Pekerjaan Karakteristik Responden .1 Tingkat Umur

205

5.10. Model Pengelolaan Nitrogen Anorganik Terlarut dan Kaitannya dengan Ekosistem Mangrove

Pendekatan sistem dinamik ini digunakan sebagai alat analisis untuk memformulasikan pengelolaan fluks nitrogen anorganik terlarut dan penyerapan mangrove secara tepat dan optimal sehingga sistem ekologi perairan pesisir Tanjungpinang tetap lestari. Sistem dinamik dikembangkan dengan mengacu dari beberapa parameter ilmiah yang diperoleh melalui hasil penelitian serta menggunakan data dari referensi yang terkait. Sistem dinamik ini dioperasionalkan pada berbagai jenis bentuk kegiatan di lahan darat yang berpotensi menghasilkan limbah nitrogen ke perairan sehingga dapat diprediksi konsekuensi atau respon dari sistem yang dipelajari akibat intervensi manusia. Oleh karena itu, sistem dinamik dapat digunakan untuk pemahaman dan pendugaaan batas maksimum dan minimum beban limbah nitrogen inorganik di perairan pesisir berdasarkan kapasitas asimilasi perairan pesisir, resiko kerusakan lingkungan atau degradasi lingkungan yang lebih luas. Nilai atau informasi dasar yang digunakan dalam sistem dinamik pengendalian beban limbah nitrogen inorganik di perairan pesisir Tanjungpinang dapat dilihat pada Tabel 36. Beberapa asumsi yang digunakan dalam sistem dinamik pengendalian beban nitrogen inorganik terlarut dan potensi penyerapan oleh ekosistem mangrove, yaitu : ◊ Tipe model yang digunakan adalah kompartemen yaitu variabel didefinisikan dan dikuantifikasi dimana waktu sebagai faktor penentu. ◊ Beban limbah nitrogen inorganik terlarut di perairan beban awal, total nitrogen yang bersumber dari aktivitas daratan dan beban limbah dari aktivitas penduduk, hotel dan restoran sesuai yang terdapat dilokasi penelitian 206 ◊ Buangan limbah antropogenik external loading di sekitar wilayah pesisir Tanjungpinnag memberikan pengaruh terhadap kapasitas asimilasi perairan dalam menampung beban Nitrogen inorganik San Diego- McGlone et al. 1999 ◊ Ekosistem mangrove mempunyai kemampuan penyerapan terhadap beban limbah Nitrogen inorganik sehingga dapat meningkatkan kapasitas asimilasi perairan pesisir ◊ Kapasitas asimilasi didasarkan pada nilai baku mutu air laut N minimal 0.5 mgl dan maksimal 1.0 mgl untuk kehidupan biota Kep Men LH 2004. ◊ Dinamika yang ada merupakan nilai hasil pengamatan dari setiap parameter selama penelitian.

5.10.1 Konseptualisasi Model

Pada tahapan konseptualisasi model hal yang perlu diketahui pertama adalah memahami perilaku sistem dinamika fluks nitrogen inorganik di perairan. Pengembangan sistem fluks nitrogen inorganik di perairan pesisir dan penyerapan ekosistem mangrove dirumuskan model yang bertujuan untuk menjelaskan perubahan perilaku sistem tersebut. Model ini terdiri dari 5 sub model, yaitu: 1 submodel Penduduk; 2 submodel Hotel dan restoran; 3 Submodel industri pangan; 4 submodel DIN di pesisir; 5 submodel mangrove. Hubungan antara submodel dapat dijelaskan pada Gambar 72.