Salinitas Karakteristik Lingkungan Fisika-kimia Perairan

148 Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi penelitian diketahui bahwa nilai TSS di perairan pesisir dan perairan sungai sangat bervariasi. Dimana nilai TSS di perairan sungai berkisar antara 13 - 34 mgl, sedangkan di perairan pesisir nilai kandungan TSS berkisar antara 15 - 31 mgl. Lebih lanjut kondisi padatan tersuspen total di lokasi pengamatan dapat di lihat pada Gambar 38. Gambar 38. Nilai rata-rata konsentrasi padatan tersuspensi total TSS di perairan sungai dan pesisir Tanjungpinang 1 = Sungai Ular ; 2 = Sungai Ladi ; 3 = Sungai Carang ; 4 = Sungi Tanjung Unggat ; 5 = Sungai Jang ; 6 = Sungai Dompak. Bars = Standar deviasi kalkulasi dari 18 data perairan sungai ; 18 data perairan pesisir Gambar 38 memperlihatkan nilai kandungan TSS tertinggi pada perairan sungai ditemukan di Sungai Ladi dengan nilai kandungan 34 mgl, tertinggi ke dua ditemukan di sungai Tanjung Unggat 32 mgl, selanjutnya berturut-turut adalah perairan Sungai Carang, Sungai Jang dan Sungai Ular dengan nilai 30 mgl, 28 mgl dan 18 mgl. Sedangkan nilai kandungan TSS terendah ditemukan di perairan Sungai Dompak yaitu hanya sebesar 13 mgl. Tingginya kandungan nilai TSS pada perairan Sungai Carang disebabkan disekitar kawasan sungai tersebut banyak terdapat aktivitas penambangan bouksit, diduga pada saat hujan terjadi pengkisan tanah permukaan yang terbawa run-off masuk ke badan perairan Sungai Carang. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 1 2 3 4 5 6 Stasiun pengamatan T S S m g l Sungai Pesisir 149 Padatan tersuspensi total TSS menggambarkan karakteristik kualitas air yang sangat berkaitan satu sama lain. Perairan dengan kadar TSS yang tinggi biasanya cendrung keruh kekeruhan tinggi. TSS tinggi akan mempengaruhi biota air dari dua sisi. Pertama, menghalangi atau mengurangi penetrasi cahaya ke dalam kolom air sehingga menghambat proses fotosintesis oleh fitoplankton atau tumbuhan air lainnya, yang selanjutnya berarti mengurangi pasokan oksigen terlarut, jumlah fitoplankton sebagai makanan juga akan menurun. Kedua, secara langsung kandungan TSS yang tinggi dapat mengganggu pernafasan biota karena dapat menutup insang. Menurut Alabaster dan Lloyd 1982 in Sedyowati 2005, nilai TTS 25 mgl tidak membawa pengaruh untuk kegiatan perikanan. Kandungan total suspended solid TSS dalam perairan secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan organisme, karena dapat meningkatkan kekeruhan perairan dan mempengaruhi proses fotosintesis. Sedangkan pengaruh langsung dapat mengganggu kehidupan dan perkembangan biota serta dapat menyebabkan kematian biota karena dapat menutup insang dan menghambat saluran pernapasan APHA 1989; Davis dan Cornwell, 1991 diacu dalam effendi 2003. Menurut Wardoyo 1981, akibat yang dapat ditimbulkan oleh adanya padatan tersuspensi yaitu dapat mengurangi proses fotosintesis dan memusnahkan sumberdaya perikanan di daerah pemijahan spawning area.

3.5.6 Total Organic Matter TOM

Nilai TOM atau bahan organik total menggambarkan jumlah kandungan bahan organik yang terkandung di dalam perairan. Sumber bahan organik di perairan Sungai di Kota Tanjungpinang umumnya berasal dari kotoransisa metabolisme, pengadukan dan erosi yang terbawa dari daratan. Nilai TOM dalam pengamatan diasumsikan dapat menggantikan nilai kandungan N organik di perairan. Sehingga nilai kandungan bahan organik total di perairan akan mempengaruhi nilai ammonium, nitrit dan nitrat yang terdapat di perairan. 150 Hasil pengukuran TOM pada dua belas stasiun pengamatan yang terdiri dari kawasan perairan sungai dan perairan pesisir. Kandungan nilai TOM pada wilayah perairan pesisir Tanjungpinang menunjukkan nilai kisaran antara 18,5 – 34,8 mgl, sementara kandungan nilai TOM di beberapa perairan sungai berkisar antara 23,4 – 53,7 mgl. Diketahui bahwa nilai kandungan TOM tertinggi untuk perairan pesisir Tanjungpinang ditemukan pada kawasan perairan pesisir laut Tanjung Unggat yaitu sebesar 34,8 mgl, sedangkan terendah ditemukan di kawasan perairan pesisir Sungai Ular 18,5 mgl. Demikian juga dengan nilai kandungan TOM tertinggi pada perairan sungai juga ditemukan pada perairan Sungai Tanjung Unggat dan terendah ditemukan juga pada stasiun perairan Sungai Ular. Lebih lanjut sebaran nilai kandungan TOM pada masing-masing perairan sungai dan pesisir Tanjungpinang dapat di lihat pada Gambar 39. Gambar 39. Nilai rata-rata konsentrasi bahan organik total atau Total Organic Matter TOM di perairan sungai dan pesisir Tanjungpinang 1 = Sungai Ular ; 2 = Sungai Ladi ; 3 = Sungai Carang ; 4 = Sungi Tanjung Unggat ; 5 = Sungai Jang ; 6 = Sungai Dompak. Bars = Standar deviasi kalkulasi dari 18 data perairan sungai ; 18 data perairan pesisir 10 20 30 40 50 60 70 1 2 3 4 5 6 Stasiun pengamatan T O M m g l Sungai Pesisir