Produksi HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kebijakan Pengembangan Mobil Komodo

120 lintas kementerian yang dipimpin langsung oleh Menteri Perindustrian. Dengan partner Kementerian Perhubungan, BPPT, BKPM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Keuangan. Dukungan yang diberikan tentu perlu disesuaikan dengan tahapan pengembangan industri mobil nasional saat ini. Sebagai produk pendatang baru, Komodo masih berada dalam tahap infant dalam pengembangannya. Tahap ini ditandai masih minimnya fitur kendaraan dibandingkan dengan mobil pabrikan Jepang. Berbagai aktivitas litbang terus dilakukan oleh PT Fin Komodo untuk membenahi desain dan fitur kendaraannya agar semakin baik dari waktu ke waktu. Hal ini telah terbukti dengan diluncurkannya empat generasi Komodo sejak PT Fin Komodo berdiri. Di Thailand sendiri, upaya untuk memperkuat factor internal seperti integrasi rantai pasok industri otomotif masih membutuhkan peran penting mediator dari pemerintah Duncan dalam Wong and Boon-itt, 2008. Mengacu pada temuan ini, berbagai dukungan politis, pembinaan, pendampingan, serta pemberian fasilitas sudah menjadi kewajiban utama pemerintah agar produk ini dapat eksis dan menjadi unggulan teknologi Indonesia. Penguasan terhadap teknologi otomotif dapat berdampak terhadap meningkatnya posisi tawar Indonesia dengan negara-negara lain di dunia internasional khususnya dalam isu otomotif dan transportasi. 3.2. Sistem Rantai Pasok PT Fin Komodo Pada bagian ini akan dibahas sistem rantai pasok PT Fin Komodo berdasarkan lima area utama yang dikemukakan oleh Hugos 2003. PT Fin Komodo merupakan perusahaan yang masih kecil sehingga pembahasan lebih detail pada area produksi dan pengelolaan informasi, sementara tiga area lainnya yaitu penyimpanan, transportasi dan lokasi hanya digambarkan sekilas..

3.1.1. Produksi

Produksi tidak hanya menyangkut aktivitas produksi di pabrik, tetapi meliput mulai dari identifikasi pasar sampai distribusi produk. Lingkup aktivitas produksi PT Fin Komodo disajikan pada Gambar 3 berikut ini. Pasar wilayah pedalaman Mobil offroad dengan harga terjangkau Identifikasi kebtuhan moda transportasi Design moda transportasi Identifikasi Kebutuhan Komponen Identifikasi Pemasok Penentuan komponen yang dibeli di pemasok lokal, luar kota, dan impor Perencanaan produksi Aktifitas Produksi Penyimpanan dan Distribusi Input untuk redesign Gambar 3. Lingkup aktivitas produksi Fin Komodo Sistem produksi di PT Fin Komodo dimulai dari penentuan pangsa pasar yang akan dibidik. Berdasarkan kondisi wilayah Indonesia dan kondisi persaingan pasar mobil saat ini, maka pimpinan sekaligus pemilik PT Fin Komodo memutuskan untuk memenuhi kebutuhan moda transportasi untuk masyarakan wilayah pedalaman. Wilayah pedalaman memiliki karakteristik infrastruktur transpotasi yang buruk, bahkan banyak yang belum memiliki jalan beraspal. Karakteristik lainnya adalah tingkat perekonomian di wilayah tersebut masih rendah. Oleh karena itu perlu didesain moda transportasi yang cocok untuk kondisi tersebut. Berdasarkan hasil analisis pasar, maka ditentukan untuk memproduksi mobil off-road yang dapat digunakan dengan aman dan kuat untuk kondisi jalan terjal dan tidak beraspal. Selain itu mobil yang diproduksi harus dapat dijual dengan harga yang cukup terjangkau oleh penduduk yang tinggal danatau bekerja di kawasan pedalaman. 121 Setelah ditentukan jenis mobil yang akan diproduksi, kemudian dilakukan desain rincinya. Desain awal dilakukan oleh pemilik yang merupakan engineer pensiunan PT DI, kemudian dibantu oleh rekan-rekannya dari PT DI baik yang sudah pensiun maupun yang masih aktif bekerja di sana. Proses desain pertama menghasilkan produk generasi pertama di tahun 2008. Berdasarkan desain tersebut kemudian diidentifikasi kebutuhan komponen yang cocok, baik dari sisi engineering maupun ekonomi. Setelah teridentifikasi kemudian ditentukan komponen-komponen mana saja yang dapat dipasok dari pemasok lokal, luar kota Jabodetabek dan impor. Karena desain mobil original dari Fin Komodo, sehingga banyak komponen-komponen yang harus didesain secara khusus. Dalam strategi pemenuhan kebutuhan komponen, PT Fin Komodo melakukan kemitraan dengan pemasok-pemasok lokal yang sebagian besar merupakan industri kecil menengah. Untuk komponen-komponen yang harus didesain khusus, PT Fin Komodo memberikan desainnya pada pemasok, kemudian pemasok memproduksinya. Dalam proses tersebut PT Fin Komodo juga melakukan pembinaan dalam proses produksinya. Saat ini Fin Komodo telah melibatkan sekitar 120 pemasok lokal. Komponen yang diperlukan untuk mobil Komodo tidak semuanya dapat dipenuhi dari pemasok lokal binaan, oleh karena itu sebagian dibeli dari pemasok luar kota, bahkan ada yang harus dipenuhi dari impor. Pemasok luar kota yang biasa memenuhi sebagian kebutuhan komponen PT Fin Komodo adalah pemasok dari wilayah Jabodetabek. Untuk pemasok tersebut PT Fin Komodo hanya kerjasama bisnis tanpa pembinaan, karena sebagian besar merupakan industri yang sudah cukup besar. Komponen yang masih dipenuhi dari impor adalah mesin dan ban. Pemenuhan mesin masih impor karena sulitnya memproduksi mesin dengan tingkat presisi tinggi karena keterbatasan teknologi peralatan yang dimiliki, baik oleh PT Fin Komodo maupun oleh pemasoknya. Sementara impor ban dikarenakan pemasok lokal mensyaratkan jumlah minimal pemesanan yang terlalu banyak bagi PT Fin Komodo yang volume produksinya masih rendah. Tahap berikutnya dari lingkup sistem produksi di PT Fin Komodo adalah perencanaan produksi dan aktivitas produksi. Perencanaan produksi di PT Fin Komodo masih berdasarkan kapasitas yang dimiliki. Hal tersebut dikarenakan sumberdaya yang dimiliki masih sangat terbatas. Luas lokasi pabrik masih terbatas sehingga banyak operasi yang dilakukan dalam satu tempat.Jumlah tenaga kerja yang dimiliki adalah sekitar 30 orang. Saat ini kemampuan produksi mobil Komodo adalah 8 unitbulan. Setelah produksi mobil Komodo selesai diproduksi, mobil dikirim ke pengguna. Untuk terus meningkatkan kualitas produk, PT Fin Komodo menerima feedback berupa keluhan- keluhan kekurangan mobil serta masukan-masukan dari pengguna. Masukan-masukan tersebut dijadikan dasar bagi PT Fin Komodo untuk terus berinovasi melakukan perbaikan pada produk mobilnya. Dari pertama produksi tahun 2008 sampai saat ini sudah ada 4 generasi mobil komodo, yaitu: generasi I tahun 2008, generasi II tahun 2009, generasi III tahun 2010, dan generasi IV tahun 2011. Saat ini PT Fin Komodo masih terus melakukan riset untuk menyempurnakan desain produknya.

3.1.2. Penyimpanan