Pelaporan segmen Aset dan kewajiban keuangan

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. dahulu PT BORNEO LUMBUNG ENERGI Lampiran 16 DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 DAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

s. Pelaporan segmen

Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Grup melakukan segmentasi pelaporan keuangannya sebagai berikut: i segmen usaha primer, yang mengelompokkan aktivitas bisnis Grup menjadi pertambangan batubara dan jasa pertambangan; dan ii segmen geografis sekunder, yang mengelompokkan penjualan berdasarkan area tujuan pemasaran.

t. Aset dan kewajiban keuangan

Pada tahun 2006, Dewan Standar Akuntansi Keuangan “DSAK” mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan “PSAK” 50 Revisi 2006 “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 Revisi 2006 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Standar-standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Kedua standar ini berlaku untuk laporan keuangan yang dimulai sejak dan setelah 1 Januari 2010. Grup telah menerapkan PSAK 50 Revisi 2006 dan PSAK 55 Revisi 2006 sejak 1 Januari 2010. Manajemen Grup telah menganalisis dampak penerapan dua PSAK ini dan berkesimpulan bahwa tidak ada dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan pada dan periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2010 dan hanya mempengaruhi reklasifikasi akun aset tidak lancar lain-lain untuk laporan keuangan konsolidasian periodetahun sebelumnya, seperti dijelaskan dalam Catatan 34b dan Catatan 39. Dalam mengimplementasikan PSAK 50 Revisi 2006 dan PSAK 55 Revisi 2006, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam aset dan kewajiban keuangan. Aset keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: i aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, ii investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, iii pinjaman dan piutang, dan iv aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Aset keuangan tidak diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. i Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi adalah aset keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan didalam laporan laba-rugi konsolisasian sebagai “keuntungankerugian lain- lain-bersih” di dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan ini diakui didalam laporan laba-rugi konsolidasian sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat hak Grup untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba-rugi, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya. ii Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi; b investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c investasi yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang. 210 PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL Tbk. dahulu PT BORNEO LUMBUNG ENERGI Lampiran 17 DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2010 DAN 2009 DAN 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan