE, 2011. Menurutnya Konsep kewarganegaraan digital perlu ditambahkan ke dalam kurikulum social
studies untuk mempromosikan warga digital aktif. pernyataan ini juga didukung oleh Barnett, Parry, Coate 2001, menurutnya tanpa perubahan kurikulum
akan sulit untuk mendapatkan hasil yang efektif.
Abad ke-21 membawa beberapa permasalah global yang harus segera di atasi. Permasalahan tersebut seperti efek domino yang saling mempengaruhi
satu sama lain kalau tidak diselesaikan secara tepat. Menurut Cogan Derricott 1998: 7 ada tiga permasalahan global utama yang dihadapi negara-negara
di dunia, salah satunya adalah semakin pesatnya teknologi dan komunikasi. Tidak heran jika Trilling Fadel 2009 dalam bukunya yang berjudul 21 st
Century Skills; Learning for Life in Our Times menyarankan digital lieracy yang di dalamnya termuat information, media and technology skills sebagai salah satu
subjek inti dari tiga tema di abad ke-21. Menurutnya di abad ke-21 semua orang haru memiliki kecakapan tentang informasi dan kemampuan menggunakan
teknologi harus meningkat. Baik di tempat kerja, rumah, sekolah, maupun masyarakat membutuhkan kecakapan digital. Mulai dari menggunakan akses
informasi secara aktif dan eisien; mengevaluasi informasi secara kritis, sampai pada menggunakan informasi secara akurat dan kreatif.
P-21, Partnership for 21st century skill, 2014, sebuah organisasi yang melakukan advokasi kesiapan siswa di abad ke-21 dalam bukunya yang berjudul
Reimagining Citizenship for the 21st Century: A call to action for policymakers and educator, menulis tiga visi kewarganegaraan di abad ke-21. Satu dari tiga visi
tersebut adalah memberdayakan masyarakat untuk terhubung dengan dunia digital. Rekomendasi yang diberikan untuk menindaklanjuti visi tersebut
adalah memfokuskan pada kewarganegaraan digital. Mempersiapkan siswa untuk terjun ke dalam ruang digital.
Kewarganegaraan digital dalam pandangan P21 2014 meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan teknologi secara tepat
dalam menavigasi di dunia digital, menyadari risiko dan memanfaatkannya sebagai peluang untung berpartisipasi. Untuk mewujudkan hal tersebut maka
perlu memahami penggunaan internet yang aman; mengetahui bagaimana menemukan, mengevaluasi, mengelola dan membuat konten digital literacy
digital; memahami cara berpartisipasi secara cerdas dan etis sebagai warga negara yang bertanggung jawab di komunitas onlie serta memahami hak dan
tanggung jawab online. Inti dari kewarganegaraan digital menurut pendapat ini terbagi dalam tiga hal yaitu memahami, terlibat dan aksi dalam menggunakan
internet.
Kewarganegaraan digital penting untuk diajarkan di sekolah. Menurut Ribble 2012 mencatat beberapa alasan mengapa pendidik perlu mengajarkan
Kewarganegaraan digital.
1. Banyak waktu yang dihabiskan siswa dengan internet 2. Siswa perlu mengetahui dampak jangka panjang penggunaan internet
3. Akses internet mudah di dapatkan 4. Tuntutan di abad ke-21 semua orang harus memiliki kecakapan digital
5. Banyaknya kasus pelanggaran di internet Mengajarkan kewarganegaraan digital adalah suatu penting sekali. Namun
yang menjadi masalah adalah banyak guru yang tidak menguasai kecakapan digital. Padahal dalam pendidikan peran guru sangat menentukan. Guru harus
lebih banyak belajar tentang kewarganegaraan digital. Ada banyak sumber yang bisa membantu untuk memahami topik kewarganegaraan digital misalnya
Buku Digital Citizenship in school Ribble dan Bailey 2007,
Raising a Digital Child Ribble 2009. Ada juga situs yang bisa dikunjungi seperti
www.digitalcitizenship.org, www. commonsensemedia.orgdigitalcitizenship yang memberikan informasi dan kegiatan untuk pendidik
dan siswa lebih memahami seputar kewarganegaraan digital.