luasan dan penyebaran ekosistem mangrove yang terdapat di sekitar kawasan estuari dan pesisir Tanjungpinang, serta koefisien penyerapan nitrogen anorganik
terlarut pada masing-masing jenis mangrove dominan. Dalam tataran pengelolaan nitrogen anorganik di perairan pesisir
digunakan pendekatan analisis sistem dinamik, yang memandang objek sebagai suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait dan
berinteraksi. Tahap pertama diawali dengan menganalisis kebutuhan seluruh stakeholder
yang terkait. Kemudian memformulasi permasalahan yang dihadapi oleh seluruh stakeholder. Hasil identifikasi faktor-faktor dalam sistem yang dikaji
dan digambarkan dalam bentuk diagram sebab akibat causal loop dan diagram black box
. Pemodelan terhadap sistem dilakukan untuk melihat perilaku sistem dimasa depan. Pemodelan merupakan bentuk penyederhanaan sistem pengelolaan
fluks nitrogen anorganik terlarut di perairan yang begitu kompleks. Pemodelan dilakukan untuk melihat kecenderungan dari sistem yang ada untuk 20 tahun ke
depan agar dapat dipertimbangkan dalam merumuskan strategi pengelolaan. Faktor-faktor yang dominan berpengaruh dalam sistem pengelolaan fluks
nitrogen anorganik di perairan pesisir dan kaitannya dengan ekosistem mangrove ditentukan dengan metode prospektif. Metode ini didasarkan pada pilihan pakar
expert choice yang mempunyai pengetahuan luas dan mendalam dalam pengelolaan perairan pesisir. Pemilihan faktor-faktor dominan ditujukan untuk
memfokuskan kajian pada faktor penting yang berpengaruh saja. Penyusunan skenario untuk melihat fenomena yang akan terjadi di masa
depan yang didasarkan pada hasil analisis prospektif dan pemodelan yang disimulasikan dengan program stella. Hasil proses ini berupa pilihan rekomendasi
yang kemudian dijabarkan dengan analisis morfologi untuk mendapatkan strategi yang diterapkan saat ini dan di masa depan. Keseluruhan pendekatan yang
dikembangkan dalam kerangka pemikiran penelitian dapat di lihat pada Gambar 1.
1.5 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan mengkaji dan merumuskan model pengelolaan fluks nitrogen anorganik terlarut dan ekosistem mangrove yang dapat
Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian model dinamika fluks nitrogen dan kaitannya dengan ekosistem mangrove dalam pengelolaan perairan
pesisir pulau-pulau kecil.
Model dinamika fluks nitrogen dan kaitannya dengan
ekosistem mangrove di perairan pesisir pulau-pulau kecil
Pemodelan dinamika fluks nitrogen dan kaitannya dengan ekosistem Mangrove
di perairan pesisir pulau-pulau kecil
Kajian dinamika fluks nitrogen dan ekosistem mangrove di perairan
pesisir
Analisis
sistem
Analisis
prospektif
Skenario pengelolaan fluks nitrogen dan kaitannya dengan
ekosistem mangrove di perairan pulau-pulau kecil
Strategi pengelolaan fluks nitrogen dan kaitannya dengan ekositem mangrove di perairan pesisir
pulau-pulau kecil
Kerapatan dan luas ekosistem mangrove di
kawasan pesisir
Penyerapan DIN oleh ekosistem
mangrove
Nitrogen anorganik Dissolved Inorganik Nitrogen
DIN di perairan pesisir Kota Tanjungpinang
Konsentrasi DIN
nitrat, nitrit, ammonium
di perairan
Identifikasi sumber DIN dari lahan darat
Parameter dinamika Oseanografi Meteorologi, arus,
pasang surut, bathimetri
Model hidrodinamika
Fluks DIN di perairan pesisir
Sosial masyarakat
Pendekatan Sistem
Analisis kebutuhan Formulasi masalah
Identifikasi sistem Analisis dinamis
diaplikasikan pada perairan pesisir pulau-pulau kecil. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi sumber-sumber nitrogen dari kegiatan antropogenik di
daratan yang berpotensi masuk ke perairan pesisir Tanjungpinang. 2.
Menentukan dinamika fluks nitrogen anorganik terlarut, beban limbah dan kapasitas asimilasi di perairan pesisir Tanjungpinang.
3. Menentukan potensi penyerapan mangrove terhadap beban limbah
nitrogen anorganik terlarut di perairan pesisir Tanjungpinang. 4.
Merumuskan model pengelolaan fluks nitrogen anorganik dan kaitannya dengan ekosistem mangrove di perairan pesisir pulau-pulau kecil.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat : 1.
Bagi pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan dan pertimbangan dalam penentuan kebijakan pengendalian
pencemaran di perairan pesisir berdasarkan pertimbangan jumlah total nitrogen antropogenik yang masuk ke sistem perairan dan pengoptimalan
peran ekosistem mangrove sebagai penyerap limbah nitrogen anorganik sebagai langkah penanggulangan pencemaran yang cukup tinggi di perairan
pesisir pulau-pulau kecil, sehingga secara khusus dapat menjadi acuan dan pedoman bagi pemerintah Kota Tanjungpinang.
2. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini akan menambah khasanah keilmuan
dan pengetahuan tentang ekologi perairan pesisir khususnya fluks nitrogen anorganik terlarut di perairan pesisir pulau-pulau kecil dan peran ekosistem
mangrove yang dikembangkan dalam tataran sistem pengelolaan, sehingga akan memperkaya metodologi ilmu pengelolaan pesisir dan laut.
3. Bagi masyarakat setempat dan sekitarnya, penelitian ini bermanfaat untuk
membantu memahami proses dinamika fluks nitrogen anorganik terlaut di perairan yang bersumber dari limbah daratan hasil buangan manusia yang
berpotensi menimbulkan gangguan terhadap sistem perairan, sehingga masyarakat bisa ikut berpartisipasi aktif dalam mencegah terjadinya
pencemaran atau penurunan kualitas lingkungan perairan pesisir.