Metode Penelitian Prosiding Seminar Nasional program studi pendidikan sejarah se-Indonesia.
yang kreatif dan konstruktif sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Pemberdayaan kearifan lokal sebagai sumberdaya dalam menjaga kelestarian fungsi lingkungan disuatu tempat dapat dilakukan melalui
pendidikan, pemanfaatan pendidikan dapat dilakukan melalui misi transmorfasi dan informasi ide pelestarian lingkungan dalam sikap hidup dan perilaku nyata
sehari-hari kalangan generasi masa kini.dapat dilakukan dalam memanfaatkan pendidikan. Pertama, melengkapi kurikulum nasional dimasing-masing
daerah dengan kearifan lokalnya masing-masing melalui kurikulum kearifan lokal daerahnya masing-masing melalui suplemen bukumateri kearifan lokal
Astawa, I.B.M, 2015
2. Enrichment dalam Pendidikan Karakter Enrichment merupakan istilah yang lebih banyak digunakan untuk
mengacu pada sebuah program pengayaan, dalam cakupan yang lebih luas enrichment meliputi semua aspek pembaharuan dalam praktek bidang
pendidikan . Dengan kata lain enrichment adalah sesuatu untuk mengadakan pembaharuan untuk menarik pembelajaran agar pembelajaran menjadi sesuatu
yang baru. Enrichment merupakan program penambahan atau pengayaan suatu materi pelajaran tertentu diluar kurikulum dan upaya untuk menambahkan
pengetahuan yang diberikan diluar kurikulum pembelajaran. Pada umumnya program enrichment lebih ditekankan untuk membantu mengembangkan
kemampuan kognitif serta meningkatkan proses afektif. Melalui enrichment disamping dapat memberikan materi lebih, juga dapat memberi pengalaman
baru, terutama terkait dengan penerapannya ke dalam pembelajaran yang dilakukan selama ini. Setiap pengajaran pada umumnya bisa saja dimasukkan
enrichment kedalamnya Abraham J.Tannebaum, 2010. Dengan demikian penerapan enrichment dalam pembelajaran dapat menambah wawasan dalam
pembelajaran diluar kurikulum yang telah dibuat dan dapat menerapkan nilai- nilai Kain Tapis yang terkandung dalam pembelajaran enrichment.
Pendidikan karakter merupakan upaya yang sungguh-sungguh dilakukan dengan cara mengembangkan ciri-ciri kepribadian positif. Sebagaimana yang
dikemukakan Samani dan Hariyanto 2011 bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak, pendidikan akhlak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara
hal-hal yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati . jadi melalui pendidikan karakter ingin dibentuk pribadi-
pribadi seutuhnya yakni : pribadi yang tahu, mau dan mampu melakukan sesuatu dan dapat mengambil keputusan yang baik-baik dan kemudian dapat
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan karakter merupakan sarana dan wadah bagi pembentukkan pribadi yang cerdas dan kompetitif. Melalui pendidikan karakter ingin dihasilkan
pribadi cerdas yang memiliki karakter; akemampuan, yakni sesuatu yang dimiliki untuk dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan; b keyakinan, yaitu pola
pikir yang memungkinkan seseorang untuk sukses; c perilaku, tentang dirinya dan lingkungannya secara positif; d rasa ingin tahu, naluri untuk bertanya,
menyelidiki dan memotivasi diri dari dalam untuk selalu belajar dan selalu ingin tahu; e kebiasaan, perilaku atau pola pikir yang yang cenderung mengarahkan
supaya lebih berkembang; f keterampilan, yakni perilaku yang mengarahkan orang untuk menjadi efesien dan berkemampuan dan g nasionalisme, yaitu
pemahaman dan kesadaran berbangsa seutuhnya Gardner dalam Haris, 2010. Agar penidikan karakter berjalan dengan baik dan didalamnya tidak hanya
mengandung unsur kognitif yakni unsur kreatiitas, emosi serta religius maka tidak menghilangkan prinsip-prinsip dalam pendidikan karakter seperti yang
diungkapkan homas Lickona dkk 2007 yaitu; 1 Kembangkan nilai-nilai etika inti dan nilai-nilai pendukungnya sebagai pondasi karakter yang baik;2
Deinisikan karakter secara komprehensif yang mencakup pikiran, perasaan dan perilaku;3 Gunakan pendekatan yang komprehensif, disengaja, dan
proaktif dalam perkembangan karakter;4 Ciptakan komunitas sekolah yang penuh perhatian; 5 Berikan siswa kesempatan untuk melakukan tindakan
moral; 6 Buatkan kurikulum akademik yang bermakna dan menantang yang menghormati semua untuk berhasil; 7 Usahakan mendorong motivasi
diri peserta didik ;8 Libatkan staf sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan moral yang berbagi tanggang jawab dalam pendidikan dan upaya untuk
mematuhi nilai-nilai inti yang sama yang membimbing;9 Libatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam upaya pembangunan karakter;
10 Evaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai pendidik, karakter dan 11 sejauh mana siswa memanifestasikan karakter yang baik. Hal ini pada
dasarnya harus diterapkan dalam pendidikan dengan memperhatikan hal-hal tersebut sehingga tujuan dari penanaman nilai-nilai untuk membangun dan
menjadi pondasi peserta didik akan tercapai.
3. Nilai-nilai Kain Tapis Lampung Lampung merupakan salah satu propinsi yang ada di Sumatera yang
memiliki 13 Kabupaten yang tersebar , lampung juga kaya akan budaya yang dimiliki diantaranya adalah kain tapis,upacara-upaca adat yang telah menjadi
ciri khas tersendiri di kalangan masyarakat di Lampung. Kain tapis adalah salah satu warisan yang dimiliki yang mempunyai makana dan kegunaan sesuai
dengan motiif kain tapis tersebut. Tidak semua kalangan dapat menngunakan kain tapis, tapi karena bergesernya moderinisasi maka kini kain tapis dapat
digunakan berbagai kalangan yang ada didalam masyarakat. Masing-masing motif kain tapis mempunyai makna dan nilai ilosoi yang terkandung
didalamnya. Nilai-nilai dari ilosoi Kain Tapis yang dapat diterapkan dalam