Mangrove di Kawasan Muara Sungai Dompak

196 penelitian Lin et al., 2010 yang menunjukkan bahwa efisiensi penyerapan nitrogen pada jenis mangrove Rhizophora stylosa lebih tinggi dibandingkan efisensi penyerapan posphor. Menurut wu et al., 2008 lahan basah mangrove dapat berperan sebagai sistem treatmen air limbah perkotaan dengan persentase removalpenghilangan nitrogen anorganik yang yang terdapat pada air limbah kota adalah sebesar 78 sampai 56 dengan tingkat salinitas yang bagus untuk pertumbuhan mangrove pada kondisi salinitas 15 ppt. Selanjutnya ditambahkan oleh Wickramasinghe et al., 2009 bahwa penghilanganremoval limbah nitrogen pada sedimen mangrove dapat terjadi melalui tahapan proses nitrifikasi oleh bakteri dan mikroorganisme lain, selanjutnya denitrifikasi konvensional dan proses anammox. Dengan demikian hal ini menegaskan bahwa lahan basah mangrove dapat digunakan sebagai proses treatmen sekunder untuk pengolahan air limbah perkotaan Wu et al., 2008. Pernyataan Lin 2004 memperkuat peran mangrove sebagai penyerap nutrien antropogenik sehingga mangrove dapat bertindak sebagai buffers penyangga kawasan pesisir dari efek antropogenik untuk perlindungan lingkunga laut. Zhang et al., 2010 dijelaskan lebih lanjut bahwa jenis mangrove Sonneratia apetala Buch-Ham lebih efektif menyerap nutrien dari pada logam berat di wilayah pesisir. Selanjutnya hasil penelitian Neto et al. 2008 menemukan terdapat perbedaan import dan eksport load DIN pada perairan estuary yang ditumbuhi oleh mangrove, dimana load DIN yang di import adalah sebesar 549,38 tontahun sedangkan yang di eksport dari hanya sebesar 56,83 tontahun. Estimasi laju rata-rata eksport nitrogen dari hutan mangrove tropis di Brazil adalah sebesar 1,6 kg ha -1 tahun -1 Silva et al., 2007. 197

5.9. Tingkat Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Pesisir Tanjungpinang

Persepsi pada hakekatnya merupakan pandangan individu terhadap suatu objek atau stimulus. Persepsi yang benar terhadap lingkungan sangat diperlukan karena persepsi merupakan dasar pembentukan sikap dan prilaku yang akan menentukan tindakan individu selanjutnya. Menurut Susanti 2003, persepsi merupakan suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat bergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu. Pengetahuan masyarakat yang tinggal di sekitar perairan pesisir mempunyai peranan yang penting dalam proses pengendalian beban limbah yang terjadi di perairan pesisir tersebut. Oleh sebab itu, untuk mengetahui peranannya maka dilakukan analisis terhadap persepsi dan partisipasi masyarakat dalam hal pencegahan dan penanggulangan buangan limbah ke perairan pesisir dilakukan survei lapangan menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan terstruktur. responden yang dipilih pada penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal disekitar perairan pesisir zona 0 - 500 meter dari perairan, terdapat pada lima lokasi pengamatan yaitu: sekitar estuari sungai Ular kelurahan Kampung Bugis, aliran estuari sungai Ladi Desa Tanjung Lanjut, estuari sungai Carang kelurahan batu sembilan, aliran sungai Tanjung unggat dan aliran Sungai Jang Kelurahan Bukit Bestari. Jumlah responden adalah sebanyak 200 orang dengan tingkat kesalahan sekitar 7. 5.9.1 Karakteristik Responden 5.9.1.1 Tingkat Umur Hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar umur responden berkisar antara 19-65 tahun. Berdasarkan sebaran sampel, umur responden dikelompokkan ke dalam 3 tiga kelompok yaitu kelompok usia muda 19