191
Rumah yang memenuhi syarat bukan hanya rumah yang memenuhi standar konstruksi tetapi juga rumah yang sehat .
1.1. Perumahan Dan Pemukiman
Menurut Turner dalam Raharjo, 2010, ada tiga prinsip pokok pembangunan perumahan yaitu :
a. Hal terpenting dari perumahan bukanlah rumah itu sendiri tetapi apa yang ditimbulkan rumah itu terhadap penghuninya.
b. Rumah bukanlah produk akhir, tetapi proses yang berkembang. c. Kekurangan dalam pembangunan rumah dapat ditolerir oleh penghuninya apabila
penghuni terlibat dalam proses pembangunan. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rumah tinggal walaupun sebagai
kebutuhan dasar tetapi dalam penggunaannya dinamis sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas dari penghuninya.
Kebutuhan manusia terhadap rumah menurut Maslow Raharjo, 2010 berjenjang sesuai dengan tingkat penghasilannya, yaitu :
a. Kebutuhan Fisiologis tempat berlindung, tempat istirahat dll b. Rasa aman beribadah, menyimpan barang dll
c. Kebutuhan Sosial sebagai sarana berinteraksi sosial d. Harga diri, kehormatan dan ego
e. Aktualisasi diri Berdasarkan Undang-undang No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
terdapat pengertian-pengertian sebagai berikut: a. Pengertian rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggalhunian dan
sarana pembinaan keluarga. b. Yang dimaksud dengan perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggalhunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.
c. Sedangkan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung kota dan desa yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggalhunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
1.2. Inovasi Frugal
Pemenuhan kebutuhan rumah tinggal membuat beberapa pihak melakukan inovasi. Definisi Inovasi adalah
kaedah mencari jalan untuk menghasilkan produk yang lebih baik. Inovasi juga dapat dipahami sebagai hasil ide yang kreatif dan inovatif kerja yang dapat
meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasi atau perusahaan. Ide ini meliputi perubahan dalam bentuk sistem dan prosedur, kaedah dan cara bekerja maupun
pengenalan teknologi. Definisi Frugal adalah “Economical in the use or appropriation of resources; not wasteful
or lavish; wise in the expenditure or application of force, materials, time, etc.; characterized by frugality; sparing; economical; saving; as, a frugal housekeeper; frugal
of time.” Inovasi Frugal adalah sebuah ide dan perubahan baru yang berkaitan dengan
peningkatan nilai ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya,tenaga, dan material
.
1.3. Cost Reduction
Menurut Kotler,2012 pada chapter 20 tentang Introducing New Market Offering, ada beberapa kategori produk baru, yaitu:
a. New to the world b. New product lines
c. Addition d. Improvement
e. Repositioning f.
Cost Reduction
192
Cost reduction adalah upaya dari individu atau perusahaan dalam mengurangi biaya sehingga dapat meningkatkan pendapatanmenghemat pendapatan.
Dalam penelitian ini digunakan cost reductionpengurangan biaya dalam penggunaan alternatif material dalam finishing bangunan rumah tinggal.
1.4. Customer Gap
Pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam pelaksanaannya tidak semua diterima dengan sebagaimana mestinya oleh penggunamasyarakat itu sendiri. Antara apa yang diharapkan
dengan yang diterima itu berbeda sehingga terjadi gap.
Gambar 1. Customer Gap
2. PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan studi kasus membandingkan finishing bangunan rumah tinggal dengan menggunakan plesteran dan cat
dengan bata ekspos. Dinding yang digunakan adalah ukuran 2 m x 3 m.Penelitian ini membandingkan 3 macam finishing dinding,yaitu :
a. Biaya finishing dinding dengan cat dan plesteran b. Biaya finishing dinding dengan menggunakan bata ekspos
c. Biaya finishing dinding dengan menggunakan alternatif material baru
2.1. Biaya Finishing Dinding Dengan Cat Dan Plesteran
Finishing dinding dengan cat dan plesteran menggunakan bahan baku yang menggunakan biaya cukup besar,dimana material yang digunakan mencakup
bata,semen,pasir dan cat. Finishing dinding dengan sistem ini adalah teknik umum yang digunakan dalam penyelesaian sebuah konstruksi bangunan. Dengan menggunakan teknik
ini maka tidak semua kalangan masyarakat mampu untuk membuat rumah dengan konstruksi yang layak karena akan memakan biaya yang relatif besar.
Sumber: Dokumentasi pribadi 2012
Gambar 2. Dinding Dengan Finishing Plesteran Dan Cat
193
Finishing dengan teknik plesteran dan cat maka biaya yang dikeluarkan untuk ukuran 2x3 m memakan biaya diatas satu juta rupiah. Perincian biaya dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini : Tabel 1. Biaya Finishing Dinding Dengan Cat dan Plesteran
NO Material
Volume M2
Volume 2x3m
Harga satuan Harga 2x3m
2
1 Bata
70 buahm 420 bh
500 210.000
2 Semen
50kg 150 kg
60.000 180.000
3 Pasir
1:3 1,5m3
- 150.000
4 Cat
2,5 kg 5 kg
200.000 500.000
Total Biaya 1.040.000
2.2. Biaya Finishing Dinding Dengan Menggunakan Bata Ekspos
Finishing dinding dengan bata ekspos menggunakan bahan baku yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan plesteran dan cat, dimana material yang digunakan mencakup
bata, semen, pasir tanpa adanya cat. Finishing dinding dengan sistem ini adalah teknik alternatif yang sudah biasa digunakan oleh umum .Dengan menggunakan teknik ini maka
terdapat pengurangan biaya konstruksi hampir 15 dari biaya semula.
Sumber: Dokumentasi pribadi 2012
Gambar 3.Finishing Dinding Bata Ekspos Finishing dengan teknik plesteran dan cat maka biaya yang dikeluarkan untuk ukuran 2x3
m memakan biaya sekitar delapan ratus ribu rupiah. Perincian biaya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 2. Biaya Finishing Dinding dengan Menggunakan Bata Ekspos
NO Material
Volume M2
Volume 2x3m
Harga satuan Harga
2x3m2 1
Bata ekspos 7 buahm
420 bh 1700
714.000 2
Semen+Pasir Nat -
- 60.000
165.000 Total Biaya
879.000 Sumber: Hasil pengamatan 2012
2.3. Biaya Finishing Dinding dengan Menggunakan Alternatif Material Baru