EKO-INOVASI Open Source di Negara Berkembang

241 atau perusahaan dan menjelaskan bagaimana perusahaan dapat berhasil melakukan atau mengeksekusi eko-inovasinya di pasar. 3. Apa yang menjadi pendorong organisasi dalam melakukan eko-inovasi? Pertanyaan penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan hal-hal yang mendorong perusahaan untuk melakukan eko-ino vasi dan menjelaskan bagaimana ‘kerja’ pendorong ini. Kajian ini mengambil posisi konstruktivismeinterpretivisme. Smith et al 2010 menyarankan perlunya sensitivitas sosiologis akan makna-makna subjektif inovasi berkelanjutan, eko-inovasi yang beragam, serta peran kekuatan ekonomi dan politik yang menguntungkan perspektif-perspektif tertentu dibandingkan dengan yang lainnya. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan lensa teori sosial, teori strukturasi dan pendekatan praktik untuk mengkonstruksikan bagaimana suatu eko-inovasi terjadi dan berhasil. Giddens 1984 mengkonseptualisasi ulang hubungan antara agensi tindakan manusia dan struktur. Struktur didefinisikan secara abstrak sebagai serangkaian aturan-aturan dan sumber daya- sumber daya, agen adalah manusia berdaya pengetahuan yang secara aktif mengacu dan mengekspresikan struktur dalan interaksi nyata yang disebut Giddens sebagai relasi atau praktik sosial. Aktor-aktor menerjemahkan dan memodifikasi struktur untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kontekstual. Sementara pendekatan praktik dikembangkan dari penempatan Wittgenstein akan inteligibilitas dan pemahaman manusia dalam aliran praksis, bukan sebagai yang terpisah dalam benak manusia. Intelegibilitas dan pemahaman ini menstruktur tindakan manusia Schatzki, 1996. Dalam pendekatan praktik, keterampilan- keterampilan yang menubuh dan tahu bagaimana know-how dianggap penting dan suatu pengalaman dipahami bukan hanya sebagai hasil kejadian-kejadian dan tindakan-tindakan yang ditujukan, namun sebagai suatu proses berkelanjutan atau aliran di mana kebiasaan- kebiasaan dan rutinitas-rutinitas secara terus menerus ditantang dan ditransformasikan Shove et al., 2012. Tulisan ini akan dibagi ke dalam beberapa bagian. Bagian pertama akan menyampaikan tentang konsep eko-inovasi. Bagian kedua akan menyampaikan tentang metodologi penelitian. Analisis dan pembahasan akan disampaikan pada bagian tiga. Pada bagian terakhir akan disampaikan kesimpulan penelitian.

2. EKO-INOVASI

Eko-inovasi juga dikenal dengan istilah-istilah lain, seperti: inovasi lingkungan environmental innovation, inovasi hijau green innovation dan inovasi keberlanjutan sustainability innovation. Eko-inovasi telah dikaji dalam ragam perspektif dan bidang, terutama bidang ekonomi, kebijakan dan manajemen. Beberapa peneliti kebijakan mendasarkan konseptualisasi eko-inovasi pada konsep pembangunan berkelanjutan Carillo- Hermosilla et al. 2010, Geels, 2010, Smith et al., 2010 atau untuk seterusnya dalam tulisan ini akan disebut sebagai konsep keberlanjutan. Beberapa peneliti telah menyusun klasifikasi jenis-jenis eko-inovasi yang bermanfaat untuk mendefinisikan kasus-kasus eko-inovasi yang ditemui. Penelitian ini mengacu pada klasifikasi atau taksonomi yang telah disusun oleh Andersen 2008 sebagai berikut: 1. Eko-inovasi tambahan add-on teknologi dan jasa penanganan polusi dan sumber daya. Kategori ini adalah kelompok yang paling mapan, terdiri dari produk-produk artefak-artefak atau jasa-jasa yang meningkatkan kinerja lingkungan pelanggan. Produknya sendiri tidak harus dengan sendirinya ramah lingkungan. Mereka menangani solusi-solusi lingkungan di sisi hilir banyak teknologi dan jasa yang membersihkan, melarutkan, mendaur ulang, mengukur, mengontrol dan memindahkan emisi-emisi dan di sisi sumberhulu ekstraksi dan suplai sumber daya alam dan energi. Konservasi alam, dipengaruhi oleh kegiatan di hilir dan hulu, harus disertakan di sini. Teknologi dan jasa ini dikembangkan oleh apa yang secara umum dipahami sebagai industri lingkungan. Teknologi dan jasa biasanya memiliki dampak sistemis yang terbatas sebagaimana mereka secara umum ditambahkan kepada praktek produksi dan konsumsi yang ada yang secara biaya terhitung efektif tanpa mempengaruhi praktek-praktek ini secara signifikan. Namun teknologi tambahan add- 242 on yang sangat radikal dapat memiliki dampak sistemis yang lebih luas, tapi insentif- insentif untuk mengembangkan mereka masih kecil. 2. Eko-inovasi yang terintegrasi proses teknologi yang lebih bersih dan produk yang lebih bersih. Inovasi ini membuat proses produksi atau produk lebih eko- efisien “lebih bersih” dibandingkan dengan proses atau produk yang mirip. Karena itu perusahaan yang berinvestasi dalam inovasi terintegrasi dengan membeli danatau mengembangkannya terlihat lebih eko-efisien dibandingkan dengan pesaing yang mirip, baik dalam keseluruhan kinerja lingkungan perusahaan atau dalam dampak lingkungan produk tertentu. Inovasi ini mungkin juga diperkenalkan dengan tujuan lain seperti tujuan produktivitas. Mereka berkontribusi terhadap solusi masalah lingkungan organisasi di dalam perusahaan atau organisasi-organisasi lain lembaga publik, keluarga, dalam pemahaman ini mereka terintegrasi. Mereka adalah inovasi-inovasi yang berkontribusi terhadap perubahan praktik produksi dan konsumsi dalam organisasi-organisasi, terutama dalam perusahaan. Inovasi-inovasi ini memungkinkan efisiensi sumber daya dan energi, meningkatkan pendaurulangan atau memungkinkan substitusi material beracun. Inovasi-inovasi ini kebanyakan bersifat teknis, namun bisa juga bersifat keorganisasian, misal, perubahan dalam pengaturan produksi dan manajemen di dalam organisasi. “Kehijauan” produk-produk ini relatif terhadap kehijauan produk-produk yang sama dan karena itu berubah sepanjang waktu. Kategori menekankan pada penghijauan sebagai sasaran yang bergerak. Mereka merepresentasikan kontinuitas teknologi. 3. Eko-inovasi produk alternatif jejak-jejak teknologi baru. Inovasi-inovasi ini merepresentasikan keterputusan teknologi yang radikal. Mereka tidak selalu lebih bersih dari produk yang sama namun lebih pada menawarkan solusi ramah lingkungan yang sangat berbeda trayek teknologi yang baru dibandingkan dengan produk-produk yang ada. Inovasi produk radikal ini memiliki dampak-dampak sistemis yang luas; mereka dibangun di atas teori-teori baru, kapabilitas yang baru, praktik- praktik yang baru dan mungkin membutuhkan perubahan pola produksi dan konsumsi sekaligus. Dimensi lingkungan terletak pada produksidesain produk itu sendiri, yang seharusnya per se lebih hijau dibandingkan dengan alternatif yang tidak sama. Contohnya adalah teknologi energi terbarukan sebagai lawan dari teknologi berbasis bahan bakar fosil dan pertanian organik berlawanan dengan pertanian konvensional. 4. Eko-inovasi makro-keorganisasian struktur-struktur keorganisasian yang baru. Inovasi-inovasi ini mencakup solusi-solusi baru bagi cara yang eko-efisien dalam mengatur masyarakat. Hal ini berarti cara-cara baru mengorganisasi produksi dan konsumsi kita di tingkatan yang lebih sistemis, mencakup interaksi saling mempengaruhi fungsional yang baru antar organisasi-organisasi, e.g. antara perusahaan- perusahaan “simbiosis keindustrian”, antara keluarga-keluarga dan tempat kerja, dan cara-cara baru mengorganisasi kota dan insfrastruktur teknis mereka “ekologi urban”. Inovasi-inovasi ini mengimplikasikan perubahan dalam perencanaan kewilayahan dan fisik serta infrastruktur teknis dalam beragam cara. Inovasi-inovasi ini bersifat keorganisasian namun mungkin juga menyertakan inovasi- inovasi teknis. Mereka mungkin secara konseptual sangat radikal, karena itu merepresentasikan keterputusan pencarian, namun tidak selalu secara teknis radikal. Inovasi ini menekankan pentingnya dimensi spasial bagi eko-inovasi dan kebutuhan akan perubahan keorganisasian dan kelembagaan. Inovasi-inovasi ini banyak terjadi dalam wilayah otoritas publik yang perlu bekerja sama dengan perusahaan untuk mengembangkan solusi-solusi yang baru. 5. Eko-inovasi dengan tujuan umum. Beberapa teknologi bertujuan umum mempengaruhi ekonomi dengan mendalam dan proses inovasi sebagaimana mereka terletak dalam latar belakang dan dimasukkan ke dalam beragam inovasi-inovasi teknologi yang lain. Peneliti-peneliti inovasi menyebutkan bagaimana teknologi- teknologi ini mendefinisikan paradigma tekno-ekonomi yang mendominasi pada waktu 243 tertentu. Perubahan-perubahan dalam teknologi-teknologi bertujuan umum sangatlah mendasar sehingga mereka akan memberikan dampak yang besar terhadap eko- inovasi dan karena itu perhatian khusus harus diberikan terhadap perkembangan- perkembangan pada teknologi-teknologi ini. Pemampu dampak-dampak positif dan negatif teknologi-teknologi seperti ICT, bioteknologi dan belakangan adalah nanoteknologi terhadap eko-inovasi perlu diteliti lebih lanjut.

3. METODOLOGI PENELITIAN