KeBIJAKAn DIVIDen Pengurusan dan Pengawasan

172

XIV. KeBIJAKAn DIVIDen

Laba bersih yang diperoleh Perseroan setelah dikurangi cadangan yang diwajibkan oleh UUPT danatau Anggaran Dasar Perseroan dalam suatu tahun buku, dapat dibagikan sebagai dividen. Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, pembagian dividen diputuskan oleh para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan atau RUPS Luar Biasa atas rekomendasi dari Direksi Perseroan. Dengan memperhatikan i hasil operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi keuangan dari Perseroan dan Anak Perusahaan dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang; ii kewajiban pemenuhan pembentukan dana cadangan; iii pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga termasuk kreditur seperti pemenuhan kondisi tertentu yang berhubungan dengan kegiatan operasional Perseroan dan Anak Perusahaan, pembagian dividen tidak menyebabkan Perseroan menjadi wanprestasi atau melebihi jumlah tertentu dari pendapatan bersih konsolidasi Perseroan; iv prospek Perseroan dimasa yang akan datang; v kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persetujuan dari RUPS, dan vi faktor-faktor lainnya yang dianggap relevan oleh Direksi Perseroan; maka mulai tahun buku di mana Perseroan mencatatkan sahamnya di BEI, manajemen Perseroan merencanakan rasio pembayaran dividen maksimum sekitar 30 tiga puluh persen dari laba bersih konsolidasi Perseroan setiap tahunnya, setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh UUPT danatau Anggaran Dasar Perseroan. Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, Perseroan dapat membagikan dividen interim apabila diminta oleh pemegang saham Perseroan yang mewakili paling sedikit 110 satu per sepuluh bagian dari saham yang telah dikeluarkan, dengan memperhatikan proyeksi perolehan laba, kemampuan keuangan Perseroan, dan pembagian dividen interim tersebut tidak menyebabkan jumlah kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dan disetor serta cadangan wajib. Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi Perseroan setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris. Apabila setelah akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian yang dialami Perseroan apabila pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim yang diterimanya kepada Perseroan. Apabila keputusan telah dibuat untuk membayar dividen, dividen tersebut akan dibayar dalam mata uang Rupiah. Pemegang saham pada tanggal pencatatan yang berlaku berhak atas sejumlah penuh dividen yang disetujui, dan dapat dikenai pajak penghasilan withholding tax yang berlaku di Indonesia, jika ada. Dividen yang diterima oleh pemegang saham asing akan dikenai pajak penghasilan withholding tax Indonesia sebesar 20. Pemegang Saham baru dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Pemegang Saham lainnya yang modal sahamnya telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, termasuk hak atas pembagian dividen. Kebijakan dividen dari Perseroan adalah sebuah pernyataan dari maksud saat ini dan tidak mengikat secara hukum karena kebijakan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu yang bergantung pada modiikasi dari kebijaksanaan Direksi Perseroan. 173

XV. PenJAMInAn eMIsI eFeK