194 Sumber: Dokumentasi pribadi 2012
Gambar 4. Finishing Dinding Alternatif Finishing dengan teknik plesteran dan cat maka biaya yang dikeluarkan untuk ukuran
2x3m memakan biaya sekitar tiga ratus ribu rupiah.Perincian biaya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3. Biaya Finishing Dinding dengan Menggunakan Alternatif Material Baru
NO Material
Volume M2
Volume 2x3m Harga satuan
Harga 2x3m2 1
Bata 70 buahm
420 bh 500
210.000 2
Semen+Pasir nat
- -
60.000 165.000
3 Lem kayu
450 gram 0,25kg
12000 12.000
4 Bata tumbuk 4 bh
4 bh 500
2000 Total Biaya
389.000 Sumber: Hasil pengamatan 2012
Dari ketiga hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa penggunaan finishing dinding dengan menggunakan bata tumbuk adalah finishing dengan biaya yang paling
rendah.Hampir 40 biaya dapat dikurangicost reduction jika finishing dengan plesteran dan cat juga dengan menggunakan bata ekspos dirubah menjadi dinding ekspos bata alternatif.
Adapun cara penggunaannya adalah dengan cara paling sederhana,yaitu: untuk dinding 2x3 m2 cukup dengan menggunakan 4 buah bata untuk hasil warna bata alaminya, dengan
mencampurkannya dengan lem kayu. Setelah kekentalan dan warnanya dianggap cukup maka bata bisa diolesi dengan campuran material tadi sehingga tampaklah hasil akhir bata
ekspos hasil sendiri.
3. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat beberapa hal. Pertama, inovasi frugal ini harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan pengembangan lebih lanjut dan
mensosialisasikannya kepada masyarakat banyak bahkan mengimplementasikannya masih harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Kedua, inovasi frugal dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat banyak karena pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam memiliki rumah tinggal dapat dipenuhi dengan baik. Jika hal ini dapat dilakukan dan dikaji
lebih lanjut maka inovasi frugal hasil dari partisipasi masyarakat dapat dikembangkan. Ketiga, masyarakat menjadi sangat kreatif dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar
ini,sehingga ide-ide dan penemuan-penemuan baru yang muncul sangat berguna dalam menciptakan inovasi-inovasi frugal lainnya. Keempat, apabila yang dilakukan ini sudah
berhasil maka inovasi frugal ini telah membantu melakukan pengembangan kesejahteraan masyarakat,pemberdayaan kemampuan masyarakat serta pengelolaan masyarakat sebagai
sebuah aset bangsa dan negara.
195
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Ibu Wanda Listiani, M.Ds dari STSI Bandung yang telah mengkritisi tulisan ini.
PUSTAKA
Kotler, P., 2012. Marketing Management: 14
th
ed. Pearson International Edition, Prentice Hall, New Jersey.
Lovelock C.H, Wright, L.K., 2007. Manajemen Pemasaran Jasa, PT.Indeks, Jakarta. Raharjo, N.P., 2010. Dinamika Pemenuhan Kebutuhan Perumahan Masyarakat
Berpenghasilan Rendah.Tesis Program Pasca Sarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, Semarang.
Sukawi. 2008. Pembangunan Perumahan Melalui Partisipasi Masyarakat. Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD cetakan ke-10. Alfabeta,
Bandung.
196
PEMANFAATAN MEMBRAN WEBS GELATINPOLIVINIL ALKOHOL BERSKALA MIKRO HINGGA NANO SEBAGAI PEMBALUT LUKA PRIMER
Theresia Mutia
Balai Besar Pulp dan Kertas Jalan Raya Dayeuh Kolot No. 132 Bandung
Telp. 022 5202980; 081802203663 E-mail : theresia.mutiayahoo.com
ABSTRAK Biomaterial yang banyak digunakan di bidang medis, antara lain alginat, chitosan, dan gelatin,
misalnya untuk pembalut luka primer kontak langsung dengan luka, karena sifatnya yang nontoksik, biodegradable, biocompatible dan dapat mempercepat pertumbuhan sel baru. Gelatin merupakan
protein yang diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen yang terdapat dalam struktur jaringan tubuh dan terdapat pada kulit, otot, dan tulang. Sumber bahan baku gelatin dapat berasal dari sapi tulang dan
kulit jangat, babi kulit dan ikanayam tulang dan kulit. Gelatin banyak digunakan di berbagai bidang, termasuk bidang medis, misalnya untuk pembalut luka atau scafold untuk tissue
engineering. Namun, sampai saat ini gelatin belum dimanfaatkan sebagai bahan baku tekstil medis melalui proses electrospinning. Padahal, produk akhirnya akan mempunyai kualitas yang lebih tinggi
dibanding produk konvensional, karena memiliki luas permukaan yang sangat besar dan berpori. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan webs lembaran tipis atau membran yang
terdiri dari serat gelatinpolivinil alkohol PVA sebagai pembalut luka primer berskala mikro hingga nano dengan metoda electrospinning. Pengujian yang dilakukan terhadap produk akhirnya meliputi
analisa gugus fungsi, analisa struktur mikro, dan uji pre klinis. Dari hasil uji diketahui bahwa membran didominasi oleh serat dengan diameter sekitar 100--
–300 nm. Adapun serat nano merupakan serat yang berukuran kurang dari 100--500 nm, sehingga produk akhir tersebut dapat digolongkan sebagai
pembalut luka berkualitas nano. Selain itu, produk tersebut dapat mempercepat penyembuhan luka dan lolos uji praklinis, karena tidak menyebabkan iritasi, sehingga sesuai untuk digunakan sebagai
pembalut luka primer.
Kata kunci : gelatin, biomaterial, pembalut luka primer, membran nano nano webs, electrospinning.
ABSTRACT Biomaterial such as alginate, chitosan and gelatin are commonly used for medical application, i.e.
primary wound dressing contact directly to wound, due to nontoxic, biodegradable, biocompatible and can accelerate new cell regeneration. Gelatin is a protein substance derived from collagen, a
natural protein present in the tendons, ligaments, and tissues of mammals. Raw material of gelatin can come from the connective tissues, bones and skins of animals, i.e. cows and pigs. Gelatin is
widely uses in many kind of industries, including medical application, such as wound dressing or scaffold for tissue engineering. However, up to this momment gelatin has not been used as raw
material for medical textile application by electrospinning process. Whereas with electrospinning method will be produced a higher quality membran due to its high surface area and porous. This study
was aimed to get micro to nano webs for primary wound dressing of gelatinpolivinyl alcohol PVA fibers by electrospinning technology Testing on the final product included chemical function analysis,
micro structure analysis and pre clinical test. From the test results known that membrane was
dominated by fibers that have the average diameter’s size from 100 nm to 300 nm which can be classified as a nano wound dressing. Besides, the product can accelerate wound healing and passes
pre clinically test because it does not cause irritation, so it is suitable to be used as a primary wound dressing.
Key words: gelatin, biomaterial, primary wound dressing, nano webs membrane, electrospinning
1. PENDAHULUAN