Padatan Tersuspensi Total Total Suspended SolidTSS Bahan Organik Total Total Organic MatterTOM

dengan beban limbah yang dikandungnya ke dalam suatu grafik, yang selanjutnya direferensikan dengan nilai baku mutu air yang diperuntukkan bagi biota dan budidaya berdasarkan Kep.Men KLH No. 51 tahun 2004, dari titik potong yang diperoleh melalui grafik ini kemudian diketahui waktu tahun terjadinya dan selanjutnya dilihat nilai beban limbahnya. Nilai beban limbah inilah yang dimaksud dengan nilai kapasitas asimilasi Dahuri 2004. Metode ini memiliki kelemahan karena tidak memperhatikan berbagai dinamika diperairan tersebut yang sangat mempengaruhi kapasitas asimilasi suatu perairan. Perhitungan kapasitas asimilasi spesifik untuk setiap lokasi, evaluasi kapasitas asimilasi memerlukan model matematika yang sesuai untuk mendeterminasi konsentrasi parameter kunci yang merupakan hasil dari tingkat beban limbah. b. Metode penghitungan Nilai pengurangan Limbah awal, Dispersi dan Penguraian. Metode ini dapat ditentukan nilai kapasitas asimilasi melalui penggabungan nilai pengurangan limbah awal, nilai dispersi limbah dan nilai pengurangan limbah. Limbah awal dapat ditentukan dengan beberapa faktor antara lain: kecepatan percampuran antara limbah dan air, kedalaman air limbah yang mengalir di badan air, lebar penyebaran limbah, dan debit air limbah. Untuk dispersi limbah nilainya ditentukan dari faktor jarak sepanjang garis aliran limbah, kecepatan percampuran dan lebar dari sistem penyebaran limbah. Nilai untuk penguraian limbah perlu hitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai 90 bakteri mati, kecepatan percampuran dan jarak aliran limbah. Kelebihan dari metode ini adalah penghitungan lebih ditekankan pada faktor- faktor fisik sehingga ketepatan perhitungannya tinggi. Adapun kelemahan metode ini kurang memperhitungkan faktor-faktir kimia, artinya perbedaan jenis limbah yang masuk ke sungai tidak diperhatikan. Nilai Pengurangan Limbah awal D1: D1 = VYb Q ........................................................... 10 D1 = nilai pengurangan limbah V = kecepatan percampuran Y = kedalaman air limbah b = lebar efektif dari sistem penyebaran Q = debit limbah Nilai Dispersi D2 D2 = 2 3 1 5 , 1 1 5 , 1             − + b x Vb E erf ..................................................... 11 Dimana : D2 = nilai dispersi Erf = error function E = koefisien penyebaran V = kecepatan percampuran b = lebar efektif dari sistem penyebaran x = jarak penyebaran Nilai Penguraian limbah D3 D3 = exp [ 0,38 x TV ] ..................................................... 12 Dimana : D3 = nilai penguraian limbah Exp = konstanta 2,718 x = jarak penyebaran t = waktu untuk mencapai 90 bakteri mati v = kecepatan percampuran c. Metode arus bermuatan partikel Kapasitas asimilasi pada metode ini dapat ditentukan dengan cara membandingkan konsentrasi limbah dengan konsentrasi air sungai yang nenerima limbah. Hal-hal yang diperhitungkan antara lain; kecepatan aliran, perbedaan konsentrasi dan debit air sungai.