Tujuan dan Sasaran Kebijakan

116 peluang bisnis dan nasionalisme, menghasilkan produk mobil Komodo yang saat ini sudah sampai generasi ke-empat. Bukan menjadi rahasia umum jika pengembangan mobil nasional dengan merk lokal dan kemampuan teknologi inti yang dapat dikembangkan di lokal tidak menjadi perhatian nasional sebagai rujukan: Perpres 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional memprioritaskan pengembangan industri otomotif nasional sebagai basis produksi komponen mobil merk asing. Dengan demikian, sangat menarik menelaah bagaimana PT Fin Komodo dapat berkembang, termasuk upayanya yang terus melakukan penelitian dan pengembangan, di tengah kebijakan yang tidak menentu. Gambar 1. Direktur PT Fin Komodo dan mobil Komodo 19

1.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana potensi Komodo untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. Untuk menjawab tujuan ini, ada dua sasaran yang ingin dicapai, yaitu: 1. Teridentifikasinya kebijakan pemerintah terkait pengembangan mobil Komodo 2. Teridentifikasinya sistem rantai pasok mobil Komodo

1.3. Metode

Metode pengumpulan data studi ini, utamanya berasal dari wawancara mendalam dan pencarian data sekunder khususnya terkait dengan kebijakan dan literatur pendukung. Adapun pengolahan data dan analisis yang dilakukan bersifat deskriptif kualitatif.

2. TINJAUAN TEORI

Ada 2 tinjauan teori yang digunakan dalam makalah ini yang juga menjadi dasar bagi analisis dan pembahasan, yaitu terkait dengan kebijakan dan sistem rantai pasok supply- chain. Analisis kebijakan diperlukan untuk lebih mengetahui dukungan pemerintah Pusat dan Daerah utamanya Provinsi Jawa Barat dan Kota Cimahi sebagai fasilitator utama aktivitas ekonomi di wilayahnya. Analisis sistem rantai pasok dilakukan untuk mengetahui pemetaan awal jejaring yang telah dikembangkan oleh PT Fin Komodo dalam pengembangan bisnisnya. Aspek kebijakan lebih menjadi refleksi dari kondisi eksternal, adapun sistem rantai pasok menjadi refleksi dari kondisi internal. Asumsi yang dibangun adalah jika kondisi eksternal dan internal ini dapat saling mendukung secara komplementer, maka pengembangan industri dalam kasus ini adalah PT Fin Komodo menjadi lebih prospektif. 19 Diunduh dari http:2.bp.blogspot.com, pada tanggal 16 September 2012 117

2.1. Kebijakan

Kebijakan merupakan hasil keputusan atau perbuatan yang mempunyai sifat untuk dilaksanakan. Kebijakan, karena merupakan hasil perbuatan atau pemikiran seseorang, mengandung berbagai macam kegiatan dan keputusan lainnya yang berkaitan dengan terealisirnya tujuan kebijakan itu. Oleh karena itu, kebijakan memiliki sifat yang dinamis Setyodarmodjo, 2005. Kebijakan adalah arah tindakan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu, yang memberikan hambatan-hambatan atau kesempatan-kesempatan dalam rangka mencapai suatu tujuan atau merealisasikan suatu sasaran atau maksud tertentu Friedrich dalam Wibawa, 2011. Ketidakpastian diartikan sebagai 3 tiga hal yaitu: a kekurangan informasi terkait faktor- faktor lingkungan yang dihubungkan dengan situasi pengambilan keputusan yang disepakati; b tidak mengetahui outcome dari keputusan spesifik dalam hal seberapa banyak organisasi akan kehilangan jika keputusan tidak benar, dan c ketidakmampuan untuk menempatkan kepercayaan bagaimana faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dari suatu unit keputusan dalam menjalankan fungsinya Lawrence, Lorsch, and Duncan dalam Wong and Boon-itt, 2008. Dalam studi ini, kebijakan otomotif diartikan sebagai upaya-upaya pemerintah dalam menumbuhkan berbagai industri otomotif yang belum ada serta mendorong industri-industri otomotif yang telah ada di dalam negeri untuk terus berkembang guna memenuhi kebutuhan mobil nasional dan internasional. Sementara itu, ketidakpastian kebijakan diartikan sebagai kekurangan informasi dalam pengambilan kebijakan otomotif yang mempengaruhi pada outcome suatu kebijakan otomotif tersebut yang pada akhirnya memunculkan ketidakmampuan pemerintah dalam menyelesaiakan berbagai isu otomotif saat ini dan masa depan.

2.2. Sistem Rantai Pasok