Kecepatan Arus Kondisi Oseanografi

K e lo m p o k u m u r 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 0 - 4 Okt-14 20 - 24 30 - 34 40 - 44 50 - 54 60 - 64 70 - 74 Jumlah Penduduk Jiwa Gambar 23. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Kota Tanjungpinang Gambar 23 menunjukkan jumlah penduduk Kota Tanjungpinang menurut kelompok umur lebih didominasi oleh kelompok umur 0 – 4 tahun dan kelompok umur 30 – 34 tahun yang merupakan kelompok umur generasi muda dan usia produktif.

4.6.2.2 Struktur Penduduk Menurut Pendidikan

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk Kota Tanjungpinang bervariasi mulai dari SDMIsederajat, SLTPMTSsederajatKejuruan, SMUMA sederajat, SMK, Diploma III, Diploma IIISarmud, D IVS1 dan S2S3. Namun demikian, dapat disimpulka secara umum pendidikan tertinggi dominan masyarakat Kota Tanjungpinang adalah setingkat diploma yaitu sebesar 24,74. Hal ini dapat dilihat dari data banyaknya pencari kerja pada tahun 2009 menurut tingkat pendidikan di wilayah Kota Tanjungpinang, walaupun tidak menutup kemungkinan sebagian berasal dari daerah lain yang mencari kerja di Kota Tanjungpinang, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 23. Tabel 23. Persentase penduduk 10 Tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tahun 2011 No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Laki-Laki Perempuan Rata-rata 1. TidakBelum pernah sekolah 18.78 20.01 19.40 2. SDMIsederajat 17.10 18.05 17.58 3. SLTPMTSsederajatKejuruan 0.16 0.41 0.29 4. SMUMA sederajat 18.30 16.88 17.59 5. SMK 0.68 0.71 0.70 6. Diploma III 1.33 0.96 1.15 7. Diploma IIISarmud 24.30 25.17 24.74 8. D IVS1 0.65 1.18 0.92 9. S2S3 10.88 8.58 9.73 Jumlah 100.00 100.00 100.00 Sumber : BPS Kota Tanjungpinang, 2012

4.6.3 Karakteristik Sosial Budaya

Karakteristik sosial budaya penduduk di wilayah Kota Tanjungpinang secara garis besar bersifat heterogen yang terdiri dari percampuaran suku bangsa dan golongan etnis seperti Melayu sebagai penduduk asli atau penduduk lokal yang telah turun temurun bermukim di daerah ini dan sebagian lainnya berasal dari suku Minang, Jawa, Tionghoa, Bugis Sulawesi dan dari daerah lainnya di Sumatera serta berbagai suku bangsa lainnya. Dengan kondisi demikian, pluralisme menjadi ciri khas utama kebudayaan masyarakat Kota Tanjungpinang. Sebagian penduduk Kota Tanjungpinang merupakan penduduk kepulauan yang hidupnya bersentuhan langsung dengan karakteristik laut, seperti musim angin, musim ikan, daya jangkau laut antar pulau yang sangat tergantung pada lingkungan dan sumberdaya laut. Hal ini sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat setempat dengan adanya gerak keluar yang relatif dominan dan gerak kedalam yang kurang sehingga pola kehidupan sosial masyarakanya lebih terbuka. Kebudayaan Melayu merupakan kebudayaan asli penduduk Kota Tanjungpinang. Dalam perkembangannya sesuai dengan karakteristik sifat