PENDAHULUAN Hasil pengujian prototipe pegas ulir kereta api
1. PENDAHULUAN
Bencana erupsi Merapi tahun 2010 membawa dampak yang sangat luar biasa dalam bidang kerusakan lingkungan, sosial ekonomi masyarakat,dan pertanian. Salah satu kawasan yang terkena dampaknya adalah kecamatan Pakem karena terkena siraman abu dan pasir secara langsung. Desa yang berada di lereng Merapi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sentra tanaman hias adalah Hargobinangun kecamatan Pakem dan sejak tahun 2005 kawasan ini telah ditunjuk menjadi sentra budidaya bunga krisan Provinsi DIY mengingat ketinggian tempat daerah tersebut 500-800 m dpl memenuhi syarat untuk pertumbuhan bunga krisan. Selama ini kegiatan budidaya bunga krisan telah dilakukan oleh lebih dari 100 petani setempat yang tergabung dalam 13 kelompok tani dengan mengelola lahan seluas 10.000 m2 dengan kapasitas produksi 15.000 bunga potong per minggu Bappeda DIY, 2003. Pasca erupsi Merapi pada pada tanggal 5 November 2010 kegiatan budidaya bunga potong krisan di desa Hargobinangun menjadi stagnan. Sebagian besar petani tidak tahu harus berbuat apa karena kondisi pertanaman bunga krisan hancur. Hal itu dikarenakan kawasan tersebut merupakan kawasan yang sangat dekat dengan gunung Merapi, dusun Kaliurang barat yang merupakan lokasi pembibitan hanya berjarak 4 km dari puncak Merapi, sedangkan dusun Wonokerso berjarak 10 km dari puncak Merapi. Akibatnya pasca bencana kondisi pertanaman sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, lahan tertutup debu abu vulkanik dan pasir, kubung bunga roboh, tanaman mati akibat tidak dirawat. Krisan dalam bentuk bunga potong yang dihasilkan petani di Wonokerso sangat menurun kualitasnya, sehingga konsumen banyak beralih pada krisan yang didatangkan dari daerah lain, seperti Jawa barat dan Jawa timur. Di lapangan menunjukkan rendahnya kualitas bunga disebabkan akar tanaman krisan tidak berkembang dengan baik, berwarna coklat dan ukurannya pendek-pendek. Material vulkanik yang menutupi lahan di wilayah Wonokerso dengan ketebalan 5-15 cm berukuran halus, bersifat mampat compact, keras, kedap air, akan tetapi potensi kimia bagus. Untuk mengembalikan kondisi lahan sehingga strukturnya lebih remah adalah dengan penambahan amelioran. Wijayani, et al. 2011 melaporkan bahwa material vulkanik yang diberi amelioran kascing dan pupuk kandang sapi sangat bagus untuk pertumbuhan tanaman dahlia di kawasan Kinahrejo. Pada dasarnya dahlia dan krisan hampir sama, sehingga untuk perbaikan lahan di areal pertanaman krisan dapat dicoba dengan amelioran yang sama. Menurut Levitt 1980 kepekaan pertumbuhan krisan terhadap panjang hari tidak tetap. Berdasarkan tanggap tanaman terhadap panjang hari, krisan tergolong tanaman hari pendek fakultatif. Pada kondisi hari panjang dengan suhu siang sekitar 22 o C dan suhu malam 16 o C, penambahan tinggi tanaman dan pembentukan daun berjalan optimal. Induksi ke fase generatif akan terjadi bila suhu pada siang hari turun kurang dari 18 o C dan suhu malam naik hingga lebih dari 25 o C Masswinkel, Sulyo, 2004. Namun kondisi ini sangat jarang ditemukan pada dataran medium hingga tinggi di Indonesia. Dengan demikian, masalah pokok yang menjadi urgensi keutamaan melakukan penelitian ini adalah kajian lengkap berbagai aspek tentang teknik budidaya tanaman krisan yang mampu memperbaiki kondisi pertumbuhan, khususnya kondisi perakaran yang disebabkan ketidakmampuan akar berkembang karena struktur tanah yang tidak mendukung. Material volkanik halus menutupi lahan dengan ketebalan 5-15 cm, bersifat mampat compact, keras, kedap air. Selanjutnya juga diperlukan penambahan PGPR agar pertumbuhan tanaman merata di seluruh area pertanaman krisan. Dalam kajian ini, apabila teknik budidaya dengan penambahan amelioran dan pemberian PGPR cukup efektif dalam meningkatkan kualitas bunga krisan maka dapat dipertimbangkan untuk dijadikan acuan bagi area pertanaman krisan yang lain.2. METODOLOGI PENELITIAN
Parts
» Bh4eSo6P1Az8J3Ui Prosiding 2012
» Post-independence Efforts to Create ST Capabilities Role of Industrial Policy
» Innovation Outside the Formal Innovation System
» Innovation in Industry: Large Industrial Groups Multinational Corporations and their RD Centres
» Grassroots Innovations Bh4eSo6P1Az8J3Ui Prosiding 2012
» LESSONS FROM THE INDIAN EXPERIENCE IN FRUGAL INNOVATION AND SOME QUESTIONS
» Environmental Sustainability Concerns What is Frugal Innovation?
» KERANGKA KERJA: KONDISI PENDORONG INOVASI
» Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah Tangga di Indonesia 15.72 12.49 2009 2007
» KEMAMPUAN TEKNOLOGI Pola Pendapatan Dan Kebutuhan Inovasi Di Rumah Tangga BOP
» KEWIRAUSAHAAN INOVATIF Pola Pendapatan Dan Kebutuhan Inovasi Di Rumah Tangga BOP
» STRATEGI MEMACU INOVASI FRUGAL DI INDONESIA: BEBERAPA GAGASAN
» KESIMPULAN Pola Pendapatan Dan Kebutuhan Inovasi Di Rumah Tangga BOP
» PENDAHULUAN Pola Pendapatan Dan Kebutuhan Inovasi Di Rumah Tangga BOP
» PENGERTIAN INOVASI FRUGAL Pola Pendapatan Dan Kebutuhan Inovasi Di Rumah Tangga BOP
» PERSPEKTIF EKONOMI INSTITUSIONAL UNTUK MENJELASKAN FENOMENA INOVASI FRUGAL
» KERANGKA KERJA EKONOMI INSTITUSIONAL BERPARADIGMA REALISME KRITIS
» Tata Nano sebagai Inovasi Frugal
» Cikal Bakal Gagasan Pembuatan Tata Nano
» Identifikasi Komponen Struktur Bh4eSo6P1Az8J3Ui Prosiding 2012
» Abduksi Redeskripsi Teoretikal Bh4eSo6P1Az8J3Ui Prosiding 2012
» KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PERAN PEMERINTAH DALAM MENDORONG INOVASI FRUGAL
» PENDAHULUAN Analisis Mekanisme dan Validasi
» PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
» PERAN DAN KONSTELASI LEMBAGA ISTP DALAM PENGUATAN SISTEM INOVASI NASIONAL
» PERUMUSAN PENGEMBANGAN LEMBAGA ISTP
» KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN 1. Kesimpulan:
» METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Identifikasi Faktor Internal Dan Eksternal
» ANALISIS BERPIKIR SISTEM SYSTEM THINKING
» Retroduksi Sub Model Sistem Usahatani
» Sub Model Konsepsi, Riset dan Pembiayaan Iptek Pertanian
» Sub Model Permintaan Produk Pertanian dan Sub Model Adopsi Iptek Pertanian
» KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan
» PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
» TINJAUAN LITERATUR 1. Konsep Inovasi Frugal
» DATA DAN METODOLOGI PEMBAHASAN
» Entrepreneurship dan Budaya “Jugaad”
» Basis Inovasi Teknologi Bh4eSo6P1Az8J3Ui Prosiding 2012
» Dukungan Pemerintah Bh4eSo6P1Az8J3Ui Prosiding 2012
» KESIMPULAN Prospek Inovasi Frugal di Indonesia
» RUMUSAN MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN
» Paving Block Pupuk Cair News-Qita
» Tahap Pertama Pra Pelaksanaan Tahap Kedua Sosialisasi
» Tahap Ketiga Penjaringan METODE PENELITIAN
» Tahap Keempat Pelaksanaan Tahap Kelima Hasil
» Tujuan dan Sasaran Kebijakan
» Langkah Kedepan HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kebijakan Pengembangan Mobil Komodo
» Produksi HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kebijakan Pengembangan Mobil Komodo
» Penyimpanan Lokasi Transportasi HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kebijakan Pengembangan Mobil Komodo
» Informasi HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kebijakan Pengembangan Mobil Komodo
» PENDAHULUAN Sistem Rantai Pasok
» METODE PENELITIAN Sistem Rantai Pasok
» KESIMPULAN Sistem Rantai Pasok
» INTRODUCTION Sistem Rantai Pasok
» EXPERIMENTAL METHODS Metal Based Composite Brake Blocks Containing Lead and Asbestos
» Non-asbestos brake lining Materials
» RESULTS AND DISCUSSION 1. Organic Brake Lining
» CONCLUSION Using of Lower Resin and Process Positive Moulds
» PENDAHULUAN Using of Lower Resin and Process Positive Moulds
» HASIL DAN PEMBAHASAN Using of Lower Resin and Process Positive Moulds
» PENUTUP Using of Lower Resin and Process Positive Moulds
» Equipments Methods Sistem pemegasan primer Sistem pemegasan sekunder
» METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN 1. Analisi Kegagalan pegas
» KESIMPULAN Hasil pengujian prototipe pegas ulir kereta api
» PENDAHULUAN Hasil pengujian prototipe pegas ulir kereta api
» METODOLOGI PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN
» HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Produksi Jagung Manis
» PENDAHULUAN Produksi Bahan Kering Jerami dan Klobot Jagung
» Hasil pengujian performance 1. Pembuatan prototipe pegas ulir Penentuan Lokasi Pengukuran Head
» HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
» KESIMPULAN Peran LIPI dalam Menunjang Program Peningkatkan Rasio Elektrifikasi Daerah Terpencil
» PENDAHULUAN Peran LIPI dalam Menunjang Program Peningkatkan Rasio Elektrifikasi Daerah Terpencil
» METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kecepatan Angin Harian
» Perhitungan Debit Air Perancangan Sistem Konversi Energi Angin untuk Pemompaan Air
» KESIMPULAN Peran Pemerintah dalam Pengembangan SKEA
» Perumahan Dan Pemukiman Inovasi Frugal
» KESIMPULAN Biaya Finishing Dinding dengan Menggunakan Alternatif Material Baru
» PENDAHULUAN Biaya Finishing Dinding dengan Menggunakan Alternatif Material Baru
» METODA PENELITIAN Biaya Finishing Dinding dengan Menggunakan Alternatif Material Baru
» Pembuatan Membran Webs Dengan Alat Electrospinning
» Analisa Larutan Pintal dan Struktur Mikro Membran
» Analisa Gugus Fungsi Laring Pita Suara
» Wicara Pasca Laringektomi Penguat Transistor Perancangan Mekanik Karakteristik Responden
» HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Adopsi Teknologi pada PTT padi
» Pengukuran Senjang Adopsi Teknologi pada PTT Padi Senjang Adopsi Teknologi pada PTT padi
» PENDAHULUAN Fenomena Adopsi Kolektif Teknologi pada PTT Padi
» Isu Sumber Daya dalam Open Source
» KESIMPULAN Open Source di Negara Berkembang
» PENDAHULUAN Open Source di Negara Berkembang
» EKO-INOVASI Open Source di Negara Berkembang
» METODOLOGI PENELITIAN Open Source di Negara Berkembang
» Pemindaian Peluang Bisnis dan Pemilihan Pertanian Organik Pembangunan Kompetensi Pertanian Organik
» Pemantapan Pertanian Organik dan Pengembangan Lini Bisnis Baru
» Pengembangan Bisnis ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. FAM Organic: Eko-Inovasi Pertanian Organik
» METODOLOGI 1. Sampel Lokasi Open Source di Negara Berkembang
» Open Source Sebagai Gerakan Sosial Metode Pengkajian
» HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Potensi Wilayah dan Sosial Ekonomi Petani
» Ternak Sapi Sebagai Tabungan Keluarga Miskin SITT : Sapi dan Tanaman Pangan
» Sifat Inovasi SITT Bh4eSo6P1Az8J3Ui Prosiding 2012
» PENDAHULUAN Pertumbuhan Ekonomi dan Industri Logistik
» KAJIAN PUSTAKA 1. Manajemen Logistik
» Logistic Service Quality Bh4eSo6P1Az8J3Ui Prosiding 2012
» PEMBAHASAN Standard Operating Procedure
» KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Standard Operating Procedure
» LATAR BELAKANG Standard Operating Procedure
» PENDAHULUAN Standard Operating Procedure
» PROFIL DAERAH HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Potensi Energi Angin
» KESIMPULAN Potensi Energi Air
Show more