risiko yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan dan industri coking coal, antara lain:

xiii kreditur seperti pemenuhan kondisi tertentu yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perseroan dan Anak Perusahaan, pembagian dividen tidak menyebabkan Perseroan menjadi wanprestasi atau melebihi jumlah tertentu dari pendapatan bersih konsolidasi Perseroan; iv prospek Perseroan dimasa yang akan datang; v kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persetujuan dari RUPS, dan vi faktor-faktor lainnya yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan; maka mulai tahun buku di mana Perseroan mencatatkan sahamnya di BEI, manajemen Perseroan merencanakan rasio pembayaran dividen maksimum sekitar 30 tiga puluh persen dari laba bersih konsolidasi Perseroan setiap tahunnya, setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh UUPT danatau Anggaran Dasar Perseroan. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif Perseroan yang utama adalah sebagai berikut: a. Posisi yang tepat untuk memperoleh keuntungan dari terbatasnya pasokan pasar hard coking coal dunia; b. Cadangan yang besar untuk mendukung peningkatan produksi yang berkesinambungan; c. Produk hard coking coal berkualitas tinggi; d. Basis pelanggan yang bereputasi dan terdiversiikasi dengan baik; e. Lokasi strategis terdekat dengan pasar besi baja terbesar di dunia dengan tingkat pertumbuhan tertinggi; f. Potensi untuk meningkatkan cadangan dan sumber daya batubara secara signiikan; g. Tim manajemen yang tangguh dan berpengalaman. strategi Usaha Visi Perseroan adalah menjadi produsen dan pemasar produk pertambangan berkualitas tinggi yang terkemuka dari Indonesia, antara lain hard coking coal. Perseroan memiliki rencana untuk mewujudkan cita-citanya dengan menerapkan strategi sebagai berikut: a. Mengembangkan infrastruktur agar mampu meningkatkan produksi dan mengurangi biaya; b. Meningkatkan kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada sungai Barito; c. Meningkatkan cadangan batubara dengan mencari sumber-sumber cadangan baru dan meningkatkan usaha-usaha eksplorasi; d. Melakukan perjanjian berjangka untuk penyediaan pasokan batubara; e. Mengembangkan dan terus melakukan diversiikasi basis pelanggan; f. Melakukan akuisisi secara selektif untuk diversiikasi dan pertumbuhan usaha; g. Melanjutkan fokus pada keselamatan kerja, perlindungan atas lingkungan hidup, keunggulan kinerja dan hubungan dengan masyarakat. risiko Usaha Risiko yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

A. risiko yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan dan industri coking coal, antara lain:

1. Risiko penurunan harga coking coal secara signiikan 2. Risiko terhambatnya atau gagalnya rencana ekspansi Perseroan 3. Risiko dalam memperoleh, mempertahankan dan memperbarui izin-izin, perjanjian dan persetujuan yang dibutuhkan 4. Risiko keterlambatan pengangkutan batubara 5. Risiko terkait dengan perubahan cuaca 6. Risiko terkait sumber pendapatan tunggal dan kegiatan operasional yang terkonsentrasi 7. Risiko likuiditas 8. Risiko fungsi kontrol internal yang tidak berjalan dengan baik 9. Risiko terkait terbatasnya rekam jejak operasional Perseroan 10. Risiko persaingan bisnis xiv 11. Risiko kontrak-kontrak jangka panjang dengan konsumen 12. Risiko terkait luktuasi harga bahan bakar 13. Risiko terkait pasokan dan kenaikan harga suku cadang dan bahan peledak 14. Risiko operasional 15. Risiko kegagalan memenuhi komitmen batubara kepada para konsumen Perseroan karena gangguan yang tidak diharapkan 16. Risiko tingginya hutang Perseroan serta pembatasannya 17. Risiko ketergantungan kepada karyawan kunci 18. Risiko hubungan dengan masyarakat setempat 19. Risiko kelebihan pasokan batubara 20. Risiko ketergantungan pada beberapa konsumen besar 21. Risiko tidak konsistennya kualitas batubara yang dijual 22. Risiko ketidakstabilan kondisi perekonomian, politik dan hukum di Cina 23. Risiko biaya pemeliharaan lingkungan yang tinggi 24. Risiko ketergantungan pada agen pemasaran internasional 25. Risiko cadangan batubara tambahan tidak dapat diperoleh atau sumber daya batubara yang ada tidak dapat dikonversi menjadi cadangan batubara yang dapat ditambang secara ekonomis 26. Risiko ketidakpastian dalam memperkirakan cadangan dan sumber daya batubara Perseroan 27. Risiko kewajiban reklamasi dan rehabilitasi tambang 28. Risiko terkait ketentuan PKP2B bahwa semua kandungan batubara di wilayah konsesi Perseroan tetap milik Pemerintah 29. Risiko luktuasi biaya angkutan pengiriman laut dan gangguan dalam angkutan 30. Risiko ketidakmampuan para pengguna batubara untuk mematuhi standar lingkungan hidup 31. Risiko pertanggungan asuransi yang tidak melindungi semua potensi kerugian 32. Risiko ketergantungan dukungan keuangan dari pemegang saham pengendali 33. Risiko translasi kondisi keuangan dan hasil kegiatan operasional Perseroan dari mata uang Dollar AS menjadi mata uang Rupiah 34. Risiko ketergantungan pada kontraktor dalam melakukan berbagai aspek dari kegiatan operasi Perseroan 35. Risiko kegagalan melaksanakan strategi usaha Perseroan atau mencapai tujuan Perseroan 36. Risiko kerugian inansial akibat litigasi yang dialami Perseroan

B. risiko-risiko yang berkaitan dengan Indonesia, antara lain: