Waktu dan Lokasi Penelitian

Tabel 7. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian No. Jenis data Sumber Data Data Primer: 1. Potensi total Nitrogen yang bersumber dari daratan Pengamatan in situ dengan pengukuran Rapid Assessment 2. Kandungan DIN di sungai dan pesisir in situ dan Laboratorium 3. Parameter oseanografi perairan pesisir in situ di perairan 4. Kerapatan dan luas mangrove in situ dengan metode transek dan GIS 5. Analisis kebutuhan stakeholder dan karakteristik sosial masyarakat Responden stakeholder dan masyarakat di sekitar perairan 6. Identifikasi faktor strategis dan perbandingan antar faktor prospektif Responden expertpakar dan masyarakat Data Sekunder 1. Keberadaan ekosistem mangrove KP2KE Kota Tanjungpinang 2. Status lingkungan hidup Daerah Badan Lingkungan Hidup BLH 3. Jumlah penduduk BPS 4. Kepadatan penduduk BPS 5. Mata pencaharian BPS 6. Peraturan perundangan KP2KE dan BLH 7. Jumlah pertanian dan perternakan KP2KE Kota Tanjungpinang 8. Jumlah hotel Dinas Pariwisata dan BPS 9. Jumlah restoran Dinas Pariwisata dan BPS 10. Jumlah industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan 11. Jumlah dan kapasitas IPAL Dinas Kebersihan dan Pertamanan

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Identifikasi Sumber dan Pendugaan Kuantitatif Nitrogen dari Daratan

Pengumpulan data untuk mengidentifikasi sumber-sumber nitrogen yang berasal dari daratan yang berpotensi masuk ke perairan pesisir di lokasi penelitian di lakukan melalui wawancara dan data sekunder. Sedangkan untuk mendapatkan data beban limbah nitrogen yang masuk ke perairan pesisir, diperoleh melalui pengukuran debit sungai serta pengukuran konsentrasi parameter senyawa- senyawa nitrogen anorganik pada setiap stasiun pengamatan perairan sungai dan pesisir. Selanjutnya data kapasitas asimilasi perairan pesisir diperoleh melalui pengukuran parameter senyawa-senyawa nitrogen anorganik di perairan pesisir dengan jarak berkisar 500-1000 meter dari muara sungai. Pendugaan beban limbah nitrogen antropogenik yang berasal dari berbagai aktivitas penduduk disekitar perairan sungai atau estuari yang masuk ke perairan pesisir dilakukan berdasarkan pendekatan Rapid Assessment Kositranata et al., 1989; Djajadiningrat dan Amir, 1993, yaitu penghitungan beban nitrogen dari setiap unit penghasil limbah nitrogen sumber pencemar masing-masing dari pemukiman jumlah populasi penduduk, hotel dan restoran, perkatoran, pasar dan pusat perbelanjaan. Selanjutnya beban limbah nitrogen dihitung berdasarkan hasil perkalian antara unit penghasil limbah nitrogen dengan faktor koefisienkonstanta beban limbah per unit penghasil nitrogen seperti tersaji pada Tabel 8. Tabel 8. Faktor konstanta beban limbah total nitrogen No. Jenis Aktivitas satuan Konversi TN 1. Pemukiman penduduk a. Limbah cair tanpa diolah grkaphari 22,7 b. Limbah cair yang diolah grkaphari 5,4 2. Hotel grkaphari 5,4 3. Restoran grkaphari 5,74 4. Peternakan a kelompok unggas grekorhari 1,4 b. Kelompok Sapi grekorhari 223,1 c. Kelompok Kambing grekorhari 23,3 d. Kelompok Babi grekorhari 23,3 5. Akuakultur a. Tambak Udang grtonhari 4,7 b. Tambak Bandeng grtonhari 2,9 c. Hatchery 2,21 6. Pertanian grhahari 1,68 Sumber Pustaka: Kositranata et al., 1989; Djajadiningrat dan Amir, 1993 Setelah penghitungan beban limbah nitrogen berupa Total Nitrogen TN pada lokasi pengamatan, kemudian tahap berikutnya dilakukan analisis daya dukung perairan melalui kapasitas asimilasi perairan pesisir dimana hasil pendugaannya merupakan nilai konversi yang terdapat dalam perairan dan masih dapat ditoleransi oleh perairan tersebut.

3.4.2 Teknik Pengambilan Sample Air

Pengambilan sampel air bertujuan untuk mengetahui gambaran sifat fisika da kimia perairan termasuk kandungan senyawa nitrogen anorganik terlarut di perairan. Penentuan lokasi pengambilan sample atau stasiun pengamatan dilakukan secara sengaja purposive sampling dengan titik pengambilan contoh pada perairan sungai dan perairan pesisir wilayah Kota Tanjungpinang. Pengambilan sample air didasarkan pada pusat-pusat kegiatan penduduk di daratan sebagai sumber aliran limbah yang mengandung nitrogen yang masuk ke perairan pesisir terdiri dari pemukiman masyarakat, industri, hotel dan restoran, peternakan serta pertanian. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa stasiun tersebut dianggap dapat mewakili masing-masing lokasi kawasan yang banyak dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik yang berpotensi terhadap pembuangan limbah yang menghasilkan senyawa nitrogen anorganik ke perairan pesisir, sehingga mendapatkan data yang representatif. Penentuan titik-titik pengambilan sample air di sungai dengan pertimbangan bahwa lokasi pengambilan sample air diduga sebagai aliran limbah penghasil nitrogen dari berbagai kegiatan aktivitas penduduk yang mengalir ke perairan pesisir. Titik pengambilan sample air ditentukan pada lokasi hulu tepatnya di muara sungai dan lokasi hilir tepatnya di perairan pesisir laut dengan jarak berkisar 500-1000 meter dari muara sungai. Pengambilan sample air di muara sungai dan di perairan pesisir dilakukan sebanyak 3 tiga kali ulangan dengan interval waktu satu bulan. Pengambilan sample air dilakukan pada kedalaman 0 m dan 5 m dan dilakukan secara komposit. Pengambilan sample air dilakukan pada waktu air surut untuk melihat pengaruh buangan limbah dari daratan, dengan menggunakan botol Nansen, kemudian contoh air dimasukkan ke dalam botol dan disimpan dalam coolbox, selanjutnya di analisis di laboratorium.