standar Kesehatan dan Keamanan Karyawan Lingkungan Hidup

130 Berdasarkan AME, biaya produksi rata-rata Perseroan yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan penambangan lain di wilayah Asia Pasiik juga memberikan keunggulan kompetitif bagi Perseroan. Tambang Perseroan merupakan tambang open cut dan dekat dengan jalur transportasi dimana sebagian besar penambangan hard coking coal di Cina, sebagai contoh, berada jauh di bawah tanah underground mining dan umumnya berada di wilayah yang terpencil dari jalur angkutan sungai dan laut. Sebagai satu-satunya produsen hard coking coal di Indonesia, Perseroan tidak mengalami persaingan dari perusahaan penambangan Indonesia lainnya. Jikapun ada perusahaan-perusahaan lain yang mengembangkan penambangan hard coking coal di Indonesia, Perseroan memperkirakan perusahaan- perusahaan tersebut tidak akan mampu mulai berproduksi dalam jangka waktu dua tahun mendatang. Perseroan berharap permintaan pasar global untuk hard coking coal akan tetap tinggi, walaupun sejumlah faktor di luar kendali Perseroan bisa mempengaruhi pasar.

27. standar Kesehatan dan Keamanan Karyawan

Perseroan sangat mengutamakan keselamatan kerja pada seluruh aspek operasionalnya, dan menerapkan standar Pemerintah dalam hal kesehatan dan keselamatan industrial. Keselamatan kerja adalah faktor penting yang Perseroan perhitungkan dalam penyusunan rencana ekspansi dan peningkatan kapasitas produksi Perseroan. Para kontraktor Perseroan diwajibkan untuk mengikuti seluruh arahan yang diberikan Perseroan dan wajib mematuhi standar keselamatan Perseroan . Perseroan selalu berusaha untuk meminimalkan risiko kecelakaan, cedera, dan penyakit, baik untuk karyawan Perseroan maupun untuk karyawan kontraktor Perseroan dengan cara mengawasi dan meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan. Walaupun Perseroan belum memiliki sistem formal untuk manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, Perseroan telah merumuskan dan mengikuti kebijakan-kebijakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. Perseroan melakukan audit atas kegiatan penambangan setiap tiga bulan untuk mengawasi penerapan panduan keselamatan tersebut. Tambang Perseroan pernah mengalami beberapa kali kecelakaan namun tidak satupun dapat diklasiikasikan sebagai merupakan kecelakaan fatal. Risiko utama keselamatan di lokasi tambang Perseroan berkaitan dengan kecelakaan di jalan, walaupun Perseroan secara terus menerus berusaha untuk meningkatkan standar keselamatan di setiap aspek operasional Perseroan.

28. Lingkungan Hidup

Kegiatan usaha Perseroan tunduk kepada Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan termasuk tunduk kepada peraturan perundang-undangan lingkungan hidup di Indonesia. Kementerian Negara Lingkungan Hidup KLH adalah badan pemerintah yang bertugas untuk menerapkan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah di bidang lingkungan hidup, dalam bidang pengendalian dampak lingkungan, dan pengawasan operasi penambangan Perseroan oleh badan pemerintah daerah. KLH berada langsung di bawah Presiden dan berkoordinasi dengan Badan atau Departemen milik Pemerintah lainnya termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM dalam hal pertambangan. Perseroan berkomitmen untuk berusaha menerapkan manajemen lingkungan hidup yang berstandar tinggi khususnya di lokasi penambangan. Perseroan memiliki rencana kebijakan manajemen lingkungan hidup yang dirancang untuk memenuhi persyaratan ISO 14001. Perseroan juga telah menerapkan prosedur lingkungan hidup yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemantauan mine discharge, pengendalian sedimen, pengendalian emisi debu, penyimpanan dan penggunaan materi limbah berbahaya, pencegahan tumpahnya produk oli, dan pengendalian termasuk pemeliharaan alat-alat berat, pembibitan pohon dan kompos organik dan pemisahan limbah domestik. 131 Pihak Perseroan yang bertanggung jawab untuk manajemen lingkungan hidup adalah Environment Superintendent yang merupakan bagian dari Departemen Jasa Teknik dan Enjinering, dan dibantu oleh seorang Kepala Teknik Tambang. Selain itu, Perseroan memiliki petugas khusus yang melakukan pemantauan harian atas lingkungan hidup, rehabilitasi dan vegetasi tambang. Perseroan mengawasi kegiatan penambangan setiap kuartal dan dilakukan pengawasan dua kali setahun oleh otoritas Pemerintah. Perseroan telah memperoleh persetujuan AMDAL, Rencana Kelola Lingkungan RKL, dan Rencana Pengawasan Lingkungan RPL dari institusi yang berwenang untuk semua area konsesi. Perpanjangan izin Kehutanan untuk mengakses porsi lain dari Blok Kohong masih menunggu persetujuan Kementerian Kehutanan. Konsesi termasuk area yang diklasiikasikan Hutan Lindung, yang akan mempengaruhi ketersediaan lahan untuk aktivitas penambangan, walaupun pit Kohong berada diluar area. Selain itu, Tuhup telah memperoleh Izin Pinjam Pakai, untuk area tertentu yang meliputi penambangan, pembuangan overburden, infrastruktur, coal hauling dan bongkar muat kapal tongkang barge loading. Persetujuan izin tersebut berlaku untuk 13 tahun operasi dan harus diperpanjang untuk aktivitas produksi selanjutnya. Perseroan telah memperoleh persetujuan secara verbal dari Gubernur walaupun perpanjangan Izin Pinjam Pakai masih belum secara formal diterbitkan oleh Kementerian Kehutanan. Karyawan bagian lingkungan hidup Perseroan mengawasi aktivitas operasional sehari-hari dan melaporkan temuan kepada pihak yang berwenang setiap bulan. Kementerian ESDM dan pemerintah lokal juga mengawasi kegiatan operasional Perseroan dalam kepatuhan terhadap peraturan lingkungan hidup. Selain itu, kontraktor pertambangan Perseroan melakukan audit internal secara independen dan diwajibkan dalam perjanjian operasional untuk melaporkan setiap adanya dampak lingkungan hidup kepada Perseroan. Laporan kuartalan atas kinerja lingkungan hidup harus disiapkan dan diserahkan kepada Pemerintah. Kementerian ESDM bekerja sama dengan KLH, mengawasi kepatuhan Perseroan terhadap peraturan dan perundang-undangan lingkungan hidup di Indonesia dan juga melakukan uji coba lapangan di tambang Perseroan secara kuartalan. Perseroan berkeyakinan telah mematuhi peraturan dan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia. Akan tetapi, untuk memenuhi permintaan standar lingkungan hidup yang dibuat International Finance Corporation “IFC”, Perseroan berkeyakinan masih butuh untuk meningkatkan praktek manajemen lingkungan hidup, termasuk antara lain, mempersiapkan dan menyerahkan konsultasi publik rencana penutupan tambang dan melakukan studi atas biodiversitas yang menyeluruh sebagai tambahan dari data AMDAL.

29. Penutupan Tambang dan rehabilitasi