METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN 1. Analisi Kegagalan pegas

152 Sumber : Yamada, 2007 Gambar 4. Foto Struktur Mikro Baja Pegas JIS G 4801 SUP 9

3. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini diharapkan dihasilkan prototipe pegas ulir kereta api yang handal dan aman yang diperoleh dari hasil anlisis kegagalan pegas, inovasi material pegas dan analisis desain dan pembebanan dengan bantuan software. Rancangan penelitian dan capaian yang diharapkan pada penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir penelitian Gambar 5 di bawah ini. 153 Gambar 5. Diagram Alir Penelitian Static Base Simple Calculation No Yes Pengujian Prototipe pegas Prototipe pegas ulir baru yang handal dan aman Hasil pengujian No Yes Spring Requirements Karakterisasi dan Inovasi Desain pegas ulir 1. Diameter wire 2. Jumlah lilitan Analisis desain pegas dengan Software Hasil analisis desain pegas 1. Uji komposisi 2. Uji struktur mikro 3. Uji tekan Pembuatan prototipe pegas 1. Temperature pemanasan 2. Heat treatmen Analisis dan Kesimpulan 154 4. HASIL PENELITIAN 4.1. Analisi Kegagalan pegas . Hasil pengamatan terhadap bentuk patahan pegas secara makro dapat dilihat pada Gambar 6 dibawah ini: Gambar 6. Pengamatan Makro Bentuk Patahan Pegas Ulir Luar Kereta Api Untuk mendapatkan informasi lebih dalam mengenai penyebab kegagalan pada pegas ulir luar K5, dilakukan uji Dye Penetrant penetran cair merupakan inspeksi pada cacat yang menggunakan prinsip kapilaritas pada cairan. Hasil uji dye penetrant terhadap bentuk patahan dapat dilihat pada Gambar 7 dibawah ini: Gambar 7. Hasil Uji Dye Penetrant penetran cair Dari fenomena hasil pengujian tersebut, sangat mendukung pada hasil pengamatan bentuk patahan secara makro. Dimana dari pengamatan bentuk patahan secara makro ditemukan bentuk patahan yang cenderung masuk pada patahan tipe getas. Pada umumnya untuk material pegas bentuk patahan yang terjadi adalah tipe ulet. Temuan ini menunjukkan bahwa pada material pegas ulir K5 yang memiliki kekerasan yang relatif besar dibandingkan dengan ketentuan yang disyaratkan, maka bentuk patahan yang dihasilkan adalah tipe patahan getas. Sehingga jika dikategorikan dalam bentuk kegagalan komponen, maka tipe kegagalan seperti ini sangat barbahaya sekali. 4.2. Karakterisasi material pegas ulir kereta api 4.2.1. Uji komposisi kimia