Manfaat Penelitian Model Dinamika Fluks Nitrogen dan Kaitannya dengan Ekosistem Mangrove dalam Pengelolaan Perairan Pesisir Pulau Pulau Kecil

aksesibilitas yang sangat baik untuk berbagai kegiatan ekonomi, seperti transportasi dan kepelabuhanan, industri dan permukiman. Namun demikian, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan intensitas pembangunan, daya dukung ekosistem pesisir dalam menyediakan segenap sumberdaya alam dan jasa- jasa lingkungan terancam rusak Dahuri et al. 2004. Berbagai permasalahan yang muncul di kawasan pesisir pada umumnya banyak diakibatkan oleh faktor eksternal yang terjadi di luar kawasan pesisir itu sendiri baik dari daratan maupun lautan, sehingga berbagai aktivitas yang dilakukan di kedua kawasan tersebut baik langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak terhadap kawasan pesisir Laane 2012. Sebagai upaya mengatasi dampak yang ditimbulkan, misalnya akibat adanya bahan pencemar atau sedimen yang masuk ke pesisir atau adanya abrasi pantai, sangat diperlukan pengelolaan secara terpadu dengan memperhatikan keterkaitan kawasan, bagi keberlanjutan pembangunan wilayah pesisir Bengan 2004.

2.2 Senyawa-Senyawa Nitrogen Anorganik di Perairan Pesisir

Kegiatan manusia telah meningkatkan aliran nitrogen global. Laju aliran nitrogen terikat kedalam laut meningkat secara signifikan karena kegiatan buangan limbah dan pertanian. Di beberapa lokasi, aliran nitrogen antropogenik melampaui masukan alami dari sungai dan telah mengakibatkan eutrofikasi pada perairan estuari Setiapermana 2006. Sebagai salah satu unsur pembatas pertumbuhan, nitrogen memainkan peran penting dalam mengkontrol produktivitas biologis. Nitrogen adalah nutrien pembatas utama untuk produktivitas primer di perairan estuaria selain fospat dan silikat Kennish 1994. Selain itu nitrogen juga penting bagi pertumbuhan organisme karena merupakan unsur utama pembentuk protein. Nitrogen anorganik di perairan terdapat dalam bentuk gas N 2 , NO 2 - , NO 3 - , NH 3 dan NH 4 + serta sejumlah N yang berkaitan dalam bahan organik kompleks. Sumber nitrogen terbesar berasal dari udara sekitar 80 dalam bentuk nitrogen bebas yang masuk melalui sistem fiksasi biologis dalam kondisi aerobik Kirchman 2000. Menurut Chester 1990 keberadaan nitrogen di perairan dapat berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas ion nitrit NO 2 - , ion nitrat NO 3 - , ammonia NH 3 , ion ammonium NH 4 + dan molekul N 2 yang larut dalam air. Adapun Jenis-jenis nitrogen yang tergolong senyawa inorganik terdiri dari nitrat NO 3 - , nitrit NO 2 - , dan ammonium NH 4 + seringkali dinamakan sebagai Dissolved Inorganic Nitrogen DIN. Sedangkan Nitrogen organik adalah bentuk nitrogen yang terikat pada senyawa organik, biasanya berupa partikulat yang tidak larut dalam air. Nitrogen organik mencakup protein, polipeptida, asam amino, urea H 2 NCONH 2 dan senyawa lainnya. Senyawa nitrogen organik yang paling dominan adalah senyawa humik berbentuk protein, kemudian diikuti oleh nitrogen organik yang terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit berupa asam amino, asam nukleat, dan urea beserta polimernya yang akan mengendap dalam air. Kadar nitrogen organik di perairan biasanya sangat rendah sekitar 0,01 ppm. Sumber nitrogen organik di perairan berasal dari pembusukan makhluk hidup yang telah mati, karena protein dan polipeptida ditemukan pada semua organisme hidup. Sumber antropogenik nitrogen adalah limbah industri dan daerah pertanian Effendi 2003. Kennish 1994 menyatakan ada tiga bentuk nitrogen anorganik utama yang terlarut di estuaria yaitu ammonium NH 4 + , nitrit NO 2 - dan nitrat NO 3 - , meskipun demikian pada bahan organik yang terlarut dan yang berbentuk partikel juga terdapat sumber nitrogen yang penting dan berguna. Komposisi nitrogen tersebut menurut Avnimelech 2000 sangat dipengaruhi oleh kandungan oksigen bebas di dalam air. Pada saat oksigen rendah nitrogen akan bergerak menuju ammonia, sedangkan pada saat oksigen tinggi nitrogen akan bergerak menuju nitrat. Kemudian Millero dan Sohn 1992 manambahkan bahwa distribusi nitrogen sangat dipengaruhi oleh suhu, salinitas serta kekeruhan. Siklus nitrogen di perairan dapat dijeaskan lebih lanjut pada Gambar 2 dan bentuk-bentuk nitrogen dan konsentrasinya di laut disajikan dalam Tabel 1.