Teknik Pengambilan Sample Air

Dengan diketahuinya debit air sungai atau kanal dan konsentrasi DIN pada masing-masing sungai dan kanal, maka penghitungan beban atau load nitrogen anorganik terlarut DIN dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan Mitsch and Goesselink, 1994 sebagai berikut : DIN DIN C Q BL . = ......................................................... 16 Keterangan: BL DIN = Beban atau load DIN yang berasal dari sungai kgdetik Q = Debit air sungai m 3 detik C DIN = Konsentrasi senyawa DIN mgl dijadikan kgm 3 Untuk mengkonversi fluks nitrogen ke dalam satuan tontahun dikalikan dengan 10 -6 x 3600 x 24 x 360. Fluks DIN di perairan pesisir Kota Tanjungpinang dihitung dengan menetukan besarnya konsentrasi DIN yang melewati bidang tegak lurus arah kecepatan DIN dengan kecepatan aliran air di titik tertentu, diketahui menggunakan persamaan: DIN DIN C v Fluks . = .................................................. 17 Keterangan: Fluks DIN = Laju DIN di perairan grm 2 detik v = Kecepatan arus di tempat tertentu mdetik C DIN = Konsentrasi DIN mgl dijadikan grm 3

3.5.3 Analisis Kapasitas Asimilasi Perairan

Analisis kapasitas asimilasi lingkungan perairan pesisir dilakukan untuk penentuan daya dukung lingkungan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Quano 1993 kapasitas asimilasi adalah metode hubungan antara konsentrasi limbah dengan beban limbahnya. Variabel yang diamati adalah debit aliran sungai, konsentrasi limbah di muara sungai, dan konsentrasi limbah di lingkungan perairan. Metode ini dapat menggambarkan atau menunjukkan kapasitas asimilasi dari lingkungan perairan dimaksud. Nilai kapasitas asimilasi didapatkan dengan cara membuat grafik hubungan antara konsentrasi masing-masing parameter senyawa nitrogen di lingkungan perairan pesisir dengan total beban limbah parameter tersebut di muara sungai. Selanjutnya dianalisis dengan cara memotongkan dengan garis nilai baku mutu air laut yang diperuntukkan untuk biota laut berdasarkan KepMen LH No.51 Tahun 2004. Pola hubungan antara konsentrasi limbah nitrogen dengan beban nitrogen pencemaran yang dimaksud seperti yang disajikan pada Gambar 7. Gambar 7. Grafik Hubungan antara Beban Pencemaran dan Kualitas Air. Jika pola hubungan tersebut direpresentasikan terhadap standar baku mutu maka akan dapat diketahui kapasitas asimilasi lingkungan perairan tersebut terhadap suatu parameter limbah tertentu. Nilai kapasitas asimilasi didapat dari titik potong beban pencemaran dengan nilai baku mutu yang berlaku untuk setiap parameter, dan selanjutnya dianalisis dengan melihat seberapa besar peran masing-masing parameter terhadap beban pencemarannya, dengan asumsi dasar: 1. Nilai kapasitas asimilasi hanya berlaku di lingkungan perairan pada batas yang telah ditetapkan dalam lokasi penelitian. 2. Nilai hasil pengamatan, baik di perairan pesisir dan di muara sungai diasumsikan telah mencerminkan dinamika yang ada di perairan tersebut. K ons ent ra si P enc em ar ku al it as a ir m g L Baku Mutu Beban Pencemaran tontahun Y X Kapasitas asimilasi 3. Perhitungan beban limbah hanya yang berasal dari land based, sedangkan pencemaran dari kegiatan lainnya di perairan dan laut sekitarnya, maka tidak diperhitungkan. Data yang diamati merupakan data parameter fisika-kimia perairan yang mempengaruhi keberadaan kandungan nitrogen anorganik di lokasi penelitian. Hubungan yang ingin dilihat adalah pengaruh nilai parameter yang ada di muara sungai terhadap nilai parameter tersebut di lingkungan perairan. Alat analisis yang digunakan untuk melihat hubungan tersebut adalah ”regresi linier” dimana sebagai peubah bebas independent adalah nilai parameter di muara sungai, dan sebagai peubah tak bebas dependent adalah nilai parameter di lingkungan perairan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peubah pencemaran di lingkungan perairan dapat dijelaskan oleh peubah pencemaran di muara sungai dapat dituliskan dalam bentuk hubungan matematik. Maka pencemaran perairan pesisir Kota Tanjungpinang secara matematis ditulis sebagai berikut: x f y = ............................................................. 18 Secara matematis persamaan regresi linear dapat dituliskan sebagai berikut : bx a y + = .............................................................. 19 Keterangan : y = nilai parameter di lingkungan perairan pesisir a = nilai tengah atau rataan umum b = koefisien regresi untuk parameter di Perairan pesisir x = nilai parameter di muara sungai x dan y adalah jenis dari parameter yang sama, yang diukur di muara sungai dan di lingkungan perairan. Peubah x merupakan jumlah nilai dari semua muara yang diamati untuk parameter tertentu, dan peubah y merupakan nilai parameter lingkungan perairan yang dianggap tepat untuk mewakili seluruh nilai parameter yang ada di lingkungan perairan, sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa y merupakan penduga terbaik untuk nilai parameter di lingkungan perairan tersebut.