HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

178 1 di mana Q adalah debit air m 3 s, v adalah kecepatan air ms, dan A adalah luas penampang melintang sungai m 2 Streeter Wylie, 1985.

2.4. Perhitungan Potensi Energi Listrik

Dari data yang telah diperoleh melalui survei lapangan, selanjutnya diolah untuk mengetahui besarnya potensi energi listrik yang dapat dibangkitkan oleh pembangkit listrik skala mikrohidro ini. Besarnya daya terbangkitkan dapat dihitung menggunakan persamaan 2. 2 dimana P adalah daya terbangkitkan watt, ρ adalah massa jenis air kgm 3 , g adalah gravitasi m 2 s, dan H net adalah tinggi netto m Dietzel, 1990. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Kegiatan studi pemanfaatan energi air ini dilakukan melalui survei lapangan dan penentuan lokasi dilakukan dengan beberapa pertimbangan seperti masukan dari masyarakat sekitar mengenai lokasi air terjun, letak lokasi yang dekat dengan jalan dan jarak antara lokasi dengan konsumen. Dari hasil survei lapangan dapat diketahui bahwa terdapat tiga lokasi yang potensial untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik skala mikrohidro dengan head efektif 5 dan 16 meter. Potensi pembangkit listrik skala mikrohidro pertama terletak di daerah Taeyeun dengan ketinggian 112 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini berada pada koordinat N5  24’ 20,1” E95  22’ 34,9”. Di lokasi ini, head effektif yang dapat dimanfaatkan adalah 5 meter dengan debit 0,2 m 3 s. Dengan memperhitungkan effisiensi sistem, maka daya listrik yang dapat dibangkitkan adalah sebesar 5,7 kW. Lokasi potensial kedua terletak di dekat kolam pemancingan yang memiliki ketinggian 177 meter di atas permukaan laut. Lokasi ini berada pada koordinat N5  23’ 56,2” E95 22’ 15,5”. Di lokasi dekat kolam pemancingan ini, head effektif yang dapat dimanfaatkan sama dengan lokasi kesatu yaitu 5 meter namun memiliki debit yang lebih kecil yaitu 0,13 m 3 s sehingga daya listrik yang dapat dibangkitkan juga lebih kecil bila dibandingkan dengan lokasi kesatu yaitu hanya 3,7 kW. Lokasi terakhir yang potensial untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik skala mikrohidro yaitu sebuah air terjun yang berada pada koordinat N5  23’ 09,7” E95 21’ 53,9” dengan ketinggian 465 meter di atas permukaan laut. Dibandingkan dengan dua lokasi sebelumnya, lokasi ketiga ini memiliki head paling tinggi mencapai 16 meter. Namun demikian, lokasi ketiga ini debitnya paling kecil yaitu 0,1 m 3 s. Sama seperti dua lokasi yang lainnya, dengan memperhitungkan effisiensi sistem sebesar 58, maka lokasi ketiga ini dapat membangkitkan daya listrik sebesar 9,1 kW. Ketiga lokasi yang potensial untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik skala mikrohidro diperlihatkan seperti yang terdapat pada Gambar 2. 179 a lokasi kesatu b lokasi kedua c lokasi ketiga Sumber: dokumentasi survei lokasi 2009 Gambar 2. Aliran Sungai yang Potensial untuk Dikembangkan PLTMH Selanjutnya data-data potensi energi air tiap lokasi dan spesifikasi teknik sistem pembangkit listrik skala mikrohidro ditampilkan dalam bentuk tabel berikut ini. Tabel 2. Potensi Energi Air dan Spesifikasi Sistem Pembangkit Listrik Skala Mikrohidro Parameter Lokasi 1 2 3 Head net H net , m 5,0 5,0 16 Debit Q, m 3 s 0,20 0,13 0,10 Effisiensi total total , 58 58 58 Daya listrik terbangkitkan P, kW 5,7 3,7 9,1 Dimensi pipa pesat Ø x L, m 0,5 x 30 0,4 x 30 0,4 x 36 Panjang waterway m 130 10 10 Headpond P x L x T, m 9,2 x 3,5 x 3,5 Tipe turbin Propele r Propel er Cross Flow Diameter runner turbin mm 125 110 100 Efisiensi turbin 80 80 80 Jenis generator 3 fasa, syncronous generator, 380220 V Rating power generator kVA 10 7,5 20 Efisiensi generator 85 85 85 Sistem kontrol ELC electronic load controller Rating power kontrol kW 10 10 15 Ballast load air heater Rating power ballast load kW 12 12 15

3.2. Peran LIPI dalam Menunjang Program Peningkatkan Rasio Elektrifikasi Daerah Terpencil