182
PENGEMBANGAN SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DI KABUPATEN INDRAMAYU
Henny Sudibyo
1
, Ridwan Arief Subekti
2
1,2
Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik - LIPI Komplek LIPI Jl. Sangkuriang Bandung
Telp. 022 2503055, Fax 022 2504773 E-mail:
1
hennysudibyoyahoo.com;
2
ridwanarief_raisyahoo.com
ABSTRAK Pemanfaatan potensi energi angin di Kabupaten Indramayu sampai saat ini belum banyak dilakukan.
Penelitian potensi energi angin yang tersebar di kabupaten Indramayu Jawa Barat telah dilakukan, dan data potensi angin rata rata di Kabupaten Indramayu telah diperoleh beserta estimasi daya yang
dapat dibangkitkan. Agar potensi energi angin dapat dimanfaatkan nyata dalam kehidupan sehari-hari maka perlu dirancang Sistem Konversi Energi Angin. Agar sistem ini dapat memberikan dampak yang
nyata untuk masyarakat di Kabupaten Indramayu maka perlu analisis perancangan sistem teknologi yang akan digunakan serta aspek yang memperhatikan kondisi potensi lokasi maupun kebutuhan
masyarakat pengguna. Berdasarkan data potensi kecepatan dan daya estimasi yang dibangkitkan diperoleh rata-rata kecepatan angin sebesar 11,64 ms dengan daya estimasi 1230,47 Wm
2
. Pemilihan sistem konversi energi angin ini digunakan untuk sistem pemompaan air, ini didasarkan
hasil survei kondisi masyarakat di kabupaten Indramayu terutama digunakan untuk pendukung sarana pertanian dan peternakan. Teknologi kincir yang akan dikembangkan ini didasarkan pada parameter
kapasitas, daya maksimum, kontrol kecepatan serta pemanfaatan optimum energi yang tersedia di Kapubaten Indramayu. Peran pemerintah daerah dalam pengembangan potensi energi angin ini
sangat diperlukan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan sistem konversi energi angin ini hingga mampu dimanfaatkan optimal menuju kesejahteraan bersama.
Kata Kunci : kincir angin, kabupaten Indramayu, pengembangan sistem, pemompaan
1. PENDAHULUAN
Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang wilayahnya sebagian ada di pesisir pantai utara Pulau Jawa. Indramayu memiliki potensi energi yang besar. Luas
wilayah Kabupaten Indramayu 204.011 Ha yang didalamnya terdapat areal sawah seluas 118.513 Ha, areal tambak dan kolam seluas 16.239 Ha, areal perkebunan seluas 6.058 Ha
serta areal hutan seluas 34.307 Ha. Dengan panjang pantai 114 Km yang membentang sepanjang Pantai Utara antara Cirebon - Subang, dimana sejauh 4 mil dari pantai
merupakan kewenangan Kabupaten sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999. Sebagai daerah yang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat, Kabupaten Indramayu
merupakan daerah sentra pertanian yang sangat luas, dengan luas sawah 118.513 Ha, dan luas tanaman padi setahun 204.727 Ha dengan produksi padi 1.216.219,13 Ton gabah
kering pungut. Sektor pertanian lain yang menjadi unggulan adalah pengembangan komoditi mangga. Sehingga menjadikan kota Indramayu dikenal sebagai kota penghasil mangga.
Salah satu potensi energi terbarukan di Indramayu adalah energi angin. Angin merupakan salah satu sumber energi baru dan terbarukan yang dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan langsung oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan energi. Energi angin bisa dimanfaatkan khususnya di daerah-daerah pedesaan dan daerah terpencil. Energi
angin merupakan salah satu sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma dan bisa kita temukan di mana saja dengan kapasitas yang berbeda-beda.
Undang-Undang NO. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional mengamanatkan pemanfaatan energi
terbarukan sebesar lebih dari 5 dari energi nasional. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Energi dan sumber Daya Mineral dapat memberikan kemudahan dan insentif kepada
pelaksana Sumber Energi Terbarukan tersebut. Keputusan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 0002 tahun 2004 tentang Kebijakan pengembangan energi terbarukan dan
konservasi energi menjelaskan peluang optimasi pemanfaatan sumber energi terbarukan DESDM, 2005. Sebagai salah satu potensi energi berlimpah yang belum dimanfaatkan di
183
Indramayu adalah energi angin. Energi angin akan sangat bernilai pada lokasi minim sumber energi primer atau tiada deposit energi mineral fosil. Sebagaimana diketahui bahwa
sebagian besar penduduk miskin Indonesia berada di desa-desa nelayan yang justru berada di daerah yang kaya energi angin. Berbeda dengan sumber energi lainnya, sumber energi
yang satu ini tidak banyak menimbulkan gangguan karena tidak mengeluarkan gas buang atau semacamnya yang dapat menimbulkan polusi. Akan tetapi, sumber energi angin ini juga
memiliki kelemahan yaitu investasi awalnya yang cukup mahal dan juga dipengaruhi oleh pola hembusan angin. Dan sebagian besar wilayah Kabupaten Indramayu ada di daerah
pesisir pantai utara Pulau Jawa, yang tentunya potensi angin akan lebih besar. Tujuan penulisan makalah ini yaitu pemaparan berapa potensi angin di Kabupaten
Indramayu serta pemanfaatan potensi angin tersebut untuk dapat dimanfaatkan di bidang pertanian serta bidang lainnya. Sistem Konversi Energi Angin merupakan salah satu sistem
teknologi yang dapat diterapkan untuk merancang kincir angin yang dapat menghasilkan energi. Sistem Konversi Energi Angin di Kabupaten Indramayu ini dirancang untuk dapat
menggerakkan pompa untuk pengairan persawahan.
2. METODOLOGI