PENDAHULUAN Open Source di Negara Berkembang

240 KAJIAN KASUS EKO-INOVASI PERTANIAN ORGANIK MELALUI LENSA TEORI STRUKTURASI DAN PENDEKATAN PRAKTIK Intan Savitri Wahyoe 1 , Togar M. Simatupang 2 1,2 Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132 E-mail: 1 Intan.savitrisbm-itb.ac.id ABSTRAK Eko-Inovasi didefinisikan sebagai penerapan produk barang atau jasa, atau proses yang baru atau secara signifikan lebih baik, metode pemasaran baru, atau metode keorganisasian baru dalam praktik- praktik bisnis, organisasi kerja atau hubungan-hubungan eksternal, yang memberikan dampak menguntungkan bagi lingkungan terlepas dari dampak ini ditujukan atau tidak. Eko-inovasi terkait dengan konsep inovasi frugal yang mengarah pada tiga dimensi pembangunan berkelanjutan, di mana eko-inovasi mengedepankan dimensi perlindungan lingkungan. Tulisan ini bertujuan untuk memetakan bentuk-bentuk, dampak-dampak dan penelusuran keberhasilan eko-inovasi yang ada di Indonesia melalui studi kasus sebuah organisasi bisnis yang melakukan eko-inovasi. Kajian dilakukan dengan menggunakan lensa teori strukturasi dan pendekatan praktik untuk melihat bagaimana agensi aktor pelaku berinteraksi dengan struktur-struktur yang memampukan keberhasilan eko-inovasi. Pengambilan data empiris dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan pertanyaan- pertanyaan semi terstruktur. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa eko-inovasi didorong oleh beragam motivasi non keregulasian seperti dorongan intrinsik dan motivasi ekonomi yang diterjemahkan ke dalam kebertujuan dan rasionalisasi tindakan yang terus menerus mengacu pada dimensi-dimensi pemampu dalam struktur, yang terpetakan dalam fase penghasilan ide eko-inovasi, pengembangan ide dan difusi ide melalui pengembangan kewirausahaan dan pengembangan peluang bisnis secara terus menerus. Unsur-unsur agensi yang berkontribusi untuk keberhasilan eko- inovasi adalah kompetensi produksi, pemasaran, pengembangan bisnis dan keorganisasian. Ragam dampak eko-inovasi berkisar mulai dari dampak positif terhadap lingkungan sampai dengan perubahan norma-norma praktik bisnis dan interaksi dengan konsumen. Kata kunci: eko-inovasi, strukturasi, agensi, struktur.

1. PENDAHULUAN

Tulisan ini bermaksud untuk menyampaikan rangkuman penelitian tentang kasus eko- inovasi yang dilakukan di Indonesia. Eko-inovasi sendiri didefinisikan oleh OECD 2005, 2008, 2009a, 2009b sebagai penerapan produk barang atau jasa, atau proses, yang baru atau yang secara signifikan lebih baik, metode pemasaran baru, metode keorganisasian baru dalam praktik-praktik bisnis, organisasi tempat kerja atau hubungan-hubungan eksternal, yang memberikan dampak menguntungkan bagi lingkungan terlepas dari apakah dampak ini ditujukan atau tidak. Ruang lingkup eko-inovasi mungkin melampaui batas-batas konvensional keorganisasian organisasi yang berinovasi dan melibatkan tatanan-tatanan sosial yang lebih luas serta memicu perubahan-perubahan norma sosio-budaya dan struktur kelembagaan yang ada. Eko-inovasi terkait dengan konsep inovasi frugal yang mengarah pada tiga dimensi pembangunan berkelanjutan, di mana eko-inovasi mengedepankan dimensi perlindungan lingkungan. Eko-inovasi sendiri masih tergolong bidang kajian yang baru dan mulai berkembang. Studi kasus ini dipandu oleh tiga pertanyaan penelitian utama: 1. Apa bentuk dan dampak dari eko-inovasi yang dilakukan oleh organisasi? Pertanyaan penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan bentuk eko-inovasi yang dilakukan oleh perusahaan dan dampak-dampak eko-inovasi, berdasarkan karakterisasi dan tipologi eko-inovasi yang telah dikembangkan oleh beberapa peneliti lain dan penemuan- penemuan di lapangan. 2. Bagaimana organisasi berhasil melakukan eko-inovasinya? Pertanyaan penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan fitur-fitur keberhasilan eko-inovasi suatu organisasi 241 atau perusahaan dan menjelaskan bagaimana perusahaan dapat berhasil melakukan atau mengeksekusi eko-inovasinya di pasar. 3. Apa yang menjadi pendorong organisasi dalam melakukan eko-inovasi? Pertanyaan penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan hal-hal yang mendorong perusahaan untuk melakukan eko-ino vasi dan menjelaskan bagaimana ‘kerja’ pendorong ini. Kajian ini mengambil posisi konstruktivismeinterpretivisme. Smith et al 2010 menyarankan perlunya sensitivitas sosiologis akan makna-makna subjektif inovasi berkelanjutan, eko-inovasi yang beragam, serta peran kekuatan ekonomi dan politik yang menguntungkan perspektif-perspektif tertentu dibandingkan dengan yang lainnya. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan lensa teori sosial, teori strukturasi dan pendekatan praktik untuk mengkonstruksikan bagaimana suatu eko-inovasi terjadi dan berhasil. Giddens 1984 mengkonseptualisasi ulang hubungan antara agensi tindakan manusia dan struktur. Struktur didefinisikan secara abstrak sebagai serangkaian aturan-aturan dan sumber daya- sumber daya, agen adalah manusia berdaya pengetahuan yang secara aktif mengacu dan mengekspresikan struktur dalan interaksi nyata yang disebut Giddens sebagai relasi atau praktik sosial. Aktor-aktor menerjemahkan dan memodifikasi struktur untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kontekstual. Sementara pendekatan praktik dikembangkan dari penempatan Wittgenstein akan inteligibilitas dan pemahaman manusia dalam aliran praksis, bukan sebagai yang terpisah dalam benak manusia. Intelegibilitas dan pemahaman ini menstruktur tindakan manusia Schatzki, 1996. Dalam pendekatan praktik, keterampilan- keterampilan yang menubuh dan tahu bagaimana know-how dianggap penting dan suatu pengalaman dipahami bukan hanya sebagai hasil kejadian-kejadian dan tindakan-tindakan yang ditujukan, namun sebagai suatu proses berkelanjutan atau aliran di mana kebiasaan- kebiasaan dan rutinitas-rutinitas secara terus menerus ditantang dan ditransformasikan Shove et al., 2012. Tulisan ini akan dibagi ke dalam beberapa bagian. Bagian pertama akan menyampaikan tentang konsep eko-inovasi. Bagian kedua akan menyampaikan tentang metodologi penelitian. Analisis dan pembahasan akan disampaikan pada bagian tiga. Pada bagian terakhir akan disampaikan kesimpulan penelitian.

2. EKO-INOVASI