Perdagangan Pariwisata Kegiatan Ekonomi Wilayah .1 Pertanian Tanaman Pangan
123
Tabel 25 menunjukkan total nitrogen yang bersumber dari lahan darat sebagai akibat aktivitas masyarakat Kota Tanjungpinang adalah sebesar 1.073,98
tontahun. Nilai tersebut jika dibandingkan dengan beban Nitrogen anorganik yang terdapat di perairan sebesar 5.294 tontahun, mengindikasikan bahwa
kontribusi nitrogen yang bersumber dari daratan Kota Tanjungpinang adalah sebesar 20,29. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Clark and Kremer
2005 menyatakan bahwa total nitrogen dari lahan darat land-based yang masuk mencapai perairan pesisir memiliki proporsi sebesar 20 - 45, sedangkan
sisanya 70 - 75 nitrogen berasal dari atmosfer yang sampai di perairan pesisir memalui watershed. Selanjutnya kontribusi proporsi masing-masing sumber
penghasil beban limbah total nitrogen dari daratan yang berpotensi masuk ke lingkungan perairan pesisir Kota Tanjungpinang dapat di lihat pada Gambar 24.
Gambar 24. Persentase beban limbah nitrogen dari berbagai sumber di darat
Gambar 24 memperlihatkan nilai persentase kontribusi beban limbah total nitrogen anorganik terbesar di wilayah daratan Kota Tanjungpinang berasal dari
buangan limbah dari aktivitas pemukiman penduduk yaitu sebesar 75,10, kontribusi terbesar ke dua berasal dari aktivitas hotel dan restoran yaitu sebesar
12,95, selanjutnya beban limbah total nitrogen dari industri makanan dan aktivitas peternakan memberikan kontribusi masing-masing sebesar 8,89 dan
75,10 12,95
8,89 3,04
0,02
Pemukiman Penduduk Hotel dan restoran
Industri makanan Peternakan
Pertanian
124
3,04. Sumbangan beban limbah nitrogen terkecil berasal dari kegiatan pertanian hanya sebesar 0,02.
Proporsi terhadap sumbangan limbah nitrogen yang berasal dari daratan dapat menjelaskan bahwa kegiatan pemukiman penduduk, hotel dan restoran
merupakan kegiatan yang memberikan kontribusi terbesar sebagai sumber penyumbang nitrogen ke lingkungan perairan pesisir melalui run off yang
mengalir ke perairan sungai yang terdapat di wilayah Tanjungpinang. Apabila ditinjau berdasarkan bentuk kegiatan dari ke dua sumber tersebut, baik kegiatan
hotel dan restoran maupun kegiatan rumah tangga penduduk sama-sama menghasilkan limbah anorganik dimana jika masuk ke perairan mudah terurai
membentuk senyawa nitrat dan amonium oleh mikro organisme perairan. Dalam hal ini, limbah dari aktivitas hotel dan pemukiman penduduk umumnya berupa air
buangan kamar mandi dan limbah hasil sisa metabolisme manusia berupa feses dan urine yang langsung dibuang ke perairan.