PENDAHULUAN Latar Belakang Saran 1. Meningkatkan jumlah peneliti di Kantor Litbang dan Statistik Kota Magelang.
115
PENGEMBANGAN MOBIL KOMODO DITENGAH KETIDAKPASTIAN KEBIJAKAN
Kusnandar
1
, Galuh Syahbana Indraprahasta
2
, Anugerah Yuka Asmara
3
,
1,2,3
Pusat Penelitian Perkembangan Iptek - LIPI Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10 Jakarta
Telp. 021 5201602, Fax. 021 5201602 Email:
1
kusnandarlipi.go.id
ABSTRAK Indonesia memiliki beberapa produsen otomotif mobil skala kecil-menengah dengan kualitas produk
yang menjanjikan. Salah satu dari produsen ini adalah PT Fin Komodo yang mempunyai spesialisasi produk mobil mini off-road dengan nama Komodo. PT Fin Komodo berlokasi di Kota Cimahi Jawa
Barat yang saat ini mempekerjakan sekitar 50 pegawai. Tujuan dari studi adalah untuk melihat sejauh mana potensi Komodo untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. Untuk menjawab ini maka kerangka
kebijakan sebagai faktor eksternal dan sistem rantai pasok sebagai faktor internal digunakan. Studi ini menunjukkan bahwa dukungan kebijakan, baik di level Daerah maupun Pusat masih minim.
Adapun, sistem rantai pasok yang ada menunjukkan bahwa pengembangan Komodo didukung oleh keseriusan dalam menjaga kualitas penelitian dan pengembangan. Mobil Komodo dapat menjadi
produk otomotif lokal yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut jika intervensi kebijakan dapat diperbaiki.
Kata Kunci: Komodo, kebijakan, rantai pasok
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pada tahun 2012, isu mobil nasional menjadi kembali menghangat, terutama ketika Walikota Surakarta, Joko Widodo, menginginkan agar mobil Esemka yang diproduksi di
bengkel milik Sukiyat menjadi mobil dinas dirinya dan wakilnya Detik Oto, 2012a
17
. Meski sempat menimbulkan sinisme dari beberapa kalangan, setelah melalui beberapa
persyaratan, seperti uji emisi selama sekitar 6 bulan akhirnya mobil ini resmi menjadi mobil dinas Walikota dan Wakil Walikota Surakarta Detik Oto, 2012b
18
. Kejadian yang timbul di Kota Surakarta menjadi pembuka bagi produsen mobil dengan
merk lokal lainnya di Indonesia. Sebenarnya, tidak hanya mobil Esemka yang saat ini sedang dikembangkan oleh para produsen lokal. Beberapa nama lain seperti Komodo, GEA,
AG-Tawon, Wakaba, Arina, Nuri, dan Boneo merupakan beberapa pemain yang sedang mengembangkan mobil dengan merk lokal. Jika menelusuri dari sejarah, upaya
pengembangan mobil nasional sudah dimulai sejak lama; namun menghilang sejak Indonesia ditimpa krisis ekonomi 1997-1998. Pada periode sebelum 1998, sempat
bermunculan beberapa merk seperti Gang Car, MR 90, Texmaco Macan hingga yang paling politis adalah Timor dan Bimantara. Upaya pengembangan mobil nasional ini tampaknya
belum surut, meski secara kasat mata sangat terlihat bahwa dominasi merk mobil Jepang 8 peringkat share pasar teratas dikuasai oleh merk Jepang dengan persentase total 94,2
sudah sangat menggurita di kalangan masyarakat Indonesia Business Motor International, 2011
Kondisi ini membuat para pengembang mobil nasional harus cermat dalam melihat ceruk pasar niche yang ada. Mobil Komodo yang diproduksi oleh PT Fin Komodo dapat menjadi
salah satu kasus menarik dalam konteks upayanya untuk mengembangkan mobil nasional dengan strategi samudera biru atau blue ocean strategy Kim and Mauborgne, 2005. PT Fin
Komodo yang memfokuskan diri pada pengembangan mobil mini off-road telah berdiri sejak 2006 dan mulai memproduksi purwarupa prototype yang pertama pada tahun 2008.
Pengembangan mobil ini diawali dengan penelitian yang kemudian dikombinasikan dengan
17
Jokowi Puji Mobil Dinas Esemka, Diunduh dari http:oto.detik.comread2012010214574418047421207jokowi-puji-mobil- dinas-esemka, pada tanggal 16 September 2012
18
Resmi Jadi Mobil Dinas Jokowi, Warga Solo Serahkan Kunci Esemka, http:oto.detik.comread201208161707421993545 1207resmi-jadi-mobil-dinas-jokowi-warga-solo-serahkan-kunci-esemka
116
peluang bisnis dan nasionalisme, menghasilkan produk mobil Komodo yang saat ini sudah sampai generasi ke-empat. Bukan menjadi rahasia umum jika pengembangan mobil nasional
dengan merk lokal dan kemampuan teknologi inti yang dapat dikembangkan di lokal tidak menjadi perhatian nasional sebagai rujukan: Perpres 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan
Industri Nasional memprioritaskan pengembangan industri otomotif nasional sebagai basis produksi komponen mobil merk asing. Dengan demikian, sangat menarik menelaah
bagaimana PT Fin Komodo dapat berkembang, termasuk upayanya yang terus melakukan penelitian dan pengembangan, di tengah kebijakan yang tidak menentu.
Gambar 1. Direktur PT Fin Komodo dan mobil Komodo
19