Pakai Septik tank Model Dinamika Fluks Nitrogen dan Kaitannya dengan Ekosistem Mangrove dalam Pengelolaan Perairan Pesisir Pulau Pulau Kecil

128 oleh masuknya limbah domestik atau pertanian pemupukan yang umumnya mengandung banyak nitrat. Sementara distribusi nitrat secara vertikal memperlihatkan bahwa kadar nitrat semakin tinggi bila kedalaman laut bertambah Millero dan Sohn 1992. Hubungan antara konsentrasi nitrat di perairan sungai dengan konsentrasi nitrat di pesisir dapat dijelaskan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan hasil persamaan = 0,04646 + 0,0153, dengan koefisien determinasi sebesar = 0,835. Hal ini menunjukkan bahwa 83,5 variasi konsentrasi nitrat di perairan pesisir disebabkan oleh variasi konsentrai nitrat di sungai, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain. Penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan nitrat di sungai dengan di pesisir disajikan pada Gambar 26. Gambar 26. Hubungan konsentrasi nitrat di perairan sungai dan pesisir

5.2.2 Nitrit NO

2 di Perairan Sungai dan Pesisir Nitrit NO 2 di perairan merupakan bentuk nitrogen yang teroksidasi dan merupakan senyawa toksik yang dapat mematikan organisma air. Senyawa nitrit biasanya tidak bertahan lama dalam perairan dan merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara amonia dan nitrat Alaerst dan Santika, 1997 dalam Sedyowati, 2005. Keberadaan nitrit di perairan menggambarkan berlangsungnya proses biologis perombakan bahan organik yang memiliki kadar oksigen terlarut y = 0.4646x + 0.0153 R 2 = 0.835 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.2 0.4 0.6 0.8 Kons e ntr as i Nitr at di Sungai m glite r K o n s e n tr a s i N it ra t d i P e s is ir m g l it e r 129 rendah Effendi, 2003. Nilai rata-rata pengamatan terhadap nilai kandungan nitrit pada perairan sungai di Tanjungpinang adalah berkisar antara 0,006 - 0,366 mgl memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kandungan nitrit di perairan pesisir laut yaitu berkisar antara 0,004 - 0,220 mgl. Nilai tersebut jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan nilai kandungan nitrat. Lebih lanjut sebaran kandungan nitrit di perairan sungai dan pesisir wilayah Tanjungpinang dapat di lihat pada Gambar 27. Gambar 27. Sebaran konsentrasi nitrit pada perairan sungai dan pesisir Tanjungpinang Gambar 27 memperlihatkan nilai kandungan nitrit pada perairan sungai yang paling tertinggi ditemukan di Sungai Ladi yaitu 0,366 mgl, dan tertinggi berikutnya ditemukan pada Sungai Tanjung Unggat dan Sungai Ular yang masing-masing memiliki nilai rata-rata sebesar 0,302 mgl dan 0,278 mgl. Selanjutnya perairan Sungai Carang dan Sungai Jang memiliki nilai kandungan nitrit sebesar 0,073 mgl dan 0,029 mgl. Sedangkan nilai kandungan nitrit rata- rata terendah ditemukan di Sungai Dompak hanya sebesar 0,006 mgl. Keberadaan nitrit di perairan menggambarkan berlangsungnya proses biologi perombakan bahan organik dengan kandungan oksigen terlarut sangat rendah Effendi, 2003. 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300 0,350 0,400 Sei Ular Sei Ladi Sei Carang Tg.Unggat Sei Jang Dompak N it ri t m g l Sungai Pesisir 130 Kandungan nitrit tertinggi untuk perairan pesisir di temukan pada kawasan perairan pesisir Tanjung unggat dengan nilai rata-rata sebesar 0,220 mgl. Nilai kandungan nitrit tertinggi ke dua ditemukan di perairan pesisir laut Sungai Carang yaitu sebesar 0,100 mgl, selanjutnya pesisir laut kawasan Sungai Ladi dan pesisir Sungai Ular adalah sebesar 0,054 mgl dan 0,021 mgl. Pada perairan kawasan pesisir Sungai Jang dan laut sekitar pelabuhan memiliki nilai kandungan nitrit rata-rata adalah sebesar 0,019 mgl dan 0,012 mgl. Sedangkan nilai kandungan nitrit terendah ditemukan pada perairan laut Selat Dompak dan laut sekitar Selat Riau yaitu hanya 0,004 mgl. Sebagaimana diketahui nitrit biasa ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit di perairan alami, kadarnya lebih kecil dari pada nitrat, karena nitrit bersifat tidak stabil jika terdapat oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan intermediate dari amonia menjadi nitrat melalui proses nitrifikasi, dan antara nitrat menjadi gas nitrogen melalui proses denitrifikasi yang berlangsung pada kondisi anaerob. Selain itu, adanya perbedaan kandungan nitrit di perairan disebabkan oleh pergantian musim yang mengakibatkan perubahan suhu dan keberadaan oksigen terlarut di perairan Nybakken, 1992. Perairan alami mengandung nitrit sekitar 0,001 mgl dan sebaliknya tidak melebihi 0,06 mgl Effendi, 2003. Kadar nitrit yang melebihi dari 0,05 mgl dapat bersifat toksik bagi organisme perairan yang sensitif. Nilai kandungan nitrit yang cukup tinggi di perairan pesisir sungai Tanjung Unggat 0,220 mgl dan perairan pesisir kawasan Sungai Carang 0,100 mgl, dapat diartikan bahwa nilai nitrit pada perairan tersebut sudah melebihi batas yang tidak aman bagi biota laut. Hubungan antara konsentrasi nitrit di perairan sungai dengan konsentrasi nitrit di perairan pesisir dijelaskan dengan persamaan regresi yang dihasilkan yaitu = 0,2083 + 0,033, dengan koefisien determinasi sebesar = 0,1696. Hal ini menunjukkan bahwa variasi konsentrasi nitrit di perairan pesisir hanya bisa dijelaskan oleh variasi konsentrai nitrit di sungai sebanyak 16,96, sedangkan jumlah persentase yang lebih besar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain di perairan. Rendahnya nilai persentase hubungan konsentrasi nitrit di pesisir oleh nitrit di perairan sungai disebabkan karena senyawa nitrit bersifat tidak stabil.