KESIMPULAN Peran LIPI dalam Menunjang Program Peningkatkan Rasio Elektrifikasi Daerah Terpencil

180 kendala tersebut dapat diatasi dengan adanya produk komponen PLTMH dalam negeri seperti dari LIPI maupun produk dalam negeri lainnya dimana harganya yang lebih murah dan terjangkau. Harga komponen PLTMH impor yang dapat mencapai ratusan juta rupiah dapat ditekan menjadi puluhan juta rupiah saja dengan menggunakan komponen PLTMH dalam negeri Zakaria, 2012. Selain itu, kelebihan lainnya dari komponen PLTMH dalam negeri adalah pada layanan perawatan yang lebih mudah dan murah karena teknologinya disuplai dari dalam negeri. Peran serta LIPI dalam menunjang program pembangunan listrik pedesaan dapat dilihat dari diimplementasi teknologi PLTMH yang telah diterapkan oleh LIPI di beberapa daerah seperti: 1 pembangkit listrik tenaga mikrohidro kapasitas 30 kW di Kampung Cibunar Desa Sukapada Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat; 2 pembangkit listrik tenaga mikrohidro kapasitas 20 kW di Dusun Camaul Desa Cikadu Kabupaten Cianjur Jawa Barat; 3 pembangkit listrik tenaga mikrohidro kapasitas 7,5 kW di Dusun Margahayu, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat; dan 4 pembangkit listrik tenaga pikohidro kapasitas 500 W menggunakan turbin head sangat rendah, di Kebun Raya Cibodas, Cianjur Jawa Barat serta beberapa lokasi lainnya dimana pendanaannya berasal dari APBN, APBD maupun pendanaan asing. Dengan berbekal kemampuan dan pengalaman tersebut, diharapkan LIPI dapat berperan lebih besar guna menunjang program “Pembangunan Listrik Perdesaan” Kementerian ESDM.

4. KESIMPULAN

Melalui survei potensi energi air yang dilakukan di Kabupaten Aceh Besar Nanggroe Aceh Darussalam, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga lokasi yang potensial untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik skala mikrohidro yaitu: 1 lokasi Taeyeun yang berada pada ketinggian 112 meter di atas permukaan laut mdpl; 2 lokasi dekat kolam pemancingan dengan ketinggian 177 mdpl; dan 3 lokasi air terjun dengan ketinggian 465 mdpl. Dari pengukuran tinggi jatuh dan debit air sungai, maka besarnya potensi daya listrik yang dapat dibangkitkan di tiap lokasi tersebut adalah 5,7 kW, 3,7 kW, dan 9,1 kW dengan head 5 sampai 16 meter. Dengan teknologi rancang bangun PLTMH yang telah dikuasai, LIPI dapat berperan serta aktif dalam menunjang program pembangunan listrik perdesaan sehingga dapat meningkatkan rasio elektrifikasi nasional yang besarnya sekitar 5 per tahun. Penguasaan teknologi ini sangat penting agar kita tidak tergantung pada teknologi luar negeri karena komponen PLTMH dapat dibuat di dalam negeri sehingga harganya lebih murah bila dibandingkan dengan komponen impor. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Hendri Maja Saputra, peneliti Bidang Mekatronik, Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik – LIPI yang telah bersedia me- review tulisan ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pada kegiatan penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini. PUSTAKA Arismunandar, A., dan Kuwahara, S., 1974. Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik - Jilid 1: Pembangkitan dengan Tenaga Air Cetakan keenam. utg.. Jakarta, Indonesia: Pradnya Paramita. Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia, 2012. Hentet Juni 11, 2012 fra Lisdes Tingkatkan Rasio Elektrifikasi Nasional Menjadi 72,95: http:www.akli.org?content=informasikategori=001kode=20120515034056, diakses 11 Juni 2012 Dietzel, F., 1990. Turbin Pompa dan kompresor Kedua. utg.. D. Sriyono, Overs. Jakarta, Indonesia: Erlangga. 181 Garmin, 2006. Manual Book GPSMAP 76CSx. Kansas: Garmin International Ltd. Havey, A., et al., 2002. Micro Hydro Design Manual – A Guide to small scale water power schemes. London, UK: ITDG Publishing. Kementerian ESDM, 2006. Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2006 - 2025. Hentet Agustus 29, 2012 fra. http:www.esdm.go.id: http:www.google.co.idurl?sa=trct=jq=cadangan20dan20produksi20energisour ce=webcd=2cad=rjaved=0CCYQFjABurl=http3A2F2Fwww.esdm.go.id2Fbat ubara2Fdoc_download2F714-blue-print-pengelolaan-energi-nasional- pen.htmlei=Y889UJnYCYaurAe_wYHADAusg Kusdiana, D. dan Sitompul, A., 2008. Pedoman Teknis Standardisasi Peralatan dan Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH. Jakarta, Indonesia: Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi - Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Streeter, V. L., and Wylie, E. B., 1985. Mekanika Fluida - Jilid 1 Delapan. utg.. A. Prijono, Overs. Jakarta, Indonesia: Erlangga. Subagja, Ardiyanti, T., dan Faisal, A., 2009. Studi Potensi dan Perancangan Awal Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Bendung Tegal Kabupaten Bantul Propinsi D.I Yogyakarta. Seminar Nasional Astechnova, ss. I-101 - I-115. Yokyakarta. Susatyo, A., dan Subekti, R. A., 2009. Implementasi Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Kapasitas 30 kW di Desa Cibunar Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Seminar Nasional Daur Bahan Bakar, ss. C-22 – C-26. Serpong. Warsito, S., Syakur, A., dan Nugroho, A. A., 2005. Studi Awal Perencanaan Sistem Mekanikal dan Kelistrikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro. Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan, ss. A-62 – A-66. Semarang. Zakaria, A., 2012. Jawa Barat Targetkan Pembangunan 3 PLTMH. Green Radio Hentet Agustus 27, 2012 fra Green Radio: http:www.greenradio.fmtechnologyenergyhydro- energy7599-2012-jawa-barat-targetkan-pembangunan-3-pltmh. 182 PENGEMBANGAN SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DI KABUPATEN INDRAMAYU Henny Sudibyo 1 , Ridwan Arief Subekti 2 1,2 Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik - LIPI Komplek LIPI Jl. Sangkuriang Bandung Telp. 022 2503055, Fax 022 2504773 E-mail: 1 hennysudibyoyahoo.com; 2 ridwanarief_raisyahoo.com ABSTRAK Pemanfaatan potensi energi angin di Kabupaten Indramayu sampai saat ini belum banyak dilakukan. Penelitian potensi energi angin yang tersebar di kabupaten Indramayu Jawa Barat telah dilakukan, dan data potensi angin rata rata di Kabupaten Indramayu telah diperoleh beserta estimasi daya yang dapat dibangkitkan. Agar potensi energi angin dapat dimanfaatkan nyata dalam kehidupan sehari-hari maka perlu dirancang Sistem Konversi Energi Angin. Agar sistem ini dapat memberikan dampak yang nyata untuk masyarakat di Kabupaten Indramayu maka perlu analisis perancangan sistem teknologi yang akan digunakan serta aspek yang memperhatikan kondisi potensi lokasi maupun kebutuhan masyarakat pengguna. Berdasarkan data potensi kecepatan dan daya estimasi yang dibangkitkan diperoleh rata-rata kecepatan angin sebesar 11,64 ms dengan daya estimasi 1230,47 Wm 2 . Pemilihan sistem konversi energi angin ini digunakan untuk sistem pemompaan air, ini didasarkan hasil survei kondisi masyarakat di kabupaten Indramayu terutama digunakan untuk pendukung sarana pertanian dan peternakan. Teknologi kincir yang akan dikembangkan ini didasarkan pada parameter kapasitas, daya maksimum, kontrol kecepatan serta pemanfaatan optimum energi yang tersedia di Kapubaten Indramayu. Peran pemerintah daerah dalam pengembangan potensi energi angin ini sangat diperlukan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan sistem konversi energi angin ini hingga mampu dimanfaatkan optimal menuju kesejahteraan bersama. Kata Kunci : kincir angin, kabupaten Indramayu, pengembangan sistem, pemompaan

1. PENDAHULUAN