4.3 Iklim dan Cuaca
Secara umum, Kota Tanjungpinang memiliki iklim tropis basah dengan temperatur 18 º C - 30 º C, kelembaban udara 85 dan tekanan udara 1.010,2 mbs
– 1.013,7 mbs. Kondisi iklim di wilayah pesisir kota Tanjungpinang sama halnya dengan daerah lain yang terletak di lintang khatulistiwa yang beriklim tropis dan
memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan di kota Tanjungpinang berlangsung pada bulan September – Juni, sedangkan musim
kemarau berlangsung pada bulan Juli – Agustus dengan curah hujan rata-rata 271,5 mmbulan.
Perubahan angin di wilayah ini dapat dilihat dari musim angin. Musim angin utara berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Februari.
Angin musim timur berlangsung bulan Maret sampai dengan bulan Mei. Musim angin selatan berlangsung dari bulan September sampai November. Pergantian
musim yang terjadi setiap waktu ini menyebabkan arah angin tidak menentu atau disebut musim pancaroba. Pada saat bulan angin bertiupnya angin utara dan angin
barat, hujan sering terjadi yang diiringi dengan tiupan angin kencang dan cuaca tidak menentu, sedangkan pada musim angin timur dan angin selatan, angin
bertiup sepoi-sepoi dan agak kencang. Suhu udara maksimum di Kawasan Pesisir Kota Tanjungpinang terjadi
pada bulan Mei yaitu sebesar 33,6
O
C, sedangkan suhu minimum pada bulan November yaitu 21,0
O
C dengan suhu rata-rata sebesar 26,8
O
C. Tekanan Udara di kawasan ini adalah sebesar 1010,4 Mbs maksimum terjadi pada bulan
September dan minimum 1005,0 Mbs pada bulan Oktober. Sementara Kelembaban Udara berkisar antara 81 sampai 89 dan Kecepatan Angin
mencapai 6 sd 8 knot. Secara lebih rinci suhu udara di Kota Tanjungpinang disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Suhu Udara di Kota Tanjungpinang, 2011
o
C Bulan
Maksimum Minimum
Rata-rata Januari
31,7 22,6
26,1 Februari
31,8 21,4
26,7 Maret
33,1 22,2
26,8 April
32,6 22,6
27,0 Mei
33,6 22,8
27,5 Juni
32,2 22,0
27,0 Juli
32,0 21,6
27,3 Agustus
32,4 23,0
26,9 September
32,4 22,6
27,1 Oktober
32,6 23,0
26,6 Nopember
32,6 21,0
26,6 Desember
32,0 23,4
26,4 2011
33,6 21,0
26,8 2010
33,3 22,9
26,7 2009
34,2 21,2
27,0
Sumber: Tanjungpinang Dalam Angka 2012
Kondisi tekanan udara di Kota Tanjungpinang menunjukkan nilai rata-rata yang berkisar antara 1009,5 sampai 1010,9 Mbs. Pada tahun 2012 tekanan udara
maksimum terdapat pada bulan september sebesar 1015,4 Mbs sedangkan tekanan udara minimum terjadi pada bulan Oktober dengan nilai 1005,0 Mbs Tabel 16.
Tabel 16. Tekanan Udara di Kota Tanjungpinang Mbs Bulan
Maksimum Minimum
Rata-rata Januari
1014,5 1005,5
1009,9 Februari
1013,9 1006,2
1010,2 Maret
1012,6 1005,3
1009,7 April
1013,9 1005,2
1010,2 Mei
1014,2 1006,4
1009,9 Juni
1014,2 1006,3
1009,9 Juli
1012,8 1006,5
1010,0 Agustus
1013,7 1006,6
1010,4 September
1015,4 1007,2
1010,9 Oktober
1014,8 1005,0
1010,1 Nopember
1013,4 1005,3
1009,5 Desember
1013,8 1005,7
1009,9 2011
1015,4 1005,0
1010,1 2010
1016,9 1004,4
1010,4 2009
1016,5 1004,4
1010,5
Sumber: Tanjungpinang Dalam Angka 2012
Sedangkan kelembaban udara disekitar wilayah Kota Tanjungpinang berkisar antara 81 sampai 89. Selanjutnya untuk kecepatan angin berkisar
antara 19 - 32 knot. Lebih lanjut mengenai kelembaban udara di Kota Tanjungpinang dapat di lihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Kelembaban Udara di Kota Tanjung Pinang, 2012 Bulan
Maksimum Minimum
Rata-rata Januari
100 58
85 Februari
98 43
81 Maret
100 51
84 April
99 55
85 Mei
100 55
86 Juni
100 63
87 Juli
99 61
84 Agustus
98 54
86 September
98 59
85 Oktober
100 59
88 Nopember
100 59
89 Desember
98 63
88 2011
100 43
86 2010
100 49
85 2009
100 49
84 2008
99 58
86 2007
93 56
86
Sumber: Tanjungpinang Dalam Angka 2012
Kota Tanjungpinang dipengaruhi oleh dua angin Muson yaitu Muson Barat yang basah dan angin Muson TimurTenggara yang kering. Hal ini karena
bagian tengah Kota Tanjungpinang terdapat barisan pegunungan Latimojong yang memanjang dari Utara ke Selatan.
Kecepatan angin yang melewati wilayah kota Tanjungpinang dalam kurun waktu tahun 2012 cukup tinggi. Diketahui kecepatan angin maksimum tertinggi
terjadi pada bulan september yaitu sebesar 32 Knot, sementara kecepatan angin terendah terjadi pada bulan maret 19 Knot. Arah, kecepatan angin dan Rata-rata
Per Tahun di wilayah Kota Tanjungpinang ditampilkan pada Tabel 18.
Tabel 18. Arah dan Kecepatan Angin dan Rata-rata Per Tahun di Tanjungpinang Bulan
Arah Angin Kecepatan Angin Knot
Maksimum Rata-rata
Januari U
24 7
Februari U
24 8
Maret U
19 6
April VRB
25 7
Mei S
21 6
Juni S
31 7
Juli TG
31 7
Agustus TG
21 7
September TG
32 7
Oktober VRB
30 7
Nopember VRB
30 6
Desember U
30 7
2011 U
32 7
2010 S
25 7
2009 S
30 7
2008 NS
20 7
2007 S
22 8
Sumber: Tanjungpinang Dalam Angka 2012
Berdasarkan data pada Tabel 18. dapat diketahui bahwa pada bulan September merupakan bulan yang memiliki kecepatan angin terkencang, yaitu
mencapai kecepatan 34 knot sehingga pada bulan ini ketinggian gelombang laut juga tergolong tinggi dari pada bulan-bulan lainnya.
Rata-rata penyinaran matahari di kawasan pesisir Tanjungpinang adalah 40 dimana maksimum terjadi pada bulan Juli sebesar 62 dan minimum terjadi
pada bulan Januari 21. Berdasarkan kondisi iklim daerah Tanjungpinang tergolong iklim tropis basah menurut data BMKG Kota Tanjungpinang curah
hujan rata-rata sekitar 324,4 mm per hari. Sedangkan jumlah hari hujan rata-rata pada tahun 2011 terjadi sebanyak 17 hari, sementara jumlah hari hujan terbesar
terjadi pada bulan Novemvber adalah sebanyak 26 hari dan terendah terjadi pada bulan juli 11 hari. Persentase rata-rata penyinaran matarahi dan curah hujan di
wilayah Kota Tanjungpinang selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Presentase Rata-rata Penyinaran Matahari dan Curah Hujan di wilayah Kota Tanjungpinang
Bulan Rata-rata
Penyinaran Matahari
Curah Hujan Jumlah
Hari Hujan Rata-rata Curah
Hujan Januari
21 17
465,8 Februari
54 14
20,7 Maret
38 17
425,9 April
55 17
495,4 Mei
47 21
255,8 Juni
28 22
374,5 Juli
62 11
226,5 Agustus
49 15
248,9 September
34 13
175,1 Oktober
32 20
288,7 Nopember
34 26
416,1 Desember
25 22
499,9 Rata-rata
40 17
324,4
Sumber: Tanjungpinang Dalam Angka 2012
4.4 Kondisi Sungai dan Estuari Tanjungpinang
Sungai merupakan badan air permukaan surface water body yang dicirikan sebagai perairan mengalir lotik dimana arus air bersifat searah,
dipengaruhi oleh waktu, iklim, dan pola drainase. Sungai mempunyai fungsi fisik, biologi dan kimiawi. Fungsi fisik sungai yang utama adalah menampung
sementara curah hujan, mengalirkan air dan mengangkut sedimen hasil erosi pada Daerah Aliran Sungai DAS dan alurnya. Berdasarkan kondisi alirannya, sungai
dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe aliran yaitu:
a.
Sungai tipe parennial, yaitu sungai yang memiliki aliran sepanjang tahun.
b.
Sungai tipe annual, yaitu sungai yang alirannya besar pada musim hujan akan tetapi pada musim kemarau sangat kecil sampai tidak ada aliran air.
c.
Sungai tipe intermitten, yaitu sungai yang alirannya hanya ada pada saat hujan, satu jam setelah hujan alirannya berhenti.
Pada Perairan pesisir Tanjungpinang merupakan muara bagi 6 enam sungai yang terdapat di wilayah kotamadya Tanjungpinang. Aliran sungai tersebut
sangat berperan dalam menentukan kondisi perairan pesisir wilayah
Tanjungpinnag. Aliran sungai dapat mempengaruhi salinitas perairan, sedimentasi, membawa aliran nutrien, bahan pencemar dan proses-proses
dinamika pantai. Karakteristik sungai di Tanjungpinang umumnya berbentuk
estuary yang alirannya pendek dan ukurannya relatif kecil, dangkal dan masih ditemukan kadar salinitas hingga di daerah hulu sungai, tergolong ke dalam
perairan yang memiliki karakteristik payau akibat besarnya pengaruh pasang surut air laut dimana sepanjang kawasan sungai didominasi oleh vegetasi Mangrove
disamping itu juga ditemukan komunitas lamun sea gress. Sungai-sungai yang bermuara ke perairan pesisir kota Tanjungpinang pada
umumnya merupakan estuari yang alirannya sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut, dimana pada daerah hulu sungai atau estuari masih terdapat kadar
salinitas dan ditemukan adanya komunitas lamun dan mangrove pada daerah hulu. Sungai atau estuari yang bermuara di Kawasan perairan pesisir Kota
Tanjungpinang antara lain; sungai Ular di Kelurahan Kampung Bugis, Sungai Ladi di Desa kampung Ladi, Sungai Carang di kelurahan air Raja, Sungai Jang di
Kelurahan Sei.jang dan sungai Dompak di kelurahan Dompak Seberang. Secara rinci sungai-sungai yang bermuara di kawasan Kota Tanjungpinang sebagaimana
disajikan pada Tabel 20 dan Gambar 17. Tabel 20. Sungai yang Bermuara di Kawasan perairan Pesisir Kota
Tanjungpinang No.
Kecamatan Nama Sungai
1. Tanjungpinang Kota
Sungai Ular 2.
Tanjungpinang Kota Sungai Ladi
3. Tanjungpinang Timur
Sungai Carang 4.
Tanjungpinang Barat Sungai Tanjung unggat
5. Bukit Bestari
Sungai Jang 6.
Bukit Bestari Sungai Dompak
Sumber: RDTR Tanjungpinang 2012