Pemantapan Pertanian Organik dan Pengembangan Lini Bisnis Baru

246 percobaan dan kesalahan terkait dengan tatanan infrastruktur pertanian organik di kebun dan praktik pertanian organik. Pengetahuan praktik pertanian organik diperoleh terutama melalui internet dan buku. FAM Organic mengacu pada prinsip-prinsip pertanian organik sebagai struktur signifikasi praktik bertani yang dikembangkan oleh IFOAM. Secara finansial, FAM Organic menyatakan bahwa masa pengembangan kompetensi ini membutuhkan biaya yang cukup besar, terutama terkait dengan pengembangan tatanan infrastruktur lahan budidaya yang paling optimal. Pada masa ini, FAM Organic juga memperoleh kontrak untuk menyuplai sayuran organik pada sebuah distributor besar di Jakarta. Masa kontrak ini dimanfaatkan FAM Organic untuk mempelajari secara langsung seluk beluk penanganan pasca panen.

4.1.3. Pemantapan Pertanian Organik dan Pengembangan Lini Bisnis Baru

Setelah masa kontrak dengan distributor habis, FAM Organic melakukan penjualan secara langsung melalui situs daring, penyediaan produk di kediaman pasangan pendiri FAM Organic dan memasok secara langsung beberapa pengecer premium di Kota Bandung. Harga sayuran organik yang dipatok oleh FAM Organic mencapai 2-3 kali harga sayuran produk pertanian konvensional. Saat ini FAM Organic telah berhasil mengembangkan empat lini produk utama. Pertama, sayuran organik yang terdiri dari beberapa diferensiasi produk sayuran, berupa ragam sayuran yang dipanen sebelum usia matang, ragam sayuran yang dapat ditanam di ruang media tanam yang relatif sempit dan makanan siap saji salad. Sayuran dipanen sebelum usia matang untuk menghindari risiko serangan hama. Sayuran ini dijual berdasarkan berat tertentu dan FAM Organic menerapkan mekanisme harga yang berbeda-beda bagi pembeli reseller, hotelrestauran dan konsumen. FAM Organic juga menerapkan mekanisme perjanjian pembelian rutin yang bertujuan untuk memastikan pelanggan mendapatkan suplai yang terandalkan apabila menginginkan pembelian jenis sayuran tertentu secara rutin sehubungan dengan mekanisme rotasi tanaman dan polikultur, serta risiko terjadinya pergeseran keseimbangan ekologi lokal lahan budidaya dan pengaruh faktor-faktor alamiah eksternal lahan budidaya, seperti cuaca yang menimbulkan risiko pengurangan produktivitas tanaman. FAM Organic tidak melakukan sertifikasi dan membangun rasa percaya konsumen terhadap integrasi produk melalui pembuktian konsumen secara langsung dengan melihat proses produksi di kebun dan halaman rumah pemilik FAM Organic serta interaksi langsung. FAM Organic mengedepankan edukasi produk terhadap konsumen melalui interaksi secara langsung antara konsumen. Interaksi edukatif yang seringkali informal ini terjadi dalam pertemuan langsung antara konsumen dengan FAM Organic. Pertemuan langsung ini terjadi dalam proses transaksi jual beli yang bertempat di kediaman pasangan pendiri FAM Organic dan kegiatan pelatihan halaman organik. Selain itu FAM Organic juga giat mengikuti kegiatan-kegiatan pameran dan pertemuan yang terutama bertemakan lingkungan hidup dan gaya hidup organik. FAM Organic juga sering terlibat dalam kegiatan komunitas gaya hidup organik Ruang pertemuan yang dijadikan ajang penyebarluasan pengetahuan praktik organik ini sangat beragam, mulai dari acara arisan sampai dengan acara persiapan paripurna kerja yang disiapkan oleh perusahaan-perusahaan, di mana FAM Organic merupakan nara sumber. FAM Organic juga sudah sering diminta menjadi pembicara tentang kegiatan bisnisnya di media elektronik, seperti radio dan televisi. Interaksi juga terjadi melalui situs daring mereka yang dikemas dengan apik, sangat informatif dan interaktif. Interaksi edukatif dan informatif ini menjadi salah satu kunci kekuatan pemasaran produk FAM Organic. Interaksi yang terjadi mendorong tumbuhnya relasi FAM Organic dengan beragam jenis konsumen, yang pada akhirnya menguntungkan pemasaran produk itu sendiri. Interaksi ini seringkali juga memunculkan peluang bisnis baru dan kerja sama bisnis. Kecakapan berkomunikasi dan kepiawaian mengawal interaksi menjadi salah satu kunci keberhasilan pemasaran produk berdasarkan relasi langsung produsen dan konsumen. Salah satu misi FAM Organic adalah menyebarluaskan pengetahuan tentang praktik pertanian organik. Misi ini telah diwujudkan dalam beragam cara dan media. 247 Kedua, pelatihan halaman organik dan pengembangan toko FAM Organic. Pelatihan ini bertujuan untuk menyebarluaskan praktik berkebun organik di halaman rumah yang bertujuan meningkatkan kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan. Pelatihan ini telah diadakan sebanyak 26 kali, setiap pelatihan diikuti rata-rata 20 peserta. FAM Organic juga mendirikan komunitas halaman organik yang ditujukan sebagai wadah pertemuan dan saling bertukar informasi para penggiat halaman organik. Saat ini FAM Organic telah berhasil mengembangkan bisnis penjualan produk-produk yang terkait dengan halaman organik, seperti bibit tanaman, media tanam, pupuk organik, peralatan berkebun dan lain sebagainya. Ketiga, eko-suvenir. Lini bisnis ini menawarkan produk berupa benih dan bibit tanaman tanaman yang telah melalui proses pembenihan dan siap untuk ditanam lebih lanjut untuk dijadikan suvenir pada acara pernikahan, kegiatan-kegiatan lingkungan dan lain sebagainya. Pembibitan tanaman dilakukan secara organik. Berbeda dengan eko-suvenir kebanyakan, FAM Organic menyertakan petunjuk bagaimana cara bercocok tanam secara organik dengan benih dan bibit yang dijadikan eko-suvenir. FAM Organic ingin memastikan keberlanjutan penggunaan eko-suvenir ini dan mengarahkan penerima eko-suvenir untuk mencari informasi tambahan pada situs FAM Organic, sehingga penerima suvenir dapat teredukasi lebih jauh dan sekaligus juga mengenal pertanian organik, jasa, produk serta bisnis FAM Organic. Terakhir, FAM Organic menyediakan jasa konsultasi bagi yang ingin mengembangkan pertanian organik. Untuk kemitraan, yang disebut oleh FAM Organic sebagai kemitraan eco- preneur, FAM Organic menetapkan syarat-syarat tersendiri. Syarat yang pertama, calon mitra harus mengedepankan integritas pertanian organiknya, mengedepankan sisi ekologi dengan tujuan menyehatkan lingkungan terlebih dahulu baru sisi bisnis setelahnya. Kemitraan terbuka untuk ragam jenis lini bisnis.

4.1.4. Pengembangan Bisnis