Kajian Pustaka Prosiding Seminar Nasional program studi pendidikan sejarah se-Indonesia.

dan lengkap, tetapi berupa garis-garis besar pertanyaan penelitian sesuai permasalahan penelitian Sugiono 2008. Dalam melakukan wawancara alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dan informasi penelitain adalh buku catatan, tape recorder, dan camera. Wawancara dilakuakn dengan para informan, dari guru SMA Muhammadiyah di kota Mataram, dengan guru-guru agar mengatahui seperti apa implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran Sejarah. Observasi juga dilakukan dalam penelitian ini, utamanaya observasi partisipatif yang terdaftar. Dokumentasi yang dilakuakn dengan menganalisis silabus dan RPP yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sejarah, agar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan. Data yang terkumpul diuji validitasnya dengan menggunakan triangulasi Patton: Miles dan Hubermen 1992, Brenen 1997. Trianggulasi ini digunakan tidak hanya pada saat pengumpulan data, tetapi juga pada waktu memeriksa hasil analisis kualitatif. Penggunaan trianggulasi ini bermanfaat untuk memecahkan persoalan-persoalan potensial mengenai validitas konstruk.

D. Hasil dan Pembahasan

Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Sejarah Yang Dilakukan Guru di Kelas XI SMA Muhammadiyah Mataram. Pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah tidak bisa terbentuk secara instan namun membutuhkan proses. Proses pembelajaran sejarah yang dilakukan oleh guru kelas XI SMA Muhammadiyah Mataram sesuai dengan silabus dan RPP dan dalam penyusunannya sudah mulai mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif siswa, dapat meningkatkan motivasi siswa karena seluruh dimensi manusia terlibat secara aktif salah satu contoh metode yang digunakan guru yaitu scrambled group diskusi. Hal ini dilakukan selain untuk mengaktifkan siswa, metode ini mampu melatih kerjasama dan tanggungjawab terhadap siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran sejarah sudah terdapat kompetensi inti tentang bagaimana menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplain, tanggung jawab, peduli gotong royong damai, santun, responsif dan pro aktif dan menunjukkan sikap dari sebagian solusi atas berbagai masalah dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah yang dilakukan oleh guru kelas XI di SMA Muhammadiyah Mataram dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 1. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga anak dapat belajar dengan efektif di dalam suasana yang memberikan rasa aman, penghargaan, tanpa ancaman, dan memberikan semangat. 2. Memberikan pendidikan karakter secara eksplisit, sistematis dan berkesinambungan dengan melibatkan aspek knowing the good, living the good, dan acting the good. Terkadang guru memberikan materi hanya sekedar tansfer of knowladge bukan memberikan ilmu agar mereka tau dan paham apa yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan ilmu tersebut. Oleh sebab itu dalam menyampaikan materi guru tak lupa menekankan nilai-nilai ketauladanan para tokoh sejarah dan tokoh-tokoh nasional kepada siswa siswi sehingga diharapkan mampu menumbuhkan nilai-nilai moral seperti pantang menyerah, jujur, tanggung jawab, rela berkorban, kerja keras, disiplin, peduli maupun kerja sama. Selain itu guru Membiasakan pendidikan karakter dari hal- hal yang kecil seperti memberikan motivasi-motivasi di dalam simbol- simbol di sekolah seperti bertata krama ciri masyrakat beragama, budayakanlah ucapan salam, terima kasih, maaf, permisi. 3. Metode pengajaran yang memperhatikan keunikan msing-masing anak yaitu menerapkan kurikulum yang melibatkan juga 9 aspek