Konseptualisasi Model Model Pengelolaan Nitrogen Anorganik Terlarut dan Kaitannya dengan Ekosistem Mangrove

212 Gambar 75. Diagram alir sub-model Industri pangan

5.10.2.4 Sub-Model Peternakan dan Pertanian

Sub-model peternakan dibangun berdasarkan potensi pembuangan limbah nitrogen yang bersal dari pembuangan sisa metabolisme berbagai jenis ternak teridentifikasi di daratan Kota Tanjungpinang yaitu terdiri dari jenis ternak unggas, kambing, babi dan sapi yang masing-masing memiliki koefisien nilai kontribusi N yang berbeda. Jumlah buangan limbah N dari aktivitas peternakan ditentukan dari perkalian jumlah hewan ternak yang di pelihara dari berbagai jenis dengan koefisien limbah N dari berbagai jenis hewan ternak tersebut. Selanjutnya potensi buangan limbah N dari aktivitas pertanian dibangun berdasarkan luas tanaman pangan dan tanaman sayuran dan dikalikan dengan koefisien limbah N yang telah ditetapkan. Jumlah Produksi Rata rata Produksi Jumlah Industri Pertambahan Jumlah Industri Fraksi Pertambahan Jumlah Industri Limbah N Industri Fraksi Limbah Industri Beban Limbah N Pesisir Batas Beban Limbah N Pesisir SUBMODEL INDUSTRI PANGAN 213 Gambar 76. Diagram alir sub-model Peternakan dan Pertanian

5.10.2.5 Sub-Model Nitrogen Anorganik Terlarut DIN di Perairan Pesisir

Sub model ini dibangun berdasarkan masukan beban nitrogen yang berasal dari berbagai aktivitas antropogenik daratan yaitu terdiri dari aktivitas penduduk, hotel dan restoran, industri pangan, peternakan dan pertanian. Sub model ini menggambarkan dinamika DIN di perairan pesisir, ada input sumber masukan nitrogen dari darat dan adanya aktivitas penyerapan DIN di perairan pesisir yang mana dalam kasus ini objek penyerapan lebih di fokuskan pada ekosistem mangrove yang terdapan di sekitar kawasan pesisir. Disamping itu juga terdapat penyerapan oleh fitoplankton dan mikroorganisme akuatik yang dianggap konstan. Selanjutnya daya dukung perairan atau kapasitas asimilasi perairan pesiisr terhadap limbah nitrogen inorganik di tentukan berdasarkan nilai baku mutu lingkungan perairan untuk biota laut. Diagram alir Sub model DIN di perairan pesisir disajikan pada Gambar 77. Jumlah Ternak Sapi Pertambahan Ternak Sapi Fraksi Pertambahan Ternak Sapi Batas Beban Limbah N Pesisir Beban Limbah N Pesisir Limbah Ternak Unggas Limbah Pertanian Fraksi Limbah Ternak Unggas Limbah Ternak Kambing Limbah Ternak Babi Limbah N Peternakan dan pertanian Fraksi Limbah Ternak Kambing Fraksi Limbah Ternak Babi Limbah Peternakan Limbah Tanaman Bahan Makanan Limbah Tanaman Say uran Fraksi Limbah Tanaman Bhn Makanan Jumlah Ternak Unggas Pertambahan Ternak Unggas Fraksi Pertambahan Ternak Unggas Jumlah Ternak Kambing Pertambahan Ternak Kambing Fraksi Pertambahan Ternak Kambing Jumlah Ternak Babi Pertambahan Ternak Babi Fraksi Pertambahan Ternak Babi Limbah Ternak Sapi Fraksi Limbah Ternak Sapi Fraksi Limbah Tanaman Say uran Pengurangan Luas Bahan Makanan Fraksi Pengurangan Luas Bhn Makanan Pengurangan Luas Tanaman Say uran Fraksi Pengurangan Luas Tanaman Say uran Luas Tanaman Bahan Makanan Luas Tanaman Say uran Beban Limbah N Pesisir Beban Limbah N Pesisir Beban Limbah N Pesisir Batas Beban Limbah N Pesisir Batas Beban Limbah N Pesisir Batas Beban Limbah N Pesisir SUBMODEL PERTERNAKAN DAN PERTANIAN 214 Gambar 77. Diagram alir Sub model DIN di perairan pesisir

5.10.2.6 Sub-Model Ekosistem Mangrove

Pada submodel ekosistem mangrove menggambarkan dinamika pengurangan luas mangrove yang akan mempengaruhi jumlah serapan mangrove terhadap nitrogen inorganik terlarut DIN di pesisir. Kemampuan penyerapan mangrove per hektar per tahun dipengaruhi oleh kerapan mangrove dan tingkatan umur mangrove. Penjelasan secara rinci tentang submodel penyerapan DIN oleh mangrove ditampilkan pada Gambar 78. Beban Limbah DIN Pesisir Pertambahan Beban DIN Pesisir per tahun Pengambilan DIN oleh Lamun Peny erapan DIN oleh Lamun Laju Pengambilan DIN oleh plankton Serapan Mangrove per tahun Laju kehilangan DIN dari sistem Limbah N Penduduk Jumlah Limbah hotel dan restoran Pengambilan DIN oleh Plankton dan Mikroorganisme Limbah N Peternakan dan pertanian Laju Pengambilan DIN oleh Mikroorganisme Limbah N Industri peny erapan DIN mangrov e Laju penambahan DIN pesisir Kehilangan DIN dari sistem SUB MODEL DIN DI PERAIRAN PESISIR 215 Gambar 78. Diagram alir sub model ekosistem mangrove

5.10.3 Analisis Kecenderungan Sistem Simulasi Model

Analisis kecendrungan sistem pengelolaan nitrogen inorganik terlarut di perairan pesisir ditujukan untuk mengeksplorasi perilaku sistem dalam jangka panjang ke depan, melalui simulasi model. Simulasi dilakukan selama 20 tahun, yakni dimulai tahun 2012 sampai dengan 2031. Dalam kurun waktu simulasi tersebut, diungkapkan perkembangan yang mungkin terjadi pada peubah-peubah yang dikaji. Pada simulasi sumber limbah nitrogen dari darat, maka peubah- peubah model yang akan disimulasikan adalah limbah penduduk, limbah hotel dan restoran, limbah pertanian, limbah peternakan, limbah industri, yang dilakukan selama 20 tahun seperti yang disajikan dalam Gambar 79. Hasil simulasi sub model sumber limbah nitrogen dari darat menunjukkan bahwa beban limbah nitrogen dari darat di sungai dan kanal yang ada di Tanjungpinang terus meningkat dari 1.083,31 ton pada awal simulasi menjadi 3.003,43 ton pada akhir tahun simulasi. Peningkatan beban limbah nitrogen dari darat ini disebabkan karena adanya peningkatan dari kelima sumber limbah nitrogen dari darat yaitu penduduk, hotel, restoran, peternakan, dan industri untuk peny erapan per pohon f raksi peny erapan per pohon rata2 umur mangrov e Serapan DIN Mangrov e Luasan Manggrov e batas Minimal luas Mangrov e Laju lahan pemukiman Kerapatan mangrov e per ha penambahan kerapatan mangrov e Laju penambahan kerapatan batas maksimum kerapatan Pengurangan Luas Manggrov e Fraksi Pengurangan Luasan Manggrov e Peny erapan pohon per tahun SUBMODEL MANGROVE