Kurikulum Nasional dan Prasarat Kompetensi Calon Guru Sejarah
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Lebih terstruktur, untuk merumuskan kemampuan apa yang harus dikuasai sarjana pendidikan sejarah dapat digunakan
kriteria yang dimuat dalam tuning education structure yang dikembangkan oleh
he Competences in Education and Recognition Project CoRe sebagai berikut:
Secara umum dalam aspek keilmuan adalah sebagai berikut:
1. Berpikiran kritis; memiliki kemampuan berpikir dalam lingkup keilmuan, menyikapi masalah dengan cara mengumpulkan data
terkait, melakukan analisis dan mengajukan gagasantemuan untuk menyelesaikan masalah
2. Memiliki kemampuan menulis ilmiah dan berbicara dalam Bahasa Indonesia; mampu untuk menulis ilmiah dan berbicara dengan benar
dalam lingkungan komunikasi yang beragam.
3. Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri, mengambil inisiatif dan memanajemen waktu; kemampuan untuk mengorganisasi pekerjaan
yang beragam, sesuai dengan hasil yang diharapkan dan tepat waktu.
4. Memiliki kemampuan bekerja dalam tim dalam lingkup multi disiplin dan multikultur.
Sedangkan secara khusus proil keilmuan lulusan program studi pendidikan
sejarah adalah: 1. Menguasai dasar pengetahuan umum; mengacu pada tema-tema utama
sejarah dan pengetahuan tentang perkembangan dunia 2. Mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dikuasai; kemampuan
untuk menggunakan informasi awal dan informasi yang diterima dalam memformulasikan pertalian logis permasalahan dalam pembelajaran
sejarah.
3. Kesadaran akan keberadaan pengetahuan sejarah yang dinamis dan bersifat kontroversial
4. Kesadaran akan hubungan antara isu kekinian dengan masa lalu 5. Pengetahuan tentang kerangka diakronis umum masa lalu
6. Menguasai pengetahuan spesiik tentang kronologi dan interpretasi historiograi kolonialisme, dekolonisasi, modernisme, posmodernisme
dan globalisasi
7. Menguasai pengetahuan spesiik setidaknya satu tematik tertentu misalnya; sejarah hubungan internasional, sejarah sosial ekonomi,
sejarah ide, sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi dsb.
8. Menguasai kemampuan untuk memperoleh dan mengelola informasi
dari sumber yang beragam sesuai permasalahan dan menjadi dasar un- tuk penjelasan kritis
9. Mampu untuk menggunakan terminologi yang tepat dan menunjukkan disiplin ilmu dalam bentuk lisan dan tertulis dalam Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris
Berdasarkan kriteria tersebut seorang sarjana pendidikan sejarah minimal menguasai kompetensi pengetahuan khusus sebagai berikut:
1. menelaah materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan sejarah 2. menafsirkan kompetensi inti dan kompetensi dasar sejarah
3. mengorganisasikan materi ajar sejarah secara kreatif 4. mendesain pembelajaran sejarah SMA
5. menelaah kurikulum sejarah SMA 6. memilah pendekatan, model, strategi, metode dan teknik
pembelajaran sejarah 7. membuat media pembelajaran sejarah
8. mengevaluasi pembelajaran sejarah 9. mengkategorikan karakteristik peserta didik dari aspek isik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual 10. menggunakan laboratorium pembelajaran sejarah
11. menggunakan arsip sebagai sumber sejarah 12. memecahkan masalah analisis statistika data penelitian pendidikan
sejarah 13. menyeleksi dan mengaplikasikan metode penelitian pendidikan
14. menggunakan pendekatan multi disiplin dan interdisipliner dalam pembelajaran sejarah
15. mengaitkan kronologi sejarah nasional dan dunia, serta memilih pendekatan utama untuk mempelajari sejarah
16. merumuskan teks dan uraian berdasarkan informasi sejarah terbaru yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah, misalnya; produk
jurnalisme, museum dan lembaga-lembaga lokal
17. menafsirkan konteks politik dan budaya dimana peristiwa sejarah terjadi 18. menguraikan kecenderungan historiograi pada dekade terakhir dan
hubungannya dengan ide modernitas, posmodernisme, globalisasi
19. memilah metode pedagogis utama yang dapat digunakan di sekolah menengah
20. merekonstruksi perkembangan sosial, ekonomi, politik dan budaya pada berbagai wilayah kebudayaan di Indonesia dan dunia
21. mengkritik berbagai peristiwa kontroversial dalam sejarah nasional dan dunia
22. memperbandingkan ide-ide yang mendasari berbagai peristiwa sejarah nasional dan dunia
23. merekonstruksi keterkaitan antara fenomena masa kini dengan peristiwa masa lalu
Selain itu lulusan program studi pendidikan sejarah juga wajib memiliki aspek keterampilan khusus yaitu:
1. keterampilan profesional, yaitu menunjukkan penguasaan materi, konsep, kaidah dan metode keilmuan bidang sejarah dan pendidikan
sejarah serta disiplin pendukung keilmuan sejarah dan pendidikan sejarah. Mampu beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
2. keterampilan pedagogi, yaitu mempraktikkan keterampilan dasar sebagai guru yang meliputi kemampuan merencanakan pembelajaran,
kemampuan mengelola proses pembelajaran dan kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran
3. keterampilan sosial, yaitu penguasaan kemampuan berkomunikasi dalam kehidupan sosial dan mampu mengantisipasi serta merumuskan
solusi atas berbagai permasalahan yang terjadi baik yang terkait bidang keilmuan maupun dalam kehidupan sehari-hari
4. keterampilan kepribadian, yaitu mampu mengembangkan diri untuk memiliki pribadi yang tenang, jujur, stabil, bertanggungjawab,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mampu menjadi role model bagi peserta didik dan masyarakat
Prasyarat kompetensi tersebut mengindikasikan bahwa program studi pendidikan sejarah harus mampu meramu kurikulum dan merancang sistem
perkuliahan yang melibatkan multi aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Terlebih dengan pemberlakuan KKNI Kerangka Kualiikasi Nasional
Indonesia, maka kurikulum pendidikan sejarah di LPTK harus benar-benar adaptif, responsif, ilmiah dan relevan dengan perkembangan masyarakat, ilmu
pengetahuan dan kebijakan pendidikan secara lebih luas.