Sub-Model Industri Pangan Perumusan Sub-Model Pengelolaan Nitrogen Anorganik

217

5.10.4 Validasi Model

Validasi model dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan suatu model yang dibangun, apakah sudah merupakan perwakilan dari realitas yang dikaji, yang dapat menghasilkan kesimpulan yang meyakinkan. Proses validasi model dilakukan dengan dua tahap pengujian, yaitu 1 uji validitas struktur model dan 2 uji output model perilaku model.

5.10.4.1 Uji validitas struktur model

Validasi struktur model bertujuan untuk melihat sejauh mana kesesuaian struktur model yang dibangun mendekati struktur sistem nyata. Uji ini berkaitan dengan batasan sistem, variabel-variabel pembentuk sistem, dan asumsi yang digunakan dalam sistem. Hal ini dapat dilakukan dengan uji kesesuaian strtuktur dan uji konsistensi struktur. Model di validasi dengan membandingkan perfomansi model hasil simulasi dari beberapa peubah dengan hasil penghitungan lapangan dengan menggunakan pengujian secara statistik Sushil 1993; Hartrisari 2007 atau dengan mencari tingkat kesalahan relatifnya Kartono et al. 2008. Uji kesesuaian struktur bertujuan untuk memberi keyakinan bahwa struktur model yang dibangun valid secara ilmiah. Struktur model pengendalian beban limbah Nitrogen di perairan yang menggambarkan interaksi antara komponen populasi penduduk, perhotelan, restoran, peternakan, pertanian dan industry dengan beban limbah haruslah bersesuaian dengan kondisi sistem nyata. Dengan demikian, hubungan antara peubah populasi penduduk dan beban limbah yang dihasilkan haruslah bersifat positif, demikian juga hubungan antara peubah perhotelan, restoran, perternakan, pertanian dan industri dengan beban limbah haruslah bersifat positif. Dalam model yang dibangun antar peubah tersebut haruslah dapat dibuktikan bersesuaian dengan mekanisme sistem pengendalian 218 beban limbah Nitrogen di perairan pesisir. Untuk maksud tersebut, dilakukan running dari model yang telah dibangun. Kecenderungan keadaaan data penduduk Kabupaten Tanjungpinang pada lima tahun terakhir 2007–2011, dengan laju pertumbuhan 4 per tahun, maka jumlah penduduk tahun simulasi 2012-2031 mengalami kecenderungan naik secara eksponensial. Pada tahun 2031 jumlah penduduk di kawasan Tanjungpinang meningkat menjadi 504.790 jiwa dengan jumlah limbah yang dihasilkan sebesar 1.767,27 ton Tabel 35 dan Gambar 80. Tabel 35. Populasi penduduk dan jumlah limbah Nitrogen dari darat yang dihasilkan tahun 2012-2031